Kunci Keberhasilan Pembelajaran Efektif Abad 21 (Tantangan Guru Pada Kurikulum 2013)



Kank ,saat ini siswa perilakunya sudah tidak “taat” seperti dulu ,kiat apakah yang pas menghadapi siswa di masa depan..? 

.” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. QS Ali Imran 104



Seorang guru diharapkan memiliki kecakapan diagnosa terhadap perilaku siswa  terutama dalam aktivitas belajarnya. Apakah siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran  yang diajarkan atau tidak..? Jika siswa tidak memiliki minat terhadap pelajaran ,perlu dicari penyebabnya.,serta berapa jumlahnya (seluruh siswa /beberapa siswa)

Mengingat bahwa  pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman positif bagi siswa ,suat pengalaman yang  mampu membuat siswa merasa suka ,bangga serta bermakna  saat belajar. Maka seorang guru dituntut untuk;



1.       Seorang guru dapat memberikan solusi  kebutuhan belajar peserta didik

Pada saat mengajar  sebenarnya seorang guru patut mengetahui  tentang kemampuan siswa secara individual tentang ilmu yang bakal diajarkan  dan siapa saja yang sudah memiliki kompetensi yang sudah dicapai..hal ini untuk menghindari kebosanan siswa karena dianggap pelajaran tidak menarik dan tidak ada tantangan.

Solusi yang diberikan guru adalah kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional dengan menyediakan sajian pembelajaran yang tidak hanya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik . Melainkan dapat membangkitkan kepuasan serta rasa ingin tahu siswa. Kemampuan mendengar secara efektif   dan mengekplorasi rasa ingin tahu siswa harus lebih diutamakan dari pada sekedar menggunakan metode ceramah .

Sehingga seorang dapat mengukur dan mengevaluasi  sendiri tingkat efektivitas pembelajarannya seperti :

·         Seberapa banyak  siswa yang sudah mencapai atau memiliki daya serap optimal atas  mata pelajaran yang diajarkan..?
·         Seberapa  optimal  daya serap yang dicapai setiap siswa secara individual.


Di saat lain jika ada siswa yang merasa kesulitan dalam penerimaan pelajaran ,daya serap atau latar belakang psikologis seorang guru patut memberikan bimbingan dan pendampingan secara total  membantu menyelesaikan permasalahan siswa. Seorang guru tidak patut marah melable atau tidak memperhatikan  keluhan siswa . Mengingat setiap guru berkewajiban memberikan pelayanan pendidikan  siswa secara individu,karena biaya penyelenggaraan sekolah diberikan secara individu siswa. Disamping memang siswa yang  bermasalah membutuhkan  solusi atas persoalan yang dihadapinya.

2.       Keakuratan Data Perkembangan Siswa

Keakuratan data perkembangan siswa baik secara kognitif maupun psikologis dipergunakan untuk menentukan strategi  pendekatan  & pembelajaran yang efektif. Kemauan & Keterampilan guru dalam membuat catatan perilaku  dan prestasi siswa   harus ditingkatkan terutama ketekunan dan ketelitiannya ,bukan laporan selayang pandang tanpa data yang jelas. Dengan demikian guru dapat melihat efektivitas terhadap  upaya kegiatan belajar dan mengajar. Dengan demikian guru dapat menentukan upaya remedial atau enrichment bagi peserta didiknya   .

Dengan mengetahui hasil laporan yang akurat siswa memiliki ukuran tentang soft skill yang telah dilakukan karena itu  informasi tentang perilaku dan prestasi siswa dilengkapi dengan keterangan tentang soft-skill meliputi :kejujuran,kesopanan ,kebersihan,kepedulian sosial ,penyelesaian masalah ,daya serap ,rasa percaya diri,kedisiplinan ,ketelitian dan lain sebagainya  , sesuai karakter yang yang ingin dikembangkan dan di  targetkan sekolah.


3.Pemanfaatan media  dan sumber belajar .
 .
 Siswa tidak menyukai pembelajaran yang monoton,tidak menarik dan pasif hanya mendengarkan ocehan guru. Menurut Gagne ,Robert M Dalam Bukunya  The Condition of Learning  : media belajar sebagai komponen dalam lingkungan yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan menggunakan media belajar dari berbagai sumber  bisa membuat proses pembelajaran lebih efesien juga membantu siswa mudah dalam menyerap pelajaran.

 Penggunaan multi media  dengan Internet  membuat guru dimudahkan dalam penjelasan materi  sehingga tidak harus menjelaskan seluruh mater melainkan sudah terwakili oleh media belajar. Dengan demikian guru bersangkutan dapat mengembangkan pada aspek –aspek pembentukan sikap mental siswa dalam belajar.

Pada akhirnya siswa dapat menjalani proses pembelajaran secara ;

·         Antusiastik : siswa aktif dan antusias dalam menjalani pengalaman belajarnya sesuai target yang diharapkan.

·         Reflektif - Konstruktif : siswa dapat menyadari tentang apa yang dipelajari serta merenungkan makna dibalik ilmu yang dipelajari sebagai  proses pengalaman belajar itu sendiri .Sekaligus memungkinkan dapat mengabungkan ide atau pemikiran pemikiran baru  ke dalam pengetahuan yang dimiliki sebelumnya,sekaligus memenuhi rasa ingin tahunya.


·         Multi –sensori : siswa memiliki pengalaman belajar mulai dari aspek inderawi ,perasaan ,berpikir ,pemecahan masalah sampai siswa memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan Keputusan.

Pada akhirnya guru menjadi mentor,pelatih,pengarah,kolaborator ,mentor dan sahabat siswa dalam belajar  tentu saja seperti yang diinginkan siswa menjadi sahabat siswa yang tulus dari hati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

MEDIA PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM 2013

Siswa Membutuhkan Guru yang Mendidik Case Study; SMAN 7 Kediri