Superior Learning Quality,Meningkatkan Mutu Layanan Prima Pendidikan Di Jatim
Kank adakah cara sederhana mendobrak
mutu kineja guru ,guna tercapainya “target’ profesionalitasnya..?
Keberhasilan
peningkatan mutu out come dari kegiatan
pendidikan, minimal sangat
tergantung dari mutu para pendidiknya alias guru disatuan pendidikan
bersangkutan.Dengan adanya mutu guru yang memadai diharapkan dapat memberikan
layanan optimal kepada siswanya.Pelayanan pendidikan yang baik tanpa
peningkatan mutu guru akan menyulitkan siswa dalam meningkatkan kompetensi dan
prestasinya.
Mutu
guru harus memadai karena dengan
kompetensinya dapat melakukan terobosan-terobosan guna membangun semangat dan prestasi belajar
siswa.Pada saat ini mutu sumber daya manusia /life skill siswa tergantung dari
mutu pengetahuan yang didapat ,
pengalaman siswa selama belajar dan komitmen sekolah atas mutu pelayanan pendidikan.Sedangkan elemen
terpenting dari ketiganya adalah mutu kompetensi guru.Seorang guru yang
memiliki kompetensi berkualitas akan mampu mengemas kegiatan pembelajaran
,lebih menarik,lebih inovatif dan lebih kreatif dari metode yang berkembang
pada umumnya.Perlunya menyingkirkan zona establishment dalam menghadapi perubahan dan tututan peningkatan
mutu pendidikan adalah sikap mental yang harus dibangun oleh seorang guru.
Program
pengembangan diri guna meningkatkan semangat pelayanan prima pendidikan
diwujudkan dengan ;
Pertama, Mengajak para guru untuk ramah pada ICT guna
mengembangannya menjadi kurikulum atau metode pembelajaran berbasis ICT .
Mengingat penggunaan ICT dikalangan siswa sudah menjadi life style nya. Seorang
guru patut memiliki ketrampilan menggunakan ICT bukan hanya pada ketrampilan
teknis tetapi juga emosional ,sehingga siswa bisa connecting dalam aktivitas belajarnya.
Kedua, memperhatikan harapan dan kecemasan siswa dalam
kegiatan belajarnya lebih penting dari pada
sekedar “memdrill” siswa dalam berbagai hafalan.Karena itu guru harus mengutamakan “feel’ saat mengajar,agar siswa merasa
diperhatikan dan terpenuhi kebutuhan perkembangan psikososialnya.
Ketiga,Penelitian Tindakan Kelas lebih diarahkan
kepada learning insight siswa,karena
motivasi belajar menentukan keberhasilan target kompetensi yang
dibebankan.Tentu saja kejelian guru dalam mengamati perilaku siswa jauh lebih penting dari pada sekedar laporan
adminstratif. Persuasive approach adalah ketrampilan guru yang utama dalam
mengeksplorasi kebutuhan belajar siswa.
Keempat ,proaktif.Sikap proaktif seorang diwujudkan dalam mempersiapan kegiatan
mengajarnya termasuk proaktif dalam menghadapi perubahan pola perilaku belajar siswa.Sehingga siswa dapat terjaga
dari demotivasi akibat kecemasannya tidak dapat terakomodasi.Seorang guru proaktif
memberikan materi berbasis youtube atau web ,akan membuat siswa
memiliki habit dapat menggunakan
ICT sebagai media belajarnya.
Kelima,kharisma guru adalah modal kesetiaan siswa
untuk terus merindukan pertemuan kelas yang dibawakan gurunya. Guna memunculkan
kharisma seorang guru patut meningkatkan profesioanalitasnya melalui pengembangan kompetensi
profesional,kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Keenam,Empati,seorang guru tidak hanya memberikan punishment atas kesalahan/ “kenakalan “
siswa namun
juga menelusuri latar belakang persoalan yang dihadapi siswa termasuk
memberikan wawasan dan solusi.
Ketujuh ,Melibatkan siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar ,memberikan pengalaman yang bermakna dan memberikan metode pembelajaran berbasis
potensi invidual siswa sehingga tercipta
kepuasan belajar nya, adalah ketarampilan guru dalam metode mengajarnya yang
harus dikuasi. Mengapa hal ini harus dilakukan seorang guru..? karena ilmu
pengetahuan dan cara mengajar konvensional tanpa memperhatikan kepuasan belajar
siswa tiadak akan efektif meningkatkan prestasi belajarnya.
Kedelapan ,personal
conversation skill lebih utama bagi
seorang guru daripada sekedar metode berceramah didepan kelas dalam mendeliveri
mata pelajaran yang diajarkan dan kecakapan mengajarnya. Buatlah pertemuan
kelas mengesankan siswa sehingga menjadi pembicaraan sekaligus dapat
meningkatkan gairah belajar lebih dalam.
Pelayanan
prima pendidikan semestinya menjadi ruh kinerja guru dala menjalankan profesi
,sekaligus spiritual culture disekolah
bersangkutan,meskipun sebagian masyarakat mendewakan mutu output dari nilai
ujian nasional saja,namun kridibilitas sekolah dalam membangun life skill siswa harus diutamakan tidak hanya sibuk merebut nilai ujian nasional
tertinggi saja tanpa secara nyata meningkatkan keterhadalan akademik dan
daya saing siswa. Pada akhirnya superior learning quality akan menjadi tuntutan menghadapi
persaingan global.
Komentar
Posting Komentar