Dampingi kegagalan remaja layaknya Result Personal Branding


.
Masa remaja adalah masa yang paling indah sekaligus masa yang rawan.Karena dimasa itu masa pembentukan identitas diri dan kebingungan peran.Remaja butuh pendamping untuk melewati masa kritis itu.Semestinya orang tualah yang harus menjadi sadaran yang kuat.
Ketidak pedulian orang tua hanya akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan. Karena dimasa remaja pengaruh teman begitu kuat maka bisa saja remaja makin jauh dari orang tuanya, apalagi jika merasa tidak dipedulikan.Jangankan merancang masa depannya untuk menjalani hidup saat ini saja dia sudah merana. Apalagi jika remaja terjebak oleh influence of bad assosiation.

Remaja memiliki harapan dan cita cita tugas orang tua adalah membangun awareness.Mulailah memiliki attention terhadap hal hal yang relevan terhadap minat , bakat dan kesukaan remaja anda. Selanjutnya diskusikan bersama remaja anda mewujudkan mimpinya. Tut wuri handayani lebih penting daripada hanya sekedar mengarahkan apalagi memerintah, memaksakan kehendak sesuai keinginan anda.

Ridholah terhadap keputusannya yang bertanggung jawab supaya dirinya yakin Tuhan meridhonya.

Perasaan tertekan remaja karena ketidak berdayaan mengatasi problemnya sendiri. Akan mengantar remaja pada konsep diri negatif , pesimis dan antipati dalam kehidupan. Apalagi jika mereka telah melakukan kesalahan dan kegagalan. Persaan bersalah adalah persoalan yang bisa menimbulkan stress. depresi dan frustrasi.

Menjadi sahabat karibnya adalah pengobat perasaan tertekannya sebagai transactional excellence. Keputus -asa -an remaja dikarenakan merasa tidak ada harapan , tidak ada yang mencintai , serta felling being isolated. Selaraskan harapan , pendekatan dan sifat kepribadian anak dengan harapan nya.

Citra dan harga diri anak merupakan problem rasa percaya diri anak. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak, karena trust adalah unsur terpenting dalam relasi ortu dan remajanya. Kepercayaan remaja kepada orang tuanya harus dibina secara berkesinambungan dalam berbagai persentuhan.Trust kepada orang tua adalah proses pengalaman belajar untuk membangun rasa percaya diri.

Keterbatasan orang tua terhadap perkembangan perilaku remaja , lack of knowledge bisa menimbulkan konfilk.Orang tua pada akhirnya dirasa kan lebih banyak menuntut daripada mengerti oleh remaja nya. Dalam menjalakan tugas tugas perkembangannya.

Orang tua bisa menjadi tidak adil jika memaksakan target pencapaian hasil(studi) tanpa mengenali kompetensinya. Jangan paksa anak menjadi patuh kepada anda tanpa anda mampu memberikan alasan konkrit manfaat dari kepatuhan.Kepatuhan dan kesetiaan remaja bergantung pada kesan kemanfaatan yang dirasakan baginya.

Agama adalah way of life keluarga. Karenanya agama bukan cuma hafalan dan sistem kepercayaan .Tapi benar benar perilaku keseharian. Sehingga remaja merasakan perasaan nyaman dibawah perlindungan orang tua . Yang menggunakan agama sebagai pedoman mendidik dan membesarkan anaknya. Pada akhirnya remaja dapat melakukan advocacy,kesediaan untuk merekomendasi sebagai perilaku kebanggaan sehari- hari.

Jadikan kebahagaiaan remaja sebagai keberhasilan anda dalam mendidiknya . Melebihi sekedar memaksanya meraih kesusksesan sebagai ambisi kebahagiaan anda. Tapi semuanya terserah anda !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT