Jatim Education Outlook 2014 : Quo Vadis Kurikulum 2013..?

  Kurikulum 2013  yang sudah diterapkan  di beberepa daerah di Jawa Timur pada tahun 2013  dengan aneka ragam kendala dan persoalannya,dapatkah di tahun 2014 berjalan optimal..?

Jawaban saya,” ..Mungkin ..!” Jika dapat mengatasi beberapa hal berikut ini..?

Rasa Pesimis Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan  


Karena pelaksana kurikulum  yang sesungguhnya adalah para pendidik ,penting sekali untuk memahami pikiran dan perasaan  serta segala macam latar belakang para pendidik terhadap perubahan kurikulum ,sebelum memastikan apakah kemungkinan pelaksanaan kurikulum dapat berjalan secara optimal dengan segala “teori “ strategi implementasinya.
Seringkali penentu kebijakan/ tim sosialisasi/para pakar yang pro perubahan kurikulum  percaya saja bahwa pelaksana dalam hal ini tenaga pendidik akan siap menjalankan kurikulum jika mendapat sosialisasi pendampingan dan bla bla….
Dilain pihak tim sukses  kurikulum 2013  sering mengabaikan “persepsi arti  perubahan” dikalangan pendidik ,baik tangible maupun intangible,padahal memahami SDM tenaga pelaksana kurikulum secara utuh sangat penting untuk menentukan keberhasilan kurikulum 2013 .
Jika ingin kurikulum 2013 ingin menuai keberhasilan secara optimal maka harus ada upaya untuk menepis rasa pesimis dikalangan pendidik dengan bukti nya contoh keberhasilan pelaksanaan.

Kendala Dukungan Dana

Salah satu pendukung  agar dapat melaksanakan dan mengelola perubahan kurikulum khususnya kurikulum 2013  ,diperlukan “investasi” yang tidak sedikit ,baik untuk pengadaan buku ,pelatihan dan pendampingan serta pernak pernik penyertanya.

Sering kali  Tim Perumus,Penyusun  dan Penentu kebijakan Kurikulum ,berpikir sebuah keberhasilan membangun perubahan kurikulum itu tanpa kesediaan atau menyediakan dukungan pada pelaksanaannya dapt berjalan lancar berkat peran daerah.Serta menurut anggapan mereka bahwa jika kurikulum sudah disosialisasikan, akan dapat berjalan dengan sendirinya tanpa investasi lebih lanjut.   Tahun 2014   persoalan pendanaan perubahan kurikulum pada kurikulum 2013 bukan persoalan ringan bagi pemerintah daerah maupun sekolah..!

Perubahan Kurikulum Bukan Program Instan

Pelaksanaan kurikulum bukan sekadar mengubah porto folio konsep kurikulum namun membutuhkan proses yang membutuhkan kehati hatian. Supaya dapat menciptkan fondasi yang kokoh untuk kelangsungan pelaksanaanya  Diperlukan  upaya menciptakan kesdaran yang mendalam dan luas tentang arti dari perubahan kurikulum bagi kepentingan terbaik anak didik sekaligus pendidik,serta benar  benar dapat dirasakan membawa manfaat yang besar di benak atau asosiasi positif  dikalangan  peserta didik.

Tidak dapat dipungkiri seringkali para instruktur,pendidik dan siswa sendiri sering mengambil jalan pintas ,mengabaikan filosofi kurikulum ,mengabaikan dasar dasar pedagogi ,sampai tidak  dapat focus lagi pada tujuan awal perubahan kurikulum tadi..
Bersambung,









Komentar

  1. Dilema kurikulum 2013 dilapangan bukanlah ringan,apalagi sasaran dilembaga sekolah terbatas hanya beberapa sekolah.untuk membangun kearah itu banyak kendala utama SD :lembaga SD umumnya 1 Sd hanya 3-4 guru,acuan pada ulangan sebagai standar ke jenjang lebih tinggi tetap menggunakan Danem guru-guru prestasi terpacu pada 3 mapel,agaknya perangkat dilapangan belum semuanya terpenuhi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT