Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013 Bukan Hanya Persoalan Teknis Tapi Juga Psikologis

Dengan perubahan kurikulum  strategi pembelajaran sudah dapat dipastikan terjadi  tidak hanya persoalan teknis seperti pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains), namun yang patut diperhatikan  adalah perubahan mental dan mindset dari setiap jajaran pendidik .Dengan kata lain,diperlukan kemampuan adaptasi dari para pendidik  ,bagaimana memandang  kurikulum didalam menjalankan tugasnya sebagai guru professional maupun cara memandang “kompetensi” peserta didik.


Kalau pola pikir mendominasi saat menjalankan tugas membelajarkan siswa ,apapun bentuk dan model kurikulum yang bakal dikembangkan tidak menjadi persoalan berarti bagi pendidik. Namun sebaliknya jika tujuan berprofesi bukan untuk membelajarkan siswa tentu saja perubahan kurikulum sesedrhana apapun menjadi rumit dan sulit dijalankan.
Tentu saja  bukan hanya sosialsi teknis pelaksanaan perubahan kurikulum yang terus didrill kepada para pendidik malainkan juga diperlukan sentuhan “soul”  bagi pendidik agar dapat menjalankan teknis pelaksanaan secara optimal .
Apa saja soul yang perlu dibangkitkan sebagai psikologi “approach” agar guru dapat mengubah mindset nya:
·        Membangkitkan kesadaran tentang  makna mendidik.
Selalu komitemen dan kosisten dalam menjalankan profesi guru sebagai profesi pendidik yakni menumbuh kembangkan  potensi yang dimiliki setiap peserta didik.  Jadi bukan sekedar jalankan profesi memenuhi target jam mengajar. Salah satu ciri pendidik  adalah “ give an opportunity to teach or her that every one  has a right to his or her opinion”.

·        Fokus pada keunikan setiap individu .
Sebagaimana pola pembelajaran kurikulum 2013 pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadipembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yangdipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.  Dengan fokus pada peserta didik maka penysusunan RPP pun berlandaskan kebutuhan belajar siswa ,sehingga  akan sangat mudah menjalankan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dimaksudkan oleh  kurikulum 2013. Dan yang paling utama adalah bagaimana  memahami perilaku belajar siswa.  Dengan memahami perilaku belajar siswa  seorang guru dapat menyusun dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai daya serap ,kompetensi dan kebutuhan belajar siswa. “helping him figure out what to do make  the situation better

Bersambung (materi ini diambilkan dari Diklat  Menjadi Guru Profesional Oleh Kank Hari Santoso )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT