High Tech Generation



Suka tidak suka,mau tidak mau, anak zaman sekarang tidak bisa dipisahkan dari komputer sebagai sarana informasi,tehnologi dan komunikasi. Lengkap dengan berbagi ancaman dan bahayanya.

Sementara itu guru pun tidak boleh ketinggalan dalam menguasai ICT.Bukan saja untuk sistem informasi manajemen tetapi juga sebagai media pembelajaran.Sekaligus sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak buruk ICT. Serta perlindungan bagi anak.

Peran ICT memiliki arti penting bagi kemajuan pendidikan anak.Pertama,kedepan anak anak akan semakin tidak bisa lepas oleh tehnologi ini.Baik untuk game maupun searching informasi maupun membangun jaringan pertemanan.

Kedua ,tehnologi dapat mengekspresikan imajinasi dan fantasi anak. Karena itu sebaiknya guru dapat mendesain modul pembelajarannya melalui basis tehnologi.Baik dalam model game, interaktif maupun asah kreatif. Sehingga imajinasi dan fantasi anak dapat lebih ter arah.Sekaligus merangsang anak untuk bergairah belajar.

Ketiga,Di dunia maya ,problem apapun selalu ada jawabannya.Masing masing penyedia jasa informasi semakin banyak memberikan informasi yang dibutuhkan. Tidak terkecuali anak anak, tidak ada halangan sedikit pun yang membatasi akitivitas.Anak anak bahkan bisa mendapatkan informasi yang melebihi informasi yang didapat dari orang tua dan gurunya. Bimbinglah mereka mendapatkan informasi yang bermanfaat baginya.

Siapkah anda sebagai guru menghadapi anak –anak generasi hitech ?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Gambar
Kank ,Dimasa depan sepertinya tuntutan kepada guru untuk menjadi lebih profesional semakin kuat ,sikap mental yang harus dimiliki para guru..?   Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.  QS An Nur -55 Dalam peradaban yang makin kompetitif ini tuntutan untuk semakin profesional dan memiliki kompetensi yang handal adalah sebuah keharusan. Jika tidak maka akan terge...
Baca selengkapnya

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

Gambar
  Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas". QS Yasiin 19.   Kank ,keluhan banyak siswa   bahwa guru ngajar tidak bersemangat   lantaran CTL ,Coul Tinggal Lungo (dilepas tinggal pergi )atau datang Duduk Diam pura pura sibuk ngerjakan tugas sendiri siswa dibiarkan rame atau dikasih tugas asal mereka diam....Jika sikap mental guru seperti ini apa yang bakal terjadi terhadap siswa kami..? Seorang guru semestinya sadar bahwa sikap dan perilaku mereka menjadi acuan siswa dalam kegiatan belajarnya sekaligus pembentukan perilaku siswa.Jika perilaku guru tidak memiliki etos kerja maka tentu saja akan membuat siswanya demotivasi . Pertama : seorang guru semestinya sadar bahwa prestasi dan daya serap siswa dalam belajarnya   sangat bergantung dari bagaimana guru bersangkutan memposisikan diri di...
Baca selengkapnya

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT

Gambar
Kank Hari Santoso, Motivator Nasional Pendidikan Karakter “Allah tidak hendak menyulitkankamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur”. (Qs Al Maidah ) “Sesungguhnya   Allah tidak mengutusku untuk menyusahkan, tidak pula dengan keras kepala, melainkan Dia mengutusku sebagai guru yang menggembirakan”. (HR Muslim) Abstract Perusahaan memerlukan pemimpin yang terbuka untuk melaksanakannya. Kepemimpinan memerlukan pendekatan baru, pola pikir baru dan keterampilan baru. Tidaklah cukup menjadi komunikator yang baik. Seorang   pemimpin harus merasa nyaman saat dia berbagi dan membangun hubungan lebih dekat. Seorang pemimpin harus datang merangkul setiap keterbukaan. Ini berarti pertemuan diaktifkan sebagai kesempatan untuk belajar. Charlene Li , “Open Leadership: How Social Technology Can Transform The Way   You Lead”.
Baca selengkapnya