Cara Mengenali Perilaku Belajar Siswa di Era ICT,Behaviour Analaysis
Banyak yang harus diperhatikan saat
guru melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajarnya agar dapat berjalan efektif . Antara lain cara penyampaian dan
perilaku siswa.Sesungguhnya kegiatan pembelajaran semestinya dapat menciptakan
kegairahan siswa dalam belajarnya.Namun tidak dapat diingkari banyak yang siswa
enggan mengikuti pelajaran dikelas
lantaran guru tidak menarik dalam menyampaikan materi pelajaran
sekaligus tidak memperhatikan interst siswa dalam pelajaran bersangkutan.Misalnya
guru tetap saja menggunakan metode berceramah saja disaat siswa sudah mulai
bosan dengan penjelasan panjang lebar dan tidak menarik itu. Disisi lain siswa
sulit memahami teori /konsep yang disampaikan oleh gurunya. Apa lagi dapat
membuat siswa bertambah pengetahuannya sehingga dapat menguasai materi yang
diajarkan.
Di era ICT,student touch point sudah mengalami pergeseran dimulai siswa dapat memenuhi curiosity
melalui search engine ,banyak media informasi yang menarik diluar persekolahan
serta gaya hidup teman sebaya.Jika dulu siswa bisa patuh dan tunduk dalam
kegiatan pembelajaran dikelas kali ini bisa saja mengkritisi gurunya jika
dirasa mata pelajaran yang diterangkan tidak relevan dengan kekinian apalagi
guru bersangkutan kesulitan dalam memberikan penjelasannya.
Seorang guru professional dituntut
untuk mengelolah pembelajaran dikelas menjadi perilaku belajar yang bergairah
dan bermakna. Mengingat siswa dapat
teralihkan focus minat belajarnya oleh goodaan yang terekspos melalui media ICT
karena itu guru perlu melakukan pergeseran
dari sekedar one way communication menjadi insight communication dalam
melakukan pembelajaran kepada siswa.
Selain itu ICT telah menjadi
pendorong perubahan siswa dalam bersosialisi dan berinteraksi dengan teman
sebayanya. Dunia komunikasi seluler dan online menjadikan siswa semakin
“terperosok” untuk aktiv dalam menyampaikan pesan melalui gadget seperti ,sms.chating,video streaming ,email melalui jejaring
social . Sementara siswa pun dapat
membentuk komunitasnya sendiri memalaui grup grup jejaring social seperti fans
pagenya face book yang mengakomodasi
interst mereka lintas wilayah .
Karena itu guru dituntut bukan saja melek ICT
namun dapt mengikuti trend perilaku siswa dalam menggunakan ICT secara
menyeluruh,untuk menciptakan moment of truth,saat
yang paling berkesan bagai siswa terhadap gurunya. Selain itu perlunya
komunikasi tatap muka yang membuat siswa dapat terbuka mendiskusikan berbagai
persoalan yang dimiliki sehingga setidaknya guru dapat memberikan arah dan
pembinaan kepada siswa.Kerena bisa saja perilaku siswa bukan terpengaruh oleh
media ICT melainkan peer pressure
Hal yang perlu diperhatikan seorang
guru agar pembelajaran menjadi efektive
adalah mental –attitude
nya mengingat siswa memiliki daya kritis
dalam memberikan penilaian atas ketidak
kosistenan antara ucapan dan tindakan
seorang guru. Yang dapat menurunkan respect siswa sekaligus minat belajarnya
.Karena citra seorang guru adalah image driven digugu dan ditiru ditaati dan
diteladani.
Selanjutnya kenalilah perilaku psikologis
siswa darai sisi emosionalnya . Siswa umumnya menggunakan alasan tidak suka
atau ketidak mampuan guru dalam mengajar sebagai naluri mempertahankan diri
dari rasa kemalasan dan dan daya juang yang rapuh . Padahal jika siswa memiliki
emotional intelligence akan mudah
baginya menyesuaikan diri dengan kondisi yang kurang menyenangkan sekaligus
berfokus pada prestasinya. Jadi
disinilah peran guru mengelolah emosi siswa berperan penuh ,mengingat emosi
siswa dapat mempengaruhi konsentrasi belajarnya..membina emotional attachment kepada siswa adalah “longterm investment” namun banyak yang dilupakan para pendidik.
Dari sisi siswa ,class room
reseach /PTKyang dilakukan guru dapat
menukur efektivitas pembelajar sekaligus daya serap siswa secara individual.
Metodologi PTK bisa beragam
Seperti PTK
diagnostic,partisipan,empiris dan eksperimental dsb. Namun inti sari dari PTK harus mampu mengevaluasi respon
siswa dalam perilaku belajarnya baik level pasif maupun aktiv.Kesalahan umum
yang terjadi dalam mengevaluasi kompetensi siswa tanpa didasari dengan
penelitian tindakan kelas.
Memiliki ketrampilan ICT saja bagi guru
tidak cukup untuk mempengaruhi siswa dalam berperilaku positif.
Mengingat saat ini siswa adalah pengguna aktif dari produk ICT dengan munculnya
media baru khususnya internet dan mobile .Kedua Media ini merupakan masa depan
siswa dalam berperilaku mengingat kedua
media tersebut memiliki keunggulannya yang bersifat
interaktif.Keunggulan inilah yang semestinya menjadi pegangan guru dalam berinteraksi dan
berkomunnikasi kepada siswanya,sehingga
baik kegiatan pembelajaran maupun hubungan personal dapat meyampaikan pesan
dari dua arah.
Lantas pembelajaran seperti apa yang
dapat menyentuh sisi emosi ,psikologis
siswa. ..?
Emotional Intelligence ,alias komptensi kepribadian guru yang perlu
di implemantasi kan saat mengajar :
1. Empati ;siswa dapat
merasakan emapati guru lantaran menyukai pertemuan kelas secara emosional dan manfaat pembelajaran tersebut.Maka
kewajiban guru adalah focus on student delight experiences .
2.
Persuasif:
menciptakan respon aktif dan positif dari seluruh siswa dikelas yang mendorong
terciptanya active learning.Seorang guru perlu mengembangkan renacangan
pelaksanaan pembelajaran nya menjadi methods
and tool are analitycal, quantitative and verbal.
3. Berdampak ;pertemuan kelas
yang berkesan akan membuat siswa memiliki ingatan yang kuat sekligus minat yang
besar untuk belajar lebih dalam pada pertemuan berikutnya.Pembelajaran yang
dilakukan seorang guru dapat menyentuh “sensory,affective,creative
relations,and lifestyles with the teaching”.
4. Komunikatif ,seorang guru
dapat menyampaikan pesan positif kepada
siswa sehingga memenuhi motivasi siswa dalam aktivitas belajarnya. Dengan
demikian dalam berkomunikasi guru harus
dapat “engages student an the
level of the senses and emotions “.
Tantangan
dunia pendidikan kedepan diera ICT
adalah kemampuan seorang guru
menggunakannya untuk kemajuan dan kepentingan terbaik siswa menjafi point
kritis .termasuk menggunakan saluran komunikasi yang berbasis gadget sebagai media pembelajaran dan interaksi
secara bijak.
Komentar
Posting Komentar