Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Kecerdasan Fisik (PQ) dalam Kekuatan Doa.

Gambar
Kecerdasan Fisik (PQ) dalam Kekuatan Doa. “Allahumma ‘aafinii fii badani,alllahumma aafinii fii sam’ii alluhmma ‘aafinii fi basharii,wa laa ilaha illaa anta “,HR Abu Dawud Sebelum saya menghadiri acara pengajian “keluarga sakinah” dimana saya didaulat menjadi pembicaranya di daerah Lamongan .Saya dijamu dengan bandeng bakar lempung dan sambel kecap khaas daerah itu. Saya sebut bandeng bakar lempung karena bandengnya dibalut lumpur tambak dan kemudian dibakar sampai lumpur nya kering,sehingga bandengnya betul betul masak. Tapi yang mau saya ceritakan bukan makanannya karena saya bukan pakar kuliner. Dalam pembicaraan setelah jamuan makan,pak Rahman nama pemilik rumah itu bertanya ,”apakah benar fisik yang sehat itu dapat menyehatkan emosi dan religi …?” Saya tidak segera menjawab ,mencoba mencari arah dari pertanyaan tadi,karena saya yakin pasti ada alasan nya . Tidak lama kemudian dia menjawab sendiri pernyataannya.”Semestinya memang dalam badan yang sehat terdapat jiwa y

Kurikulum Budi Pekerti ,perlukah ?

Gambar
NILAI BUDI PEKERTI YANG MEMUDAR DIKALANGAN REMAJA Kalangan masyarakat resah karena sekolah tidak mencetak anak yang berbudi pekerti luhur.Tidak selalu persoalan budi pekerti harus dimasukan dalam mate pelajaran atau kurikulum . Jika hanya untuk menambah pengetahuan /knowledege siswa.Karena ahlak tidak bisa ditularkan hanya dengan pengetahuan. Internalisasasi nilai kehidupan hanya bisa melalui; 1. Keyakinan , ajarkan anak tentang pentingnya menyakini budi pekerti adalah bekal kebaikan padanya. Meskipun banyak contoh tidak baik disekilingnya. 2. Kebiasaaan hidup, biasakan kehidupan keluarga menegakkan nilai nilai kebaikan karena kebaikan itu dengan membiasakannya. 3. Berikan informasi yang akurat tentang keunggulan melaksanakanbudi pekerti. 4. Anak akan memiliki banyak pertanyaan tentang kebingungn nilai budi pekerti dengan kenyataan di masyarakat, Tugas orang tua dan guru harus sabar dalam menjawabnya. Dikarenakan budi pekerti akan menjadi landasan perilaku bagi generasi mendatang ma

Ujian Nasional bukan jaminan Sukses Masa Depan Siswa

Gambar
Sekalipun ukuran kelulusan ditentukan oleh angka ujian nasional. Namun keberhsilan hidup seseorang tidak serta merta diukur dari tingginya nilai akademis. Terbukti sngat banyak pengganguran dari kalangan terdidik. Persipkanlah anak anda untuk memiliki kecakapan menyongsong masa depan kehidupannya sendiri.Melalui; 1. Sejak dini latilah anak untuk pandai mengatur keuangannya sendiri.Seperti keharusan menyisakan sebagian uang sakunya untuk tabungan. 2. Jangan langsung membelikan keinginan anak. Ajarkan dia menemukan cara untuk bisa membelinya denagn upaya. 3. Biasakanlah untuk belajar menjadi enterpreunuer.berdagang kecil kecilan. 4. Berikan kesempatan kepada anak untuk memberikan kontribusi sosial. Menjadi karang taruna osis, relawan dan berbagai kegiatan sosial. 5. Kenalilah minat anak terhadap kegitan ketrampilan , selanjutnya bimbing dan arahkan, agar kelak menjadi bekal keahliannya. “Pendidikan itu bukan cuma meraih gelar akademis. Melainkan pengalaman bermakna, peka pada kedaan

Motivasi Belajar Anak

Gambar
Setiap orang bisa sangat bergairah dalam melakukan sesuatu. Demikian juga dengan anak, dengan gairah semangat belajarnya. Tugas guru dan orang tua membangkitkan gairah itu,agar lebih menyukai belajar daripada membuang waktu percuma. 1. Bangun ketertarikan anak melalui kegiatan yang menimbulkan perhatiannya ubtuk mau terlibat dalam kegiatan belajar yang anda rancang untuknya. Seperti ; bermain, bernyanyi , teka teki ataupun drama pengetahuan. 2. Setiap anak menyukai hal hal baru. Karena itu selalu perbaharuilah metode dan cara mengajar agar anak selalu menunggu .”ada yang baru lagi nggak !” 3. Relevansi antara materi pelajaran denagn kehidupan nyata anak akan membuat suka mempelajarinya lebih dalam. Banyaklah membaca agar anda lebih piawai dalam memberi contoh nyata kepada anak. 4. Jadikan kegiatan belajar mengajar disukai anak melalui materi pelajran , anda sebagai gurunya dan cara penyampaian. 5. Anak menyukai tantangan. Ciptakan situasi yang menantang prestasi belajarnya. 6. Jadika

Moral Curriculum In Self Development

Gambar
Moral Curriculum In Self Development “ The faithful whose the most perfect faith are those whose the best moral’ Rosulullah. The noble character is the most important matter in the dogma of islam and the condition of the perfectness of man ‘s faith. Concern about moral curriculum of children have taken on new sense of urgency. The traditional source of moral guidance –religion ,the schools, community and family customs-are not as influential as they once were . Yet young people today are confronted by serious moral issues, often at younger age than before. Moral is the manner of relation to other people which concern the honor and self dignity. Its intention must be good ,in the sense that its goal is the well being one or more people and it must be fair or just,is the sense that is considers the right of other without prejudice or favoritism. The teaching moral standards is not just transfer of theory or knowledge but excellent example. The building of moral is begun from

Kecerdasan Nurani

Gambar
Keberhasilan orang tua mendidik anak adalah cerdas nuraninya. Banyak orang tua membanggakan keberhasilannya dalam mendidik anak. Jika anaknya sudah menjadi sarjana. Bukan sebuah kesalahan,!. Tapi bisa salah kaprah jika hanya itu ukuran keberhasilan orang tuamendidik anak. Bukan saja tingginya angka penggangguran terdidik. Tapi apajadinya jika kesajanaan tidak dibarengi dengan kecerdasan nurani. Jika memang kesarjanaaan bukan yang diutamakan.Maka latihlah kecerdasan nurani anak .Melalui: 1. .Ajari anak untuk membedakan yang benar dan salah, dan doronglah agar hanya berpijak pada yang benar dalam melangkah. Agar kelak tidak terjebak dalam dosa. Dan bangga dengan yang benar. Denagan demikian anak belajar tangguh dalam memegang prinsip. 2. Bimbinglah anak untuk mengungkapkan keinginannanya dengan cara yang baik.Agar dirinya memiliki ketrampilan seni berklomunikasi persuasaif. Hal ini penting guna menyampaikan kebenaran yang diyakininya. Sekaligus menggalang dukungan dan kecerdasan sosia

Mengelola Waktu Belajar.

Gambar
Bimbing Anak Piawai dalam mengelola waktu belajar. Banyak oranng tua mengeluh ,ketidak disiplinan anaknya dalam belajar. Ada yang belajar jika ada PR , jika ada ulangan bahkan sama sekali tidak belajar. Waktunya banyak digunakan untuk bermain. Maka tugas orang tua : 1. Mengajak anak untuk menentukan sendiri waktunya belajar. Dampingi saat belajar agar dia terlatih konsisten pada keputusannya . 2. Ciptakan suasana belajar yang menyenagkan tanpa bentakan dan penistaan, Buat diia senag dengan belajarnya dan tenang karena anda disisinya. 3. Kenalkan bahwa belajar itu bukan cuma untuk dapat nilai bagus. Namun didalam belajar adalah membangun karekter seperti ; kesungguhan, kesabaran,pemecahan masalah dan melatihnya untuk semakin ahli. 4. Berikan gambaran positip tentang makna belajar bagi masa depannya.Beri contoh orang orang sukses berkat keberhasilannya belajar, agar anak memiliki role model. 5. Orang tua harus terlebih dahulu menata konsep berpikirnya bahawa pendidikan adalah bekal yan

MENGATASI RASA TAKUT SEKOLAH DIHARI PERTAMA Masuk TK /SD

Gambar
MENGATASI RASA TAKUT SEKOLAH DIHARI PERTAMA Masuk TK /SD Setiap anak pasti mengalami gejolak perasaan yang tidak menentu saat hari pertama masuk sekolah.Ada yang menangis tertawa , bergembira bahkan terus melekat pada ibunya.Umumnya berlangsung 1-3 hari.Rasa takut dihari petama sekolah disebabkan : 1. Faktor kepribadian anak; pada anak yang memiliki kepribadian tertutup atau introvet sulit segera berbaur.apalagi yang sejak kecil terlalu dekat dengan orangtuanya, sulit beradaptasi. 2. Faktor orang tua; Kecemasan berlebihan akan berpengaruh pada tingkat stres anak. 3. Ketidak jelasan aturan sekolah bisa membuat anak tidak nyaman. 4. Tidak terbiasa dengan lingkungan baru. Tugas orang tua • Jauh sebelum sekolah beri gambaran meneyenangkan,termasuk melihat keceriaan siswa siswanya disekolah itu. • Kenali perubahan emosi dan fisiknya , jika kelihatan takut, rewel .,alasan sakit.Tenangkan ,jangan dibentak, dan yakinkan anda tidak membiarkan nya sendirian.Dan orang tua sendiri tidak boleh mer

Siswa-siswa Saya Tidak Mempunyai Semangat Belajar !

Gambar
Siswa-siswa Saya Tidak Mempunyai Semangat Belajar ! Kank Hari, saya baru tugas pada sekolah yang siswanya kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran disekolah. Hanya anehnya sekolah kami ini nilai akhir ujian nasional nya tidak mengecewakan meskipun tidak bisa dibilang “prestasi”. Menurut beberapa guru ‘team sukses “ masih diperlukan untuk menyelamatkan sekolah…Lantas apa yang harus saya lakukan…? Jawaban saya:Sebagai orang baru anda tentu tidak bisa secara mendadak merubah total “system “ yang sudah berjalan disekolah itu.Pasti akan mendapat perlawanan dari seluruh awak sekolah. Karena itu jangan lakukan !. Yang perlu anda lakukan adalah personal approach guna mendeteksi alasan siswa kurang bergairah mengikuti pelajaran disekolah itu secara perlahan. Mulailah dengan menjadi guru yang disukai siswa yaitu guru yang bisa mengerti dan bersahabat dengan siswanya. Berita bahwa keberhasilan akademik bisa disiasati dan hal itu guna meningkatkan popularitas sekolah dapat dipastikan sebag

Orang Tua Makin Tak Berdaya

Gambar
Orang Tua Makin Tak Berdaya Dalam acara dialog bersama siswa –siswi SMU,saya dikejutkan oleh pernyataan seorang peserta” Mama itu hanya mau nuruti maunya sendiri,sama sekali tidak memperhatikan kepentingan anaknya. Semenjak bercerai dengan papa ,mama kelakuannya benar benar memalukan, Sebagai putrinya saya sangat malu ..!Sambil terisak. Sementara itu ditempat yang sama pula seorang putra kelas XI,”saya lama lam risih sama mama setiap kegiatan saya selalu diawasi . sepulang sekolah saya di introgasi. Berangkat sekolah saya diberi pesan sponsor yang banyak…bĂȘte ah. Katanya bersungut sungut. Jika mau didaftar keluhan remaja atas perlakuan ortunya bisa sangat panjang.Kekhawatiran ,perilaku dan kasih saying orang tua bisa mendapatkan respons dan reaksi yang keras oleh remajanya.Orang tua pun makin tidak “berdaya ‘ menghadapi trend perilaku remaja saat ini. Dari riset kecil yang saya lakukan atas beberapa kasus yang dihadapi remaja.Pada dasarnya mereka bukan memberontak hanya tidak tahu c