Indonesia Education 2013 Out Look



Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. QS Al Zalzalah :7


kank ,bagaimana prediksi anda tentang arah pendidikan di tahun 2013... ?
Menjelang tahun 2013   ,banyak sekolah melakukan kegiatan raker internal untuk mempersiapkan Ujian Nasional. Namun pada kenyataannya perlu dibangun kesadaran bahwa sekolah dan para guru kita  belum benar benar siap menghadapi tuntutan dan perubahan zaman. Sementara itu setiap kali semangat /motivasi guru untuk terus meningkatkan prestasi akademik  peserta didik ,selalu saja dimentahkan oleh berbagai fenomena kebijakan yang membuat para guru cemas. Akibatnya ,para guru  mengalami penurunan etos kerja dan demotivasi untuk melangkah lebih jauh.

Seperti yang terjadi pada Uji Kompetensi Guru (UKG) ,banyak guru  peserta UKG yang sebagian besar belum “menyatu”   dengan ICT harus mengikuti ujian UKG menggunakan ICT. Kecemasan tidak mampu secara teknis mempengaruhi aspek psikologis  saat guru bersangkutan menjawab soal yang berkaitan dengan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik,terlebih guru guru senior yang  enggan mempelajari ICT sebagai bagian dari aktivitasnya berprofesi. Akibatnya  ketidak lulusan menimbulkan kecemasan baru dan keputus asaan .Jika demotivasi ini terus dibiarkan akan berdampak kepada pelayanan prima pendidikan kepada siswa.Sementara itu alat evaluasi guru  (key performance indikator) yang pas untuk ukuran standar kinerja guru profesional lengkap dengan perangkat aturan main nya belum secara resmi  diberlakukan oleh pemerintah,sehingga sebagian guru menjadikan mentalitas tidak produktif sebagai kegiatan sehari hari.

Wacana bahwa ada 20 ragam soal pada ujian nasional yang berkemungkinan besar menjadi ketetapan pelaksanaan Ujian nasional 2012 -2013 membuat para guru “kelabakan” mempersiapkan nya lantaran pencapaian kompetensi  nyata dan perilaku  belajar siswa tidak significant dengan tuntutan kelulusan dari nilai ujian nasional. Sementara itu proses pembelajaran disekolah tidak  menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dan gurunya sendiri pantas menjadi bekal untuk ujian nasional.Kombinasi ini membuat daftar panjang sistem  pendidikan kita  semakin tidak menyenangkan semua pihak.

Disisi lain peran serta masyarakat dalam keberhasilan pendidikan di tanah air  makin hari makin kecil padahal pilar utama pendidikan anak bangsa adalah peran pemerintah ,peran sekolah dan peran masyarakat. Minimnya  peran masyarakat itu ditandai, lemahnya budaya membaca dan belajar, pendidikan belum ditempatkan sebagai investasi masa depan,keengganan terlibat pada  proses pendidikan anak disekolah,beranggapan lulusan sekolah tidak siap untuk bekal hidup, dsb.  Perilaku masyarakat ini membuat sekolah bahkan merasa harus sendirian menghadapi tuntutan dan perubahan arah pendidikan.

Tentu saja masih banyak kendala dan tantangan bagi sekolah , siswa  dan orang tuanya dan pemerintah menghadapi tantangan dan tuntutan pengembangan SDM.Karena itu peran guru utamanya harus meningkatkan kemampuan membaca arah kebijakan dan inovasi pembelajaran agar siswa tidak gagap saat berhadapan dengan tuntutan kurikulum . Inilah persiapan yang semestinya dilakukan para tenaga pendidik:
1.       Dengan adanya kemungkinan arah perubahan kebijakan ,termasuk perombakan kurikulum  di 2013 yang berdampak pada perubahan pola kerja guru. Lakukan investasi kompetensi profesional dan pedagogik  secara teratur dan berkesinambungan bagi (utamanya) tenaga pendidik.Selain kemampuan membaca situasi dan arah kebijakan. Mengingat kebijakan dari pusat lengkap dengan peraturan pelaksanaan yang sudah ditetapkan tidak dapat ditawar atau  diubah olah guru pada tingkat satuan pendidikan ,lakukan upaya  investasi proffesional value sebagai langkah antisipasi.

2.       Bersikaplah bijaksana atas perubahan kebijakan yang memang pada dasarnya anda tidak mampu mengubahnya . Di saat orang lain mungkin hanya menggerutu atau mencemooh kebijakan kebijakan yang mungkin dianggap menyulitkan semua pihak itu ,inilah saat yang tepat anda mencoba beradaptasi dan meningkatkan kualitas diri menyongsong perubahan arah tuntutan dan tantangan pendidikan. Pilihan untuk mempelajari  panduan langkah kongkrit pelaksanaan tugas  termasuk penguasaan ICT,jauh lebih berharga daripada hanya sekedar pasrah pada keadaan.

3.       Dengarkanlah  suara siswa ,kebutuhan dan kecemasan  dengan baik ,kecemasan bisa mengubah drastis perilaku belajar mereka. Oleh karena itu ,galilah harapan dan kecemasan mereka  atas beragam kebijakan yang harus dihadapi oleh mereka. Bentuknya bisa dengan angket atau konseling pribadi atas respons mereka terhadap perubahan kebijakan yang tidak menyenangkan mereka itu.  Perlu diperhatikan  kadangkala  siswa bukannya malah belajar lebih giat malah mereka bisa kehilangan minat untuk berprestasi atau meningkatkan kompetensi diri bahkan menjadi malas belajar akibat kecemasan yang tinggi . Tidak jarang mereka kadang memilih cara instan untuk keluar dari kesulitan.

4.       Dekatkan hubungan dengan orang tua siswa dan stake holder lainnya. Hubungan baik memudahkan guru untuk meng-komunikasikan persoalan yang sudah dan bakal dihadapi siswa termasuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian nasional serta mengembangkan berbagai potensi prestasi yang mereka miliki. Ajang ini juga merupakan cara efektif bagi guru untuk mempersiapkan rencana perlakuan ( treatment ) berbasis kebutuhan tiap  individual siswa .

Bagaimanapun juga pendidikan harus dirancang untuk mempersiapkan kecakapan hidup siswa di masa depan..!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

MEDIA PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM 2013

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!