INSIGHT

Saya telah malatih banyak tenaga pendidik selama bertahun tahun . Saya mengamati mereka saat menjalankan tugas membelajarkan siswa dikelas maupun simulasi mengajar didalam pelatihan . Beberapa diantaranya melakukannya dengan  sangat sempurna, beberapa dapat menciptakan susasana kelas yang interaktif , beberapa sudah memanfaatkan peralatan TIK atau alat peraga sebagaimana mestinya ,beberapa sangat menguasi teori  dan konsep ilmu yang diajarkan. Secara kasat mata ,mereka sudah berupaya untuk menjadi guru yang professional bagi siswanya. Usaha mereka ini  tentu saja membuahkan hasil,peserta didik menjadi memiliki minat dan semangat belajar sehingga prestasinya meningkat, guru bersangkutan mersa puas  siswa dan orang tuanyapun mersakan manfaatnya.  Namun menurut saya  menjadi seorang professional pendidik masih membutuhkan satu keterampilan lagi  yakni tampi sebagai dirinya sendiri,sering kali  mereka terjebak pada penuntasan kurikulum atau menerapkan sutau metode baru yang harus

Karakteristik Kurikulum 2013 yakni mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik dari diri peserta didik . Seorang guru dituntut dapat meningkatkan minat dan daya serap secara potensial dari peserta didik,melalui pengenalan kompetensi, sifat dan gaya belajar siswa. Siswa yang memiliki daya serap potensial  adalah yang memiliki kebutuhan dan keinginan belajar dan kompetensi yang memadai. Selanjutnya untuk medorong proses membelajarkan siswa, seorang guru harus dapat memperlihatkan daya tarik dari materi pelajaran yang disajikan, merancang strategi pembelajaran yang menarik dan melakukan proses pendekatan yang selaras . Setelah peserta didik memiliki minat untuk mulai belajar ditandai dengan proses rasa ingin tahiu , bertanya,menalar, mengujicoba dan menyimpulkan sendiri ‘kasus” yang dipelajari ( problem base learning ), tentunya jika ingin  menjaga kestabila

Prioritas pembangunan di Jawa Timur  tertuju pada pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu ,relevansi dan daya saing serta penguatan  tata kelola ,akuntabilitas dan pencitraan public, mengingat luasnya batas wilayah provinsi jawa timur, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur perlu memiliki sistem  koordinasi dan komunikasi  yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi (TIK) . Namun sebelum menentukan system terpadu jaringan komunikasi dan koordinasi ada baiknya mengenali konsep dasar pentingnya koordinasi dan informasi. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/kota kesadaran melakukan koordinasi dengan provinsi semestinya berdasarkan pada keberhasilan secara menyeluruh program pendidikan diwilayah kerjanya pada khususnya maupun pendidikan nasional secara utuh. Mungkin ini terdengar klise  bagi anda yang membaca artikel ini ,namun sebagai konsultan pendidikan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa timur ,saya merasakan betapa pentingnya koordinasi dan sink

 Sebagai seorang guru  yang ideal, bagaimana  strategi anda dalam menghadapi penerapan kurikulum 2014 ..?  Selama ini strategi yang diterapkan dalam pembelajaran hanya terfokus  agar  siswa tahu banyak,telebih lagi supaya dapat menjawab soal soal test atau ujian, sehingga memiliki prestasi yang membanggakan. Dan seperti anda ketahui orang tua dan masyarakat kita masih menjunjung tinggi model pembelajaran yang seperti ini. Negeri ini masih menghargai nilai akademik dibanding kompetensi dalam arti sebenarnya. Dengan kurikulum 2013  dimana seluruh potensi siswa dapat dikembangkan, problemnya adalah bagaimana menumbuhkan semangat belajar siswa agar dapat mengeksplorasi seluruh potensi  yang dimilikinya . Karena  pada  dasarnya  setiap anak memiliki rasa ingin tahu dan hasrat untuk belajar lebih “jauh”. Walau dari sisi setiap tenaga pendidik menghadapi  banyak kendala  dalam menterjemahkan kurikulum 2013, kami yakin jika  program pendampingan, pelatihan, forum konsultasi, serta sem

Seusai  memutar video unta yang sedang berjalan dipadang pasir,  Bu Vina ,guru biologi  itu pun bertanya ,bagaimana caranya unta bertahan  dipadang pasir yang panas itu …? Beragam jawaban   Dono  menjawab :“dengan punuknya…” “mengapa …..?” “ Karena dengan punuknya bisa dinaiki……? Benarkah ..? Salah bu …..! Ok, kalau begitu apa yang betul…? “Punuk onta  dapat menyimpan air sebagai cadangan..!” “Bagaimana  jawaban teman mu ini…? “benar bu serempak…!”.

Pada dasarnya setiap anak memiliki caranya sendiri ,untuk mempertahankan diri, bersaing dan menjadi pemenang, maka tugas  seorang guru adalam menunjukkan kepada anak cara menemukan  dan mengembangkan potensi yang dimilikinya itu. Salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk menalar ,berbagai persoalan yang dihadapinya ,sebagai bentuk upaya bertanggung jawab atas  dinamika  perkembangan hidupnya. Dengan memberikan   keleluasaan  anak untuk dapat mengambil keputusan untuk kepentingan terbaik dalam hidupnya. Ambil contoh pada perilaku anak yang lebih memilih menemukan segala macam jawaban pertanyaan melalui mesin pencarian seperti google daripada berpikir sendri.

Kank , saya memiliki rekan guru yang  sulit diajak berubah, namun terlalu peka atas  saran /kritik ,dan selalu “memikirkan “ apapun perkataan dan  perilaku orang lain, bagaimana menghadapi perilakunya yang demikian ..?   Biasanya latar belakang alasan perilaku yang anda sebutkan tadi adalah kecenderungan dari naluri mempertahankan diri  ,mempertahankan diri dari  “zona nyamannya”, merasa takut ditolak pendapat dan harapannya, merasa dirinya tidak penting, merasa harus menyesuaikan diri secara berlebihan dengan perubahan dan merasa dirinya sebagai pecundang jika harus menuruti orang lain untuk berubah.  Bagaimana mengajak rekan bersangkutan untuk beradaptasi menghadapi perubahan..?

“Saya sih bukan tidak mau ditegur guru namun kalau caranya menegur seperti itu ,pakai marah ,ditegur dihadapan banyak teman dan tidak jelas apa persoalannnya  tiba tiba menegur dengan berondongan kata kata  yang menyakitkan pasti semua orang  tidak menyukainya,pokoknya sebel sama guru seperti itu..! ,begitulah keluhan siswa kelas XI Banyak sih harapan para guru memberikan teguran kepada siswa  untuk memperbaiki keadaan ,namun alih alih kedaan menjadi lebih  baik justru sebaliknya bisa bertambah runyam ,teguran tidak digubris dan berbalik bisa mendapatkan “perlawanan “ dari siswa .   lantas teguran yang bagaimana yang disukai siswa

Jika  mengacu  kepada skala prioritas penanganan masalah pendidikan  pada tahun 2009-2014 di Jawa Timur yang mengarah pada perluasan akses dan peningkatan mutu .Sementara angka APK, SMA/SMK/MA tahun 2010-2012 menunjukkan tren naik jika dimulai tahun 2010, ini terlihat dari capaian  APK tahun 2010 mencapai 73,70%, tahun  2011 mencapai 73,78% dan tahun  2012= 74,21%  (sumber Dispendik Jatim ).Maka Pendirian SMA Terbuka  Pendidikan Jarak Jauh adalah solusi yang tepat mengatasi kebutuhan Sekolah Menengah Atas.