Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

Mencetak Genarasi Tangguh.

Gambar
Mencetak Genarasi Tangguh. Dimasa depan ketangguhan generasi muda sangat dibutuhkan ,karena pada masa itu ragam kesulitan,godaan tantangan dan ancaman berbaur menjadi satu.Generasi muda dituntut untuk tangguh dalam mempertahankan nilai nilai hidup dan kehidupannya. Generasi muda dituntut untuk memenangkan persaingan. Genarasi muda juga dituntut untuk melestarikan dan mengembangkan nilai –nilai kearifan lokal yang dimiliki.Agar dapat bersaing dan bersanding dengan budaya dari bangsa lain.Karena itu saat ini orang tua dan sekolah harus berebut pengaruh dengan gempuran gaya hidup seenaknya, hedonis dan pengaruh negatif lainnya. Mengkondisikan anak dengan kondisi tangguh adalah tanggung jawab orang tua. Sepatutnya sejak mereka sudah mulai mengenal dan berinteraksi dengan lingkukngan luar rumah. Minimal usia balita.Berikut beberapa pedoman nilai ketangguhan yang layak diberikan kepada anak usia sekolah ; Etos Berupaya Anak –anak boleh memiliki beragam keinginan namun yang lebih penting a

Parenting Relationship with Parents is Strategic for Final Examination .

Parenting Relationship with Parents is Strategic for Final Examination . Final examination make anxiety some student, parent and teacher. Because that’s like dead or life in final activity of learning. So UN/ final examinations is fait a comply from judgment our system national education. School problems rank high on list of conflict areas between parents and children. These problem fall into two category : disruptive behavior and poor achievement. Many parents might not feel comfortable teaching their children that should work hard in school not just for their own good also for the community. Children can set learning goals for themselves for every class. I think , collaboration teacher and parent should trigger the student make personal goal setting. Because goals affect performance by directing attention , mobilizing effort , increasing persistence and motivating strategy development. The student knew what their teacher and parent taking responsibility to improve life

RSBI is a Gradual Step Toward the Real World

Gambar
alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397028152344299442" /> I think teacher in RSBI must teach the student about fairness, good sport ,good loser for fundamental character. fairness means taking turns and sharing limited resourses.It means receiving only what deserve. It based on everyone being equal and having the same right to enjoy things, places and peolple. Good sports is spportmanship means adhering to the rules of competitions and not using illegitimete tactics to gain advantage. Good loser :being agood loser means your student acknowledege the end of competitions, show respect for the winner and will do nothing illgemate on alter the out come. How about you ?

Mengasah kemandirian anak.

Gambar
Mengasah kemandirian anak. Dimasa depan kemandirian adalah bekal utama bagi nak. Anak tidak lagi dapat menggantungkan orang lain atau mem banggakan ijasah yang diraihnya. Kemandirian adalah kecakapan hidup yang dimiliki anaka dalam mengatasi persoalan hidupnya sendiri . karena itu orang tua dan dunia pendidkan sepautunya mengenalkan arti kecakapan pribadi sejak din i. Keyakinan diri Keyakinan diri berarti seorang anak yakin atas kondisi dirinya dalam menjalankan tugas.anak tidak ragu –ragu dalam mengambil keputusan karena dirinya percaya bisa mengerjakan. Biasakanlah anak untuk mencoba sesuatu yang bermanfaat baginya. Jangan pikirkan hasilnya melainkan pengalaman belajarnya itu memiliki arti penting bagi kehidupannya. Ciptakan suasana tenang dan senang bagi anak dalam menjalaankan tugasnya . Perasaan tenang lebih mengarahkan pada fokusnya pekerjaan. Dengan demikian memungkinkan datngnya keberhasilan.Sebab semakin tergesa –gesa pekerjaan itu dikerjakan semakin lam pekerjaan

Kecakapan merangkai warna warni: Kompetensi minimal bagi Kepala Sekolah

Gambar
Kecakapan merangkai warna warni: Kompetensi minimal bagi Kepala Sekolah Ada cukup banyak kepala sekolah yang tidak melihat potensi keberbakatan teamnya. Atau bahkan tidak mengenali kompetensi teamnya. Sehingga guru kehilangan antusiasme dalam memberikan pelayanan pendidikan.Dikarenakan eksistensinya tidak terakomodasi dengan baik. Bahkan lebih parah lagi, ada kepala sekolah yang dengan sembaranagan menempatkan tenaga pendidik tidak sesuai bidangnya , Seperti kejadian bagian administrasi menjadi guru kelas karena KS enggan merekrut guru baru denagan alasan yang bermacam macam. Ada ,mal praktek pendidikan disekolah sekolah kita . Masih banyak lagi kasus serupa , lagi lagi siswa menjadi korban . Sementara lembaga penjamin mutu pendidikan atau lembaga perlindungan konsumen pendidikan belum jelas kedudukannnya. Penulis sarankan kompetensi minimal selayaknya HRD Manajer harus dimiliki oleh seorang Kepala Sekolah: Kecakapan mengenali potensi individu dan merekrutnya dalam team work. Masi

Spiritualitas Edukasi MGMP SMP& SMA Negeri/Swasta Diknas Jatim2009

Gambar