Komunikasi Timbang Rasa, Strategi Komunikasi Pendidikan
“Saya tahu alasanmu 
terlambat ,lantaran macet,tapi saya tidak bisa  memberi  toleransi saat  rapat kamu telat ….kamu saya pecat…!”.Saat
sang pegawai itu tertunduk lesu keluar ruangan,mendadak atasan yang baru saja
memecatnya menerima telepon dari rumah sakit 
memberitahukan bahwa  anaknya
selamat dari  kritis lantaran  terolong tepat pada waktunya pada saat
terjadi kecelakaan . Dan yang menolong adalah pegawai yang baru saja dipecatnya
itu …..?!”
Jika komunikasi hanya bersifat dua arah sebatas saling
memberitahu , tidak akan terjadi relaai yang harmonis jika  masing masing fihak tidak saling memahami dan
menggunakan “rasa “ ,( Emotiional  deep felling ) untuk bisa mendengarkan
dengan sepeenuh hati tetang pesan yang ingin disampaikan. Seorang dokter adalah
pendengar yang baik mendengar keluhan pasien dengan sepenuh hati untuk
mendiagnosis  gejala penyakit yang ada
pada pasien,demikian juga salaeman ,konsultan,konselor dsb.Dimana dengan
mendengar lebih banyak kita akan mendaptakan informasi yang berguna buat
kelanjutan hubungan berikutnya.
Namun sering kali komunikasi yang mempertimbangkan “rasa ‘
tidak dapat berjalan  optimal ,lantaran
besarnya kebutuhan untuk diakui,kebutuhan untuk berkuasa dan tergesa gesa ingin
kelihatan benar. dari masing masing pihak. Akibatnya bukan  relasi yang terjadi melainkan konflik. 
Agar tidak terjadi kesalah fahaman   dalam komunikasi   dan mempertimbangkan  perasaan  
orang lain  maka diperlukan
langkah langkah sebagai berikut;
1.      
Kenali tujuan 
berkomunikasi   ,menyampaikan
pesan yang ingin  diterima oleh pihak
lain.
2.      
Perhatikan lawan bicara , cermati  perubahan perilaku   lawan bicara.
3.      
Tenangkan diri ,berusahalah untuk tersenyum.
4.      
Dengarkan secara utuh pernyataan orang lain
,agar anda mendapat informasi yang akurat tentang harapan dan kecemasan  teman bicara.
5.      
Berdebat dengan santun  lebih baik dari pada ngotot ingin kelihatan
benar.
6.      
Mencari jalan keluar yang baik ,lebih baik  dari pada 
saling berebut mempertahankan prinsip yang mengarah pada perpecahan.
Komunikasi timbang rasa 
perlu dipertimbangkan agar terjadi keseimbangan yang harmonis dalam
sebuah relasi.   
Komentar
Posting Komentar