Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan
kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu
bernasib malang)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas". QS
Yasiin 19.
Kank ,keluhan banyak siswa bahwa guru ngajar tidak bersemangat lantaran CTL ,Coul Tinggal Lungo (dilepas
tinggal pergi )atau datang Duduk Diam pura pura sibuk ngerjakan tugas sendiri
siswa dibiarkan rame atau dikasih tugas asal mereka diam....Jika sikap mental
guru seperti ini apa yang bakal terjadi terhadap siswa kami..?
Seorang guru semestinya sadar bahwa sikap
dan perilaku mereka menjadi acuan siswa dalam kegiatan belajarnya sekaligus
pembentukan perilaku siswa.Jika perilaku guru tidak memiliki etos kerja maka
tentu saja akan membuat siswanya demotivasi .
Pertama
:seorang guru semestinya sadar bahwa prestasi dan daya serap siswa dalam
belajarnya sangat bergantung dari
bagaimana guru bersangkutan memposisikan diri dimata siswa.Apakah guru hanya ingin diposisikan datang sekedar absen atau
benar benar tulus ingin mendidik siswa..hasil dari rasa hormat siswa kepada
gurunya lebih banyak bergantung dan bagaimana
guru bersangkutan memposisikan diri sebagai seorang yang patut
diteladani daripada sekedar menuruti emosi tak terkendali (tidak memiliki etos
dan etika kerja).Cara guru memposisikan dalam
sikap mental dan perilaku
harus dimantapkan sebelum siap mengajar.
Kedua
: Setiap guru harus mampu mengembangkan ketrampilan profesional dan
pedagogiknya sehingga kelihatan kompeten dimata siswa terutama dalam hal
penguasaan materi mata pelajaran.Seorang guru dengan kompetensi keilmuan yang
memadai adalah bagian dari janji akan keterhadalannya dalam mentransfer pengetahuan . ketrampilan ini harus unik dan berdaya saing .Guru harus
mampu memberi kesan positif manfaat kegiatan belajar.Kebanyakan para guru hanya
sekedar mengajar tidak dapat memberikan kesan kemanfaatan terhadap mata pelajaran yang diajarkan,bahkan guru
bersangkutan tidak menggunakan RPP
sebagai acuan tujuan mengajarnya. Jika guru tidak dapat menjelaskan tujuan
manfaat dari mata pelajaran yang diajarkan siswa akan mengalami demotivasi
dalam belajarnya.
Ketiga
,Jika guru berperilaku seenaknya maka akan berdampak kepada persepsi dan rasa
hormat siswa . Maka sikap mental guru
harus konsisten terutama dalam mengasah
personality dan self image dan mampu
memberikan inspirasi semangat belajar siswa. Guru harus menyadari bahwa cara mereka mengajar dan berperilaku
sering menciptakan persepsi siswa terhadap dirinya,bukan sebaliknya guru
memaksa siswa menghormatinya agar bisa belajar. jika perilaku guru tidak
baik dan tidak diukai siswa berpengaruh
terhadap respek siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan bahkan tidak
tertarik untuk belajar lebih dalam . Inovasi pembelajaran adalah kuncinya .Seorang
guru dapat menyesuaikan diri dengan trend perilaku siswa nya agar pembelajaran
menjadi disukai dan menyenangkan serta rindu untuk belajar lebih dalam.
Keempat
,siswa tidak menyukai guru yang tidak respek kepada diri pribadi dan
siswanya apalagi jika kemampuan nya hanya bisa mengeluh . Kebanyakan keluhan
guru lebih pada “curcol” curhat pribadi
atau sekedar keluh kesah yang tidak
menyangkut aspek pengembangan diri siswa. Tidak jarang siswa hanya merupakan
pelampiasan dari rasa kesal atas persoalan pribadinya .Karena itu guru harus mampu
berpikir besar tentang arti dan perannya sebagai seorang guru. Berpikir besar seorang guru adalah mampu
mengejutkan siswa akan manfaat dari kegiatan belajar.hal terpenting adalah
membuat siswa mau belajar lebih dalam terhadap guru bersangkutan dengan situasi
yang menyenangkan jauh dari kesan rumit dan sulit. Ingat berpikir besar itu
adalah hal sederhana ,namun seringkali yang sederhana membutuhkan seorang guru
yang jenius.
Saat ini prestasi dan posisi guru dalam
sorotan masyarakat luas terutama siswanya sendiri..
karakter seorang guru beraneka ragam dan karakter siswapun juga beraneka ragam, siswa yang rajin akan selalu mendambakan guru yang rajin pula dan sangat tidak menyukai guru yang kurang semangat dalam belajar, tetapi tidak jarang pula ditemui pada siswa yang sedikit malas belajar dan kurang bersemangat juga menyukai guru yang bisa mengerti kondisinya yang agak malas juga.
BalasHapusHal tersebut mampu dirubah oleh tangan dan kekuatan seorang guru yang semangat menghncurkan kemalasan seluruh siswanya, tetapi kemalasan seorang guru juga mempunyai dampak besar pada kemalasan seluruh siwanya.
Guru Semangat Siswapun Hebat, Guru Males Siswapun Lemes.
izin kopas ya
BalasHapusMonggo pak Hendra Terima Kasih
HapusKuncinya ada di wali kelas. Yg menanamkan fondasi karakter atau perilaku apa saja yg harus ada di diri anak. Dan bersama2 guru mapel n guru BK . Serta dukungan iklim sekolah yg ramah anak. Semua itu terjadi sinergis kalo managemen sekolah nya bagus. Semangat guru guru dimnapun berada
BalasHapusBenar.. Kalau tidak ada guru BKnya, sistem sekolah kurang tegas, akhirnya siswa tidak pernah siap belajar.
HapusKuncinya ada di wali kelas. Yg menanamkan fondasi karakter atau perilaku apa saja yg harus ada di diri anak. Dan bersama2 guru mapel n guru BK . Serta dukungan iklim sekolah yg ramah anak. Semua itu terjadi sinergis kalo managemen sekolah nya bagus. Semangat guru guru dimnapun berada
BalasHapusSiap
BalasHapus