Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

Kuliah dan harapan

Gambar
“Sekolah yang tinggi dan pinter yah nak ,supaya hidupmu lebih enak kelak ..!”ini pesan para orang tua kepada anaknya agar rajin kuliah. Bukan saja dikarenakan sudah keluar banyak beaya Melainkan memang kuliah adalah harapan , bagi anak maupun orang tua. Having a college degree is considered an asset by many employed”. “Bagaimana pun juga sarjana itu lebih dihargai daripada cuma lulusan smu/smk “. Sebagian masyarakat memang meng elu;lukan gelar kesarjanaan Dunia usahapun demikian mensyratkan ijasah sarjana sebagai syarat administrasi.Meskipun demikian there are many graduates who donot know how to think,who morally incompetent and who are completely lacking of dicipline. ‘’sayang jika kepandaianmu tidak kamu gunakan kuliah “. Kuliah diharapkan dapat mengembangkan dan menumbuhkan pendalaman dan pengayaan ilmu.Dengan demikian kuliah dapat mengantar mahasiswa untukmengantar untuk setapak lebih mulia dari yang cuma lulusan smu/smk.bagimana dengan kenyataan “studies have shown that

GURU PROFESIONAL, IDEAL DAN FAVORIT, IDOLA SISWA

GURU PROFESIONAL, IDEAL DAN FAVORIT, IDOLA SISWA Hari Santoso Saat seorang guru mengajar dikelas, sudah bukan saatnya berpikir bagaimana materi pelajaran harus selesai tepat waktu. Jauh dibalik itu, mereka harus berpikir bagaimana tampil “berkesan” dihadapan siswa. Selama periode siswa berinteraksi dengan guru, belum tentu hanya satu jenis metode pendekatan yang bisa dilakukan agar siswa menguasai pelajaran tapi segala macam pendekatan bisa dilakukan. Mengajar yang hanya ditujukan untuk “menjejali” pengetahuan guna membuat anak menghapal pelajaran, misalnya. Hal itu sebagai kegiatan belajar mengajar yang sulit dicerna, mengingat beragamnya siswa dalam kognitip (IQ) dan daya serap. Karena itu mengajar secara “pukul rata” kepada semua siswa tanpa membedakan dalam hal perilaku (motivasi) belajar, bisa dianggap membuang waktu belajar. Siswa harus dianggap sebagai mitra dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Seorang guru yang diidolakan setiap siswa dapat membedakan kategori siswa ya

Sekolah berbasis layanan,school base services

Gambar
Jika manajemen berbasis sekolah , menjadi dasar untuk pengeloaaan persekolahan di Indonesia.Kepala sekolah adalah manajer yang mengelola sekolah selayaknya seorang pemimpin perusahaan. Dalam artian memikirkan output dari proses kegiatannya memimpin sekolah.Untuk itu kepala sekolah perlu menentukan strategi pencapaian targetnya melalui, school base service. Melalui model Service Satisfaction Index. Accessibility Kemampuan untuk menyiapkan diri dihubungi oleh pihak yang menjadi tanggung jawabnya mutlak harus diniatkan untuk dilakukan.Dengan demikian seluruh aktivitas sekolah dapat termonitor dan terkendali dengan baik.Kepala sekolah tidak boleh mengambil jarak terlalu jauh dalam menyediakan diri untuk akses layanan. Ambil contoh ,penulis pernah temui seorang Kepala Sekolah memberikan nomor ponsel untuk kepentingan layanan pendidikan kepada seluruh siswa dan wali muridnya. Transparansi dan akuntabilitas. Selanjutnya kepala sekolah menciptakan kondis lingkungan kerja bagi guru dan kar

Menggagas Konsep Parenting Disekolah

Gambar
Bagaimanapun juga guru adalah pengganti orangtua ketika siswa berada disekolah . maka suka tidak suka.Model pengasuhan orang tua (parenting ) harus dapat dijalankan secara baik oleh para guru disekolah. Yang dikomando oleh kepala sekolah selaku Manajer dan leader di sekolah.peran sebagai orang tua bukan hanya sebatas slogan tetapi harus sampai merasuk kedalam hati setiap guru Emotional deep felling.sehingga dalam implementasinya siswa dapat melihat guru sebagai sosok orang tua yang mengasihinya. Kasih sayang Your student wiil know he’s loved if you are sensitive to his need. Kebutuhan siswa dalam bersekolah adalah mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak.Maka tugas guru semestinya dapat mengakomodasi kebutuhan itu.menciptakan iklim pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa, tidak membuatnya cemas selama didalam kelas. Bahkan dapat memberi jaminan kenyamanan atas ketidak berdayaan siswa dalam mengahadapi tugas atau gangguan lainnya. Karena situasi emosi guru

Kegiatan Pelyanan Sosial Masyarakat 107,5 FM &1503 AM Rapendik

Gambar
Rapendik,telah melakukan kegiatan pelatihan "Smart Parenting secara gratis kepda wali murid SDN dan SDS , segmen menegah bawah (SES B-C) sejak 2006 hingga saat ini (lebih dari 55 sekolah dan sekitar 6000 walimurid)dan direncanakan sampai kemasa depan.Tujuan nya menggugah masyrakat dikalangan tersebut untuk terlibat aktif pada pedidikan putra putrinya.Sekaligus mengajak masyarakat untuk mendukung Program pemerintah dalam rangkah mencerdaskan kehidupan bangsa . Bukan itu saja Rapendik membantu masyarakat denganmenginformasikan perihal info pendidikan secara on air. kegiatan bimbingan belajar untuk hadapi UN secara gratis ON /OFF Air,info Psb &PMB dan masih banyak kegitan lain non profit yang melayani kebutuhan masyarakt akan pendidikan. Saya melihat Rapendik ,bukan alat kepentingan instansi tapi keberadaannya benar benar nyata melayani masyarakat, terutama kalangan bawah yang tidak sama sekali dilakukan radio manapun dan instansi manapun dalam membina sekolah kesekolah bersam

Guru sebagai Service Manager

Gambar
Sudah saatnya kegiatan sekolah harus mengarahkan kegiatannya menjadi pengelolaan berbasis pelayanan. Seluruh elemen sekolah patut memiliki sense of service terutama kepada siswa.Sehingga orang tua dapat melihat out come putra putrinya melalui ; keterhandalan akademik,semangat bersaing , akhlak mulia dan berbahagia selama sekolah.Terutama peran guru yang berhadapan langsung dengan siswa. Setiap siswa yang belajar di sekolah mengharapkan mendapatkan knowledge/ pengetahuan teori konsep dari guru. Maka inilah pentingnya seorang guru memiliki kompetensi akademik sebagai kelayakan mengajar. Syarat SI bahakan doktor bidang keilmuan yang dikuasai adalah bekal sebagai coaching. Pelatih yang mentrasfer keahlian. Untuk bisa mentransfer keahlian maka seorang guru harus menjadi sangat ahli dibidanganya. Pengalaman dan pengetahuan dapat mengantar siswa bukan saja menghafal pengetahuan tetapi memiliki keahlian mengimplementasikannya.Mengingat tantangan dunia akademik mengalami kemajuan pesat

Pendidikan Anak , Bernegoisasilah !

Gambar
Karir pendidikan anak itu bukan given,melainkansebuah pilihan. “Seorang mantan mahasiswa FIA menceritakan pengalamannya kepada saya. Pada saat kelas satu SMA pernah mengikuti test psikologi minat kemampuan. Hasilnya dia disarankan masuk IPA, sampailah dia masuk IPa. Pelajaran Biologi nya &bahasa Inggris sangat menonjol tapi tidak untuk Fisika dan matematika. Ibunya menyarankan kuliah dijurusan Biologi. Dan dia pun makin getol belajar biologi. Namun menjelang Ujian nasional pikirannya mendadak berubah .Dia mulai tertarik denagn jurusan bahasa Inggris dengan harapan jika kelak lulus dapat menjadi guru dengan tunjangan yang luar biasa.Ibunya pun menamini. Setelah ujian selesai pikirannya berubah lagi dia ingin kuliah di akademi yang ada ikatan dinasnya alasannya biar tak susah mencari pekerjaan . setelah lulus semua nya tak dijalani.? Ia pun tersesat di Jurusan FIA.Saat ini dia menduduki sebuah jabatan AssManajer Adm sebuah hotel mewah dikota besar”. Dukung semangat pencariannya,

Membangkitkan Ruh Mendidik

Apabila badan tanpa ruh dapat dipastikan ibarat robot bekerja secara mekanistik atas sebuah perintah. Demikian juga pendidikan jika pelakunya, tidak menghayati maknanya sebagai jiwa. Bisa jadi pendidikan hanya sebatas konsep. Kalaupun dijalankan seorang guru hanya menggugurkan kewajiban mengajarnya. Sosok seperti Dr Wahidin Sudirohusodo, Ki Hajar Dewantara, Dr Sutomo dan beberapa tokoh tokoh pendidikan abad ini adalah teladan utama bagi pendidikan.Mereka adalah sosok inovator,visoner, gigih , tulus dan penuh dedikasi. Jika para guru mencari tokoh panutan dan ruh ada baiknya menengok kembali sejarah perjuanagan bangsa. Tokoh dunia teladan pendidikan memiliki sikap: Pertama : Mubra –mubru mlabar madu Orang yang menganugerahi dirinya denagan ragam kecukupan.Sebagai bekal kelayakan mendidik orang lain. Dikarenakan mendidik adalah memberdayakan orang lain maka diri sendiri harus memiliki Kompetensi yang memadai . Bagi seorang guru kompetensi akademik dan pedagogik mut

Jangan Cuma Angka Perhatikan Juga Prosesnya.

Beberapa waktu yang lalu penulis menerima telephon dari seorang guru SMA di Lamongan. Dengan setengah terisak beliau menceritakan kegelisahan hati. Ketidak tegaaan dan ketidak berdayaan untuk menolak menjadi team sukses Ujian Nasional. Tidak tega karena sama dengan membodohi siswa. Tidak berdaya karena model team sukses sudah menjadi kebiasaan, bahkan sudah menjadi sistem tak resmi. Demi ( bukan) kepentingan terbaik siswanya. Pendidikan adalah pendampingan proses tumbuh dan berkembang siklus hidup manusia dari bayi hingga kematiannya. Menuju kearah perbaikan dan kemajuan. Sesuai dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.Dalam Undang - Undang Nomor 2 tahun 1989 dinyatakan , “ Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kpribadian yang mantap dan mandiri s

Walimurid dan ketrampilan Kepala sekolah dalam Relationship Management.

Gambar
Diperkirakan jumlah orang jenius mencapai 2 persen dari jumlah total penduduk di sustu negara . mereka ini harus ditemukan oleh keluarga, guru di sekolah , masyarakat dan pemerintah. Karena potensi orang jenius berguna bagi bangsa dan negara. Tidak Cuma mengharumkan nama negara di ajang oliempiade atau kompetisi internasional. “ Tinggal bagaimana kita menemukan mereka dimana pun “ Kata Yohanes Surya , ketua Yayaasaan tim oliempiade Fisika ( Kompas , 17-desember -2008 ) Dalama menyelenggarakan persekolahan semestinya orang tua harus dilibatkan secara aktif. Dalam proses pendidikan anak disekolah. Mengingat selama ini pertemuan dengan wali murid hanya pada saat pengambilan raport atau laporan keuangan sekolah. Sebatas formalitas . Menurut saya ada beberapa tipe gaya relasi dari sekolah terhadap walimurid . Pertama , sekolah hanya sebagai tempat penitipan belajar anak. Dalam proses ini tidak ada emotional attachment antara sekolah dan walimurid. Orang tua siswa baru dihubungi pihak sek