Jatim Education Outlook 2014; Peningkatan Mutu Pembelajaran Jenjang SD /MI ,Menjadi Teladan Nasional
Pengembangan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD/MI) di Jawa
Timur pada tahun 2014 harus mampu
menjadi teladan secara nasional bagi provinsi lain dengan terus meningkatkan mutu kinerjanya dan hasil belajar dari peserta didik
.Mengingat khususnya pada pendidikan Sekolah Dasar SD/MI , data dari Dinas Provinsi Jatim
menunjukan APM SD/MI selama 3 tahun (2010-2012) mengalami
tren naik jika dimulai tahun 2010 ,sebagai gambaran APM tahun 2010= 97,08%, Tahun 2011= 97,16%,
dan Tahun 2012=97,23 %.Maka dapat dikatakan APM SD/MI Provinsi Jatim sudah optimal , bahkan melampaui tingkat nasional
yang hanya mencapai 95,4 %.
APK, SD /MI tahun 2010-2012 menunjukkan tren naik jika dimulai tahun 2010,ini terlihat dari capaian APK tahun 2010= 112,53%, tahun 2011= 112,67% dan tahun 2012=112,69 %..
Angka Putus Sekolah SD/MI tahun
2010-2012 menunjukan tren turun jika dimulai tahun 2010 maka capaian Angka Putus Sekolah tahun
2010 = 0,20%, tahun 2011= 0,18% dan Tahun 2012=…0,13..%.
Angka Mengulang : SD/MI selama tahun 2010-2012 mengalami penurunan ,jika dimulai dari tahun 2010.Terlihat dari capaian angka mengulang SD/MI di tahun 2010= 2,61% tahun 2011= 2,59% dan tahun 2012= 2,13 %
Dengan melihat pencapaian ini
,maka pada tahun 2014 kabupaten / kota harus mengupayakan
peningkatan mutu pendidikan melalui kesinambungan dan keberlanjutan program
bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS ) , BOSDA /BOPDA , bea siswa untuk anak
berprestasi ,sarana /prasarana ,mutu SDM Tenaga Pendidik dsb ,guna membangun
semangat peserta didik dan masyarakat untuk giat bersekolah.
.Selanjutnya upaya memperluas
akses pendidikan bagi anak usia sekolah 7- 15 tahun ,baik laki laki maupun
perempuan yang tidak terlayani/belum terlayani jalur pendidikan formal
semestinya mendapatkan fasilitasi
kesempatan layanan pendidikan
jalur nonformal amaupun program inklusi bagi peserta didik yang berkebutuhan
khusus..
Pemerataan dan perluasan akses
pendidikan terutama yang memiliki hambatan geografis seperti pada daerah terpencil yang berpendudk
jarang maka perlu didirikan sekolah SD/MI ,SMP?MTS satu atap agar siswa dapat
melanjutkan sekolah secara berkesinambungan .Disamping memaksimalkan berbagai fasilitas yang sudah
tersedia diperlukan pula untuk terus menambah ruang kelas baru sesuai
daya tampung,meningkatkan mutu tenaga pendidik ,ruang perpustakaan ,laborotarium
serta melakukan merger sekolah jika SD/MI sudah tidak effesien lagi ,seperti
sekolah dasar dengan problematik kekurangan murid dsb
.
Di tahun 2014 tantangan terbesar
dari kabupaten/kota adalah meletakan prioritas utama implementasi Kurikulum 2013 yang diharapkan
sudah dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ,dimana
pemerataaan diklat/sosialisasi ,pendampingan ,hambatan geografis ,ekonomis
,psikis belum tuntas secara optimal .Sementara kesiapan SDM tenaga pendidik
sendiri juga belum maksimal.
Bersambung
Komentar
Posting Komentar