Inovasi Pendidikan Karakter : Intuisi Mendidik









Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. QS Al –Isra’:11




Kank ,saya “menemukan “ siswa saya yang luar biasa ini ,setelah para guru kewalahan mengendalikan perilakunya. Banyak guru mengeluh terhadap kelakuannya yang sering melawan ,suka bolos dan meremehkan pelajaran ,walaupun kalau di tes mata pelajaran dia bisa menjawab. Puncaknya saat akan ulangan harian siswa bersangkutan memilih mengikuti konser band  di gedung pertunjukan daripada mengikuti ulangan yang ...dengan terang terangan   dikatakannya  “ ulangan harian nggak penting ....! “.Guru mana yang tidak tersinggung... Nyaris terjadi keributan besar..... Namun setelah saya coba menengahi ...saya baru sadar bahwa siswa saya ini adalah anak yang cerdas,berbakt  dan mandiri ...itupun setelah saya melakukan personal approach yang   cukup sulit. Karena siswa saya tidak mudah “diprovokasi “.Satu prinsip saya bahwa siswa yang bermasalah pasti memiliki alasan mendasar mengapa mereka berbuat begitu. Rata rata memang memiliki ‘kecemasan/konflik  ‘ yang tak terselesaikan  baik konflik dengan diri sendiri atau dengan orang tua /keluarga.


 Intuisi sendiri sering dimaknai sebagai kepekaan dalam mengenali keadaan. Intuisi mendidik adalah kepekaan  seseorang dalam mengenali ,menumbuh kembangkan potensi unik yang terpendam dalam setiap diri manusia.Dalam mendidik intuisi  ini sangat penting seperti bagaimana Mike Tyson menjadi juara dunia yang sebelum nya dikenal sebagai anak jalanan, seperti Joshua yang dikenali bakat nya oleh kak Seto dan Helmy Yahya dan kemudian dikembangkan menjadi penyanyi cilik terkenal saat itu dan masih banyak yang lainnya.   Intuisi mendidik bukan sekedar bakat bawaan seorang pendidik melainkan juga bentuk dari inovasi pembelajaran.Dan inovasi pembelajaran adalah upaya sengaja seorang pendidik untuk dapat memiliki kepekaan mengenali talenta yang dimiliki siswa.

Salah satu cara menimbulkan kepekaan dalam mengenali potensi unik keberbakatan siswa  adalah penelitian tindakan kelas (PTK)..namun PTK ini bukan sekedar laporan karya tulis administrasi saja melainkan kemampuan seorang pendidik dalam mengenali potensi  kreatif keberbakatan dan sifat setiap individu siswanya. Bagi sebagian guru yang hanya berorientasi pada kewajiban mengajar saja tentu  akan mengatakan”.......mana sempat begini saja sudah sulit...!”. Padahal  RPP dan PTK  idealnya adalah pedoman guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Namun karena berbagai alasan beberapa guru mengabaikannya  padahal pengenalan kebutuhan belajar siswa  akan menentukan efektivitas KBM.

Patut disadari ,perubahan yang cepat dibidang Teknologi Informasi dan komunikasi mempengaruhi perubahan  sikap mental dan perilaku siswa dalam kegiatan belajarnya mereka lebih mandiri ,lebih cerdas dan lebih berani membantah ,meskipun tidak disadarinya hal ini adalah yang paling tidak disukai orang tua ,guru dan orang dewasa lainnya. Karena itu inovasi menjadi kata kunci bagi seorang pendidik untuk  meningkatkan efektivitas pembelajaran ,pengembangan kompetensi siswa serta “personal branding” guru bersangkutan.

 Pertama Inovasi pembelajaran oleh seorang pendidik. dalam kegiatan mengajar bisa dimulai dari  kemampuan seorang guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan hasrat belajar siswa,menggunakan media dan sumber belajar yang telah tersedia secara optimal. Hal ini akan berdampak pada rasa rindu siswa untuk mengikuti pelajaran yang telah disukainya. Dengan demikian meningkatkan  minat siswa untuk mendalami dan meluaskan pengetahuan yang dimilikinya.

Inovasi kedua,adalah sikap mental guru dimulai dari rasa optimis dan berpikir positif dalam menghadapi berbagai keadaan  mulai dari ragam kebijakan dari pusat sampai sekolah yang harus dijalankannya ,sampai perilaku siswa yang “sulit  diatur. Rasa percaya diri dan optimis bagi seorang pendidik sangat penting ,karena dengan rasa percaya diri seorang pendidik akan yakin bahwa dirinya mampu mendidik siswa se’nakal” apapun  ,demikian juga sebaliknya jika guru  tidak percaya diri dan optimis maka akan mudah putus asa dalam menghadapi tantangan.

Inovasi ketiga,adalah interpersonal relationship seorang guru  dituntut memiliki keterampilan dalam menjalin hubungan secara pribadi. Interpersonal relationship  dimulai dari hasrat besar untuk menjadi sahabat siswa atau bahkan dapat menyelami kehidupan siswa dengan segala permasalahan ,interpersonal relationship adalah relasi pribadi yang didasari saling mengerti keadaan masing masing. Jika seorang pendidik dapat “menyelami “ kondisi siswa   maka mudah baginya untuk melakukan pendekatan serta perlakuan berbasis kepentingan terbaik siswa. Dengan demikian siswa mendapatkan solusi atas persoalannya dan mendapatkan wawasan tentang langkah kongkrit dari guru yang mengerti keadaannya.


Pada dasarnya setiap anak memiliki talenta pemberian Tuhan sebagai bekal kehidupannya dimasa depan ,life skill.Tugas seorang pendidik adalah menemukannya serta menumbuh kembangkannya sehingga mencapai prestasi optimal.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

MEDIA PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM 2013

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!