Segmentation , MembangkitanKompetensi Individu Siswa.



Segmentation , MembangkitanKompetensi Individu Siswa.


“Saya ,ditugaskan mengajar di daerah terpencil Mas Hari di Pulau Madura.Siswannya dari latar belakang pedagang dan petani. Sehingga Mas Hari tahu sangat berat Motivasi belajar mereka untuk berprestasi.Ditambah orang tua mereka tidak mendukung mereka hanya berharap ,bahkan memaksa anaknya mengikuti jejak orang tua. Bisa dibayangkan….!” Kata peserta Kank Kari Creative Teaching Seminar .

Beliau melanjutkan awal bertugas saya nyaris putus asa,karena jika disuruh membaca mereka pada ogah ogahan.. . "Saya nggak kurang akal saya gunakan sisa penggilingan padi,tanaman,bebek dan semua disekitar siswa sebagai sarana mengajar. Bagi siswa yang hobbi sepak bola dan seni saya minta bantuan beberapa teman untuk lebih sering melatih dan ikut kompetisi. Saat ini “anak- anak “saya lebih giat sekolah. Saya tetap dekati ulama setempat disamping saya juga mendekati wali murid untuk member pengertian untuk menyemangati umat tentang pentingnya sekolah.’begitulah kisah sukses kratifitas guru.

Seorang guru saat bertugas semestinya mengenali wilayah kerjanya didaerah bersangkutan ,geographics.Aagar dapat mengamati berapa lama jarak tempuh siswa kesekolah termasuk transportasi yang mengangkut mereka. Dengan demikian dapat menyusun rencana pembelajaran berdasarkan “perjalanan “ yang ditempuh siswa. kelelahan dijalan juga menurunkan minat dan motivasi belajarnya.. .

Tingkat perkembangan kognisi siswa,latar belakang keluarga dan mata pencaharian keluarga siswa ,demograpich. Sebaiknya dipertimbangkan guna membuka cakrawala pandang kepada masa depan siswa.Jika seorang guru dapat masuk ke “atmosfir “ demografi siswa “. Akan mudah bagi guru untuk melakukan treatment berikutnya. Ingat setiap orang pasti amat menyukai “Golongannya”.Apalagi yang selama ini mewarnainya.

Aspek psychographic dimana orang tua siswa memiliki kebiasaan dan perilaku dalam mendidik anak sebaiknya menjadi pertimabangan bagi guru. Agar dalam menyusun strategi “pemasaran “ pentingnya pendidikan dapat berjalan efektif.Misalnya kebiasaan di masyarakat daerah tertentu lebih memilih tidak perlu sekolah tinggi ,asal bisa baca saja cukup.. Untuk masyarakat seperti ini maka guru semestinya dapat menyusun “Competitive Advantage Plan” pentingnya sekolah “.

Aspek Behavioral siswa lebih banyak dibentuk oleh perlakuan dan kebiasaan orang tua atau lingkungan setempat. Seoarang guru wajib mengenali kepribadian siswanya. Seperti mudah menyerah,,ogah ogahan tidak memiliki semangat belajar dsb. Dengan mengenali latar belakang yang membentuk kepribadian siswa . Guru bersangkutan harus dapat mengenali penyebabnya dan latar belakangnya..

Pendekatan pengembangan kompetensi siswa idelanya adalah mengenali keunikan potensi siswa, individualized teaching.. mengingat sebenarnya tidak ada siswa malas dan bodoh setiap siswa adalah memiliki bakat. Maka pengembangan kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif bila dimulai dari minat dan bakat siswa multiple intelligent learning. Sangat banyak siswa termotivasi sekolah karena merasa :kemampuannya “ dihargai…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT