Jatim Education Outlook 2014 :Rakor,Sinkronisasi dan Integrasi Kab /Kota
Dalam rangka peningkatan kapasitas dan mutu
pelayanan pendidikan yang efektif, akuntable dan sesuai standar
nasional pendidikan pada tiap tiap kabupaten/kota. Maka diperlukan upaya dengan menetapkan sistem manajemen terpadu dengan penentu kebijakan pemerintah
pusat/provinsi ,mekanisme pelaksanaan, aturan main dan
standar pelayanan yang relevan sebagai acuan kab/kota sesuai kebutuhannya untuk
peningkatan pelayanan pendidikan pada masing masing wilayah kerjanya.
Meskipun otonomi daerah memberikan keleluasaan
untuk penguatan dalam menyusun kebijakan ,renstra operasional ,sistem pendanaan dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan di wilayah
masing masing .Namun untuk dinas pendidikan terutama provinsi Jawa Timur selaku wakil pemerintah pusat dalam melaksanakan
kewenangan Kemdikbud di daerah dalam pengendalian mutu ,penjaminan mutu
,distribusi anggaran monitoring dan evaluasi program , sudah
saatnya membutuhkan sinkronisasi dan
integrasi dengan kab/kota yang didasarkan pada kebutuhan pelayanan pada
masing masing wilayah kerja. Mengingat
luasnya wilayah Jawa Timur di mana pelayanan pendidikan menuntut suatu pemahaman yang mendalam dan komprehensif terhadap masyarakat, serta segala informasi dan
kebijakan yang bersifat makro yang berakibat signifikan terhadap proses
pembelajaran siswa.
Maka upaya rapat koordinasi oleh kepala
dinas atau kepala bidang semestinya
mengakomodasi dan memahami sepenuhnya terhadap persoalan di daerah
masing kabupaten /kota di Jawa Timur. Khususnya materi yang dibahas semestinya merupakan penyusunan strategi yang
relevan dengan kebutuhan akan layanan prima pendidikan dan sustainable.
Komitmen
agar terjadi sinergi tidak menjamin
terjadinya integrasi-sikronisasi program
jika tidak didukung kesungguhan menjalankan kesepakatan ,maka diperlukan
kesadaran internal masing masing pengelola
di tingkat kabupaten /kota,jika perlu keberhasilan suatu daerah dapat
dijadikan “brenchmaking” bagi daerah
lainnya.Kunci keberhasilannya adalah kesadaran,kesediaan dan kesungguhan.
Untuk
menciptakan komitmen ,keterlibatan dan integrasi program layanan,membutuhkan
media komunikasi yang tepat namun di era TIK ini kendala tersebut semestinya
dapat diatasi .Pelayanan prima pendidikan
harus diwujudkan dalam karakter aparatur yang lebih human interest ,informasi
atau pesan yang disampaikan harus merupakan conversation
bukan sekedar satu arah ,interaksi antar individu yang memfasilitasi dan mengakomodasi
kepentingan masing masing pihak.
Berbagai permasalahan pendidikan di Jawa Timur
di tiap kabupaten /kota bukan
hanya persoalan sektoral kab/kota
bersangkutan ,demikian juga berbagai kebijakan yang diemban Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim dari Kemdikbud menuntut pelaksananya untuk bertindak kreatif dalam membangun
sinergi dan integrasi sebagai jembatan
komunikasi. Bersambung
Komentar
Posting Komentar