Guru Optimis,Siswa Prestasi


Guru Optimis,Siswa Prestasi .

"Janganlah kamu mendekati perbuatan perbuatan keji baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi "QS Al An’am 151


Insan edukasi,seorang guru dalam menjalankan tugas, penting bagi mereka untuk memiliki mental attitude yang baik .mengingat yang mereka hadapi adalah para siswa yang berharap banyak dapat menyerap ilmu pengetahuan dan kepribadian guru bersangkutan, terlepas apakah guru tersebut berstatus GTT,Honorer atau PNS yang telah menerima tunjangan profesi pendidik.Siswa hanya ingin belajar secara bersemangat dan bahagia bersama guru yang optimis.Guru yang pesimis guru yang hanya mengembangkan prespsi negatifnya terhadap sebuah keadaan,dan persepsi bukan kenyataan.hanya Kecemasan atas pikirannya sendiri..!

Persepsi pesimis terhadap kebijakan,kurikulum ,budaya sekolah sampai perilaku siswa hanya menghasilkan sikap yang akan dijauhi siswa sekaligus membuat pembelajaran menjadi tidak efektif. Dan tidak menyenangkan. Pesimis tidak akan merubah fakta yang terjadi.Tapi hanya akan membuat anda hanya kan menderita

Seorang guru bisa melihat anak kreatif sebagai anak nakal atau anak berbakat. Yang membedakan adalah mood guru atas perilaku unik siswa pada kondisi saat itu. Ini adalah mental attitude guru didalam memahami siswanya.Pertanyaan sederhananya bagaimana membangun optimisme guru ketika melihat” keunikan” siswa yang kadang membuatnya harus mengelus dada Seorang guru yang” sarat/penuh” ilmu pengetahuan dan pengalaman namun tetap pesimis diibaratkan :“Seperti keledai yang membawa kitab kitab tebal “ QS Al Jum’ah 5

Guru yang optimis akan mengatakan “selalu ada jalan ,ayo kita coba perbaiki,semua pasti ada sebabnya…!. Tapi bagi guru pesimis mengatakan ..”dasar anak bejat,orangtuanya nggak pernah peduli.dsb. Meskipun kenyataannya anak anak kreatif itu tingkahnya memnag tidak sama dengan siswa siswa pada umumnya.Inilah peran persepsi guru yang berbeda beda.

Kalau anda sebagai guru yang memilih pesimis,mungkin benar mereka adalah anak anak nakal yang tak perlu dihiraukan jika perlu dipromosingkirkan dan dikembalikan kepada orang tuanya.mengingat orang orang pesimis biasanya melewati hidupnya dengan penuh kecemasan,kegalauan,kemurungan kesedihan dan keluhan,serta menolak segala kemungkinan perbaikan

Sedangkan orang optimis selalu mensyukuri nikmat Allah apapun yang dia terima hari ini,baik kegembiraan sampai tertunda tunjangan ,tetap tersenyum bersyukur dan tidak melampiaskan kekesalan kepada siswa.Kehidupannya diwarnai dengan berbaik sangka atas takdir Allah berpikir positif,vitalitas dan hasrat untuk maju didalam dirinya.

Jadi disinilah bedanya guru yang pesimis dengan yang optimis. Guru yang optimis dapat menularkan semangat dan energi kehidupan yang penuh harapan menyongsong masa depan. Sehingga siswa memiliki motivasi untuk bersemangat belajar menyongsong masa depannya dengan penuh suka cita.Semestinya sikap optimis membuat guru dapat memilih mental attitude.yang tepat dalam melaksanakan tugas mengajarnya sehari hari..percuma saja hanya berkeluh kesah dan cemas atau murung kalau memang tak bisa melakukan perubahan apa apa terhadap fakta yang ada.

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang orang yang mati mendengar dan Tidak pula menjadikan orang orang yang tuli mendengar panggilan ,apabila telah berpaling membelakang QS An Naml 80

Kondisi dunia pendidikan kita mungkin saja menurut banyak orang makin menyulitkan semua pihak termasuk tugas guru dalam menjalankan tugas tugasnya.namun jika dalam kenyataan ini guru memang “terpaksa “ atau tidak bisa merubah keadaan dan harus menjalankan perintah Top Down . kalau Anda tidak bisa merubah kenyataan .Anda bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda dalam melihat persoalan yang anda hadapi. Dengan demikian anda tetap bisa tersenyum dengan beban berat tugas yang anda jalankan.

Semoga dengan anda berpikir optimis anda akan dapat menatap hari esok dengan lebih bersemangat walaupun tantangan dan kesulitan dunia pendidikan tidak makin ringan.Selamat mengajar sukses menyertai anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

MEDIA PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM 2013

Siswa Membutuhkan Guru yang Mendidik Case Study; SMAN 7 Kediri