Cara meningkatkan Kompetensi Sosial Guru Profesional,Social Intelligence For Teacher
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap meraka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar ,tentulah
mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu......” QS Al Imran : 159
Upaya untuk meningkatkan minat
belajar siswa menjadi sulit ,jika guru sudah melukai hati siswa dengan
perkataan dan perbuatan yang membuat
siswa merasa tersakiti harga
dirinya.Upaya makin jauh lebih sulit lagi jika perilaku guru bersangkutan tidak
mendapatkan rasa hormat dari siswa. Sehingga kehadiran guru bersangkutan tidak
dikehendaki dan kegiatan pembelajaran membuat siswa merasa tidak
nyaman.Kehadiran guru yang ditolak kehadirannya hanya akan membuat kegiatan
pembelajaran tidak efektif dan siswa mengalami demotivasi sehingga sulit
berprestasi. Maka selama siswa belajar bersama guru bersangkutan sesungguhnya
adalah pemborosan waktu yang tidak menghasilkan apa apa sekaligus hanya
mendatangkan kecemasan bagi siswanya.
Lebih parah lagi guru
bersangkutan tidak segera melakukan koreksi diri walaupun sudah mendapatkan
komplain dari orang tua dan siswanya.Jika ini terjadi citra sekolah
dipertaruhkan dan bisa saja guru bersangkutan “dipaksa “ meninggalkan profesinya
oleh demo atau laporan masyarakat kepada yang pihak berwenang.Bagi sekolah yang memiliki guru
seperti ini adalah musibah besar karena bisa merusak reputasi sekolah jika sistem dan kepala sekolah tidak bertindak
tegas.
Maka konsep pelayanan prima
pendidikan disekolah bersangkutan semestinya mengakomodasi penerapan merebut hati dan membina relasi positif bersama
siswa,walaupun banyak jargon dan semboyan tertera dalam brosur dan spanduk
sekolah. Namun banyak sekolah yang gagal menerapkannya lantaran tidak didukung
oleh team work yang solid tertutama
guru pada sekolah bersangkutan. Keluhan orang tua menjadi korban iklan promo
sekolah kerap kita dengar dan saksikan.
Kesalahan fatal yang dilakukan
sekolah dalam menerapkan relasi positif
dengan siswa tidak didahului dengan menjadikan nya sebagai filosofi kegiatan
pembelajaran disekolah tertuma ruh pelayanan pendidikan.Sehingga setiap guru
telah terbentuk standar kinerja pelayanannya dengan mind set relasi positif kepada siswa adalah sebuah kewajiban tugas.Setiap guru
semestinya memahami tingkat relasi dengan siswa yang ingin dicapai. Intensitas
relasi ini sangat bergantung dari mutu rasa hormat dan harapannya kepada guru .Sedangkan
mutu motivasi belajar siswa sangat bergantung dari perasaan bahagia siswa saat
belajar dengan guru bersangkutan. Semakin bahagia siswa belajar semakin tinggi keterikatannya untuk
terus belajar lebih luas dan lebih dalam. Sehingga semakin tinggi pula relasi
antara guru dan siswanya.
Perilaku guru yang dapat berinteraksi secara
positif dengan warga sekolah adalah wujud kompetensi sosial (social intelligence )
guru profesional,sesuai pasal 28 PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik.
Dimana kompetensi Sosial dimaknai
sebagai kemampuan seorang pendidik berinteraksi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik ,sesama pendidik ,tenaga kependidikan ,orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar. “More partnerships within the community to
increase resources and contribute to
life long learning...”Education C21 st .
Inilah beberapa tingkatan yang dapat dikembangkan
olah para guru dalam memabngun kompetensi sosial sebagai guru profesional .
Pertama ,Kemudahan menyerap pelajaran.Seorang guru apapun karakter
kepribadiannya harus dapat mempermudah materi pelajaran sehingga siswa midah
pula mencerna penjelasan guru bersangkutan. Dengan siswa merasa tidak mendapat
kesulitan atas materi pelajaran yang diajarakan,siswa akan setia untuk terus
mengikuti pertemuan kelas berikutnya.kemudahan siswa menyerap pelajaran
menuntut guru bersangkutan tidak saja ahli dibidang keilmuannya melainkan juga
memiliki kecakapan pengelolaan kelas,metode pengajaran dan tentu saja
kompetensi sosial yang memadai,salah satunya menghargai perbedaan setiap individu siswa sekaligus mengeksplorasi menjadi
prestasi.
Kedua ,Kemampuan Meningkatkan Hubungan Pribadi ,
Personal relationship guru kepada siswa akan berpengaruh terhadap rasa horamat dan motivasi siswa
dalam belajar. Karena dengan siswa merasa diperhatikan dan dipedulikan ,siswa
merasa dapat dukungan untuk tumbuh
gairah belajar lebih giat untuk mewujudkan cita citanya.Jadi guru tidak hanya
berfokus pada siswa yang pintar saja alias memperhatikan siswa yang berprestasi
dibidang mata pelajarannya melainkan kepada seluruh siswa dalam kelas.Karena
itu seorang guru harus memiliki empati terhadap perilaku siswa,memahami
perilaku siswa ,memperlakukan siswa sebagaimana guru ingin diperlakukan,melihat
persoalan yang dihadapi siswa dari sudut pandang siswa dan tidak ememntingkan
ego pribadi sendiri. Relasi ini tidak
hanya dikelas melainkan juga harus dibina terus diluar sekolah dan relasi
akan berjalan efektif jika guru
tersebut dapat memahami karakter unik siswa dan selalu berinteraksi. Jika
interaksi tercipta ,guru tersebuta akan muadah mengarahkan siswa kejalan yang
benar ,karena siswa merasa mendapatkan kesadaran dan kemanfaatan atas anjuran
guru bersangkutan.
Ketiga ,Menjadi Tempat Curhat Siswa . Siswa memiliki berbagai persoalan
yang kadang tidak tahu kemana menemukan jawabannya. Lantaran keidak tahuan
menemukan tempat curhat yang dapat diperacaya dapat menjaga rahasia dan
kepercayaan inilah siswa bisa salah jalan atau putus asa. Kesediaan guru
menjadi tempat curhat siswa bukan semata milik guru bimbingan konseling (BK)
saja,apalagi belum membudayanya siswa
mencurahkan isi hatinya kepada guru BK dan persepsi negatif jika siswa
berhubungan dengan BK menyebabkan kehadiran guru BK belum satu satunya sebagai tempat curhat siswa menyelesaikan
masalahnya..Kepercayaan siswa untuk curhat bisa kepada guru yang di rasanya
dapat menampung keluh kesah dan memberikan solusi ,guru tersebut bisa guru mata
pelajaran ,ekstra kurikuler dan wali kelas.Guru yang dapat dipercaya siswa aka dihormati nya
sekaligus dapat mendatangkan perubahan positif bagi kehidupan siswa.
Keempat ,Menggunakan ICT sebagai media komunikasi dan informasi kepada siswa.
Guru memiliki akun pribadi pada jejaring sosial yang terkoneksi dengan
siswa,atau menciptakan network grup sebagai media
,konsultasi,komunikasi,informasi,edukasi,motivasi dan advokasi.Pada tingkat ini
guru bahkan menydiakan waktu khusus bagi siswa yang membutuhkan bimbingan atau
konsultasi persoalan pribadi maupun akademik atau sekedar sharing.Bagi siswa
,kemudahan mengakses guru yang dibutuhkannya adalah solusi yang bermanfaat dan bagi guru akan mendapatkan informasi
serta perkembangan perilaku siswa termasuk berkaitan dengan penggunaan situs
jejaring sosialnya.
Jadi ,miliki kecakapan memahami
perilaku siswa sekaligus tentukan solusi
yang dapat membuat siswa terbebas dari kesulitannya .Maka secara tidak langsung
akan mengasah kompetensi sosial (Social
Intelligence )anda sebagai guru profesional .
Komentar
Posting Komentar