MANAJEMEN IMAN DALAM KEPENDIDIKAN: SEMANGAT DALAM KETERBATASAN ( SERI MBS -1 )
“ Sekolah ini berawal dari nol kalau tidak
boleh dibilang minus, hampir semua sarana dan prasarana tidak memenuhi
standar sebuah penyelenggaraan pendidikan saat saya baru pertama kali menjabat
KS di sekolah itu. Namun dengan tekad ingin memperbaiki mutu anak bangsa , maka
seperti yang saat ini kank hari lihat
mendekati tahap kelayakan sebuah lembaga pendidikan yang semestinya”.
Begitulah kisah yang disampaikan sahabat saya Pak Edi Kepala SMAN di Tuban saat
mengantar saya untuk shalat Jum’at bersama sama, dikarenakan pada pukul 14.00
WIB saya akan memberikan “Ceramah” Motivasi Pengembangan SDM Indahnya Berbagi
di SMK Taruna Jaya Prawira Tuban dimana beliau selaku wakasek kehumasan
disekolah tersebut.
Banyak diantara kita yang lebih
dulu pesimis jika berhadapan dengan kondisi yang tidak mengenakan seperti
berbagai keterbatasan apakah itu sarana
dan prasarana , SDM , lingkungan , input dsb , dalam penyelenggraan pendidikan.
Namun dari perjalan saya bertemu dengan ribuan guru dan ratusan sekolah, hampir rata rata sekolah yang
memiliki prestasi yang membanggakan berawal dari keterbatasan. Mengapa bisa
begitu ..?
“Dibalik kesulitan akan ada
jalan kemudahan” hingga
diulang dua kali oleh Allah SWT dalam salah satu firmannya di Al Qur’an ,
artinya jika kita mau merenungi lebih dalam adalah dibalik prestasi hebat dapat
dipastikan ada jalan jalan sulit yang harus dilewati, Oleh karena peran kepala
sekolah dalam meng “encourage the heart”
pendidik dan tenaga pendidik guna memiliki keberanian menata ulang “mindset”
mengeluh menjadi semangat,
daripada mengeluh dan merenungi kedaan yang memprihatinkan lebih baik berpikir dan melakukan sesuatu untuk meraih
masa depan yang lebih cerah. Dalam hal ini Pak Edi menaikan honor tenaga pendidik
dan kependidikan non PNS yang mendominasi SMAN nya, mengajak wali murid dan tokoh masyarakat serta
perangkat desa untuk bergotong royong
membenahi yang perlu dibenahi, mengajukan permohonan anggaran untuk RKB dsb.
“ Action action action kank hari , dan para pendidik serta SDM lainnya pun pada akhirnnya semangat karena saya tidak
hanya NATO ( ngomong tok tak ada hasilnya) namun benarbenar terjun berjuang
mati matian memperbaiki keadaan, ya seperti semangat hijarah menuju kebaikan ”, begitulah beliau melanjutkan ceritanya.
Menumbuhkan keyakinan para pendidik
untuk keluar dari persepsi “putus asa” atas keadaan yang dihadapi memang tidak
mudah. Namun jika ada pelopor yang meyakini bahwa kedaan bisa berubah asal
berusaha maka optimisme para guru pun akan bangkit. Mengingat untuk meraih keberhailan yang sempurna harus
melalui jalan panjang yang disebut pengalaman dan tidak jarang melewati jurang
kesalahan dan kegagalan, kesabaran untuk tidak tergesa gesa meraih keberhasilan
dengan cepat atau tanpa kegagalan adalah kunci utama.
Tak ada jalan lain mengatasi
hambatan kecualai dengan tindakan nyata, kesabaran dalam meyakini cita cita
dengan berjuang tanpa menyerah akan membuat anda lebih percaya diri untuk terus
bertindak maju terus pantang mundur. Rasa percaya diri akan datang dengan
sendirinya setelah anda berani untuk memulai bertindak.
“ Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu , tapi mulailah apapun
kondisinya untuk menyempurnakan sesuatu itu. Untuk meraih keberhasilan dalam menyelesaikan sesuatu tak ada jalan
kecuali ditempat dimana saat ini ada berada, lewat jalan yan terjal dan tidak
sempurna, dari sanalah kunci suksesnya anda temukan”. Itulah barangkali hikmah yang saya peroleh
saat pulang menuju ke Surabaya usai memberikan ceramah “Indahnya Berbagi”. Bersambung
Komentar
Posting Komentar