Kucing Rumahan Yang Malang
Seekor kucing dipelihara keluarga kaya raya. Setiap hari dielus syang oleh pemiliknya. Dibuatkan kandang khusus dengan fasilitas mewah. Makanannya pun bukan lagi pindang atau sisa makanan. Tetapi makanan kaleng khusus buat kucing. Sehingga makin terbiasalah kucing hidup dalam kemewahan. Jadi kucing rumahan denagan fasilitas istimewah.
Sampai suatu saat terjadi musibah bersar menimpa perumahan mewah itu. Musibah air bah kiriman dari puncak bukit yang jebol. Persis seperti peristiwa Situ Gintung . Kucing terbawa arus sampai ratusan kilo. Tersesatlah dia dikampung pemukiman penduduk kampung.
ni. Maka kehadirannya diabaikan begitu saja. Dengan bulu kusut tidak beraturan dia tertaih tatih sampai disebuah warung . Seperti biasanya kucing kucing kampung saling menunggu sisa tulang dan makanan lainnya terbuang ditempat sampah . Walau menahan lapar dan kelelahan kucing rumahan ini enggan mendekat apalagi ikut antri menunggu sisa makanan. Dalam hatinya “ aku tak sudi makanan sampah….”.
Sambil berlalu kucing tersebut berkata kepada diri sendiri :”aku kucing istimewah sehingga tak pantas seperti mereka”. Hingga menjelang malam pun kucing ini tetap tak berselera makan walau perutnya sudah sangat lapar. Sampai kembali dia melihat seekor kucing kampung mengendap endap mengincar tikus. Dan “ciiiit” tikuspun tercepit dalam cakar dan digitgitnya sehingga mengeluarkan darah segar menggelapar dan kemudian tewas. Kucing rumahan ini nyaris muntah disela lilitan perutnya yang mulai kencang karena lapar.
“Mengerikan “. Sambil lemas terus begidik. Malam menjelang pagi mulailah matanya berkunang kunang tubuhnya mulai melemah. Dan esok harinya dia sudah mati ditepi sungai dikerubuti puluhan lalat.
Ada banyak tipe manusia seperti kucing malang ini. Enggan melakukan suatu tindakan penyelematan diri sendiri demi gengsi. Ribuan alasan dikemukakan walau kegentingan menghimpitnya. Hingga kematian menjelangnya. “Hidup tak bermakna matipun tak berharga”.
Mudah mudahan kita tak lagi jadi kucing rumahan.
Komentar
Posting Komentar