Learning Process


Bagaimana jika anda sebagai peserta seminar melakukan proses pemahaman /daya serap  atas  presentasi nara sumber…? Jawabannya bisa berbeda satu sama lain diantara para seminar.Anda mungkin termasuk peserta seminar yang mudah menyerap pemaparan materi yang disampaikan nara sumber dengan cepat. Bahkan lantaran anda diawal tidak tertarik menjadi antusias mengikuti pemaparannya. Sementara peserta yang lain bisa bermacam macam perilakunya saat mendengarkan pemaparan nara sumber, ada yang bermain handpone,mengantuk sampai tertidur.


Seperti inilah proses pembelajaran yang terjadi setiap hari terhadap siswa.Ada siswa yang benar benar menyimak setiap pelajaran yang diberikan smeentara yang lainnya sama sekali mengabaikannya atau asyik mengobrol dengan teman sebangkunya. Walaupun demikian guru tidak mudah memahami dan  menganalisa terhadap perilaku siswa yang tidak dapat menyimak dengan baik saat  dirinya mengajar.Semestinya guru menyadari bahwa siswa adalah individu yang unik ,melakukan proses pembelajaran dengan cara yang berbeda dan motivasi yang berbeda pula.

Proses pembelajaran seringkali dimulai adanya stimulus  dari guru untuk mengenali minat terhadap mata pelajaran bersangkutan.Jika siswa merasa mata pelajaran tidak memiliki manfaat yang diharapkan mereka cenderung meremehkannya dan tidak memiliki motivasi selama  proses pembelajaran berlangsung. Tidak jarang mereka mengikuti pelajaran dengan ogah –ogahan sekedar menggugurkan kewajiban belajarnya.Mereka mengira nggak ada manfaatnya mengikuti pelajaran yang diikutinya sehingga tidak ada alasan baginya untuk berprestasi.

Disinilah peran guru dalam memotivasi belajar siswa melalui stimulasi yang dapat  membangkitkan kesadaran dan perasaan  siswa tentang pentingnya belajar bersungguh –sungguh dengan mengenalkan manfaat ,relevansi dan masa depan atas ilmu yang dipelajari . Dengan demikian siswa memiliki minat belajar bersungguh sungguh dengan mencari informasi yang banyak dari ilmu yang dipelajarinya .Ini adalah saat yang tepat bagi guru untuk memberikan insiprasi bagi siswa nya atas kemajuan belajar.

Hal pertama yang patut disadari guru dalam mengajar adalah proses kesadaran siswa dalam kegiatan belajarnya yaitu bagaimana siswa memutuskan untuk focus mengikuti kegiatan belajar yang sedang berlangsung.ini merupakan hal penting untuk menentukan sejauh mana sebuah kegiatan pembelajaran dapat mendorong “situasi’belajar bagi siswa.Ciptakanlah situasi belajar bagi siswa dengan metodologi yang digemari siswa sehingga siswa dengan senang hati menyimak pelajaran yang sedang berlangsung.

 Kedua ,Efektivitas kegiatan belajar berkesinambungan adalah mengelola rasa ingin tahu siswa pada setiap pertemuan kelas.Jika ini bisa dilakukan maka siswa tetap pada rasa penasarannya untuk menghadiri pertemuan berikutnya.ini terjadi karena siswa memeiliki rasa ingin tahun dan menyukai tantangan sekaligus butuh untuk mendapatakan pengetahuan yang lebih mendalam.. Mereka terkesan dalam kegiatan belajar  dan menyimpannya dalam hati dan pikiran.Maka kegiatan belajar yang dapat menciptakan pengalaman baru dan berkesan serta melibatkan siswa dalam proses belajarnya akan membuat siswa memiliki “loyalitas” untuk terus belajar berkelanjutan.

Ketiga ,seorang guru patut terus  memotivasi siswa akan tertanam kuat dibenak siswa akan arti penting belajarnya.Sehingga siswa tertanam dalam memorinya keuntungan dan manfaat dari keberhasilan nya mencapai pretasi ,sekaligus ciptakan situasi kelas yang kompetitif. Dengan demikian siswa akan memasukan asosiasi ‘ bahwa kelas “ adalah ajang kontes atau kompetisi prestasi prestasi yang harus diraihnya.Jadi bila ingin terus memompa semangat  siswa tinggal membangkitkan memori tentang assosiasi kelas berprestasi /unggulan  dibenak siswa.

Keempat ,mengenali faktor yang menentukan karakter belajar siswa.Karakter belajar siswa ditentukan oleh usia perkembangannya,budaya belajar - peran keluarga dan metode pembelajaran .

Usia perkembangan siswa berpengaruh terhadap motivasi dan emosi dalam belajar termasuk tingkat kematangan berpikirnya yang berubah dari waktu kewaktu.Banyak siswa mengalami demotivasi belajar karena tidak dapat mengelola perasaan nya apalagi guru dianggap mendatangkan “ancaman”bagi dirinya.Bisa saja siswa mengalami penurunan motivasi belajarnya karena gurunya tidak menyenangkan dan dapat membangkitakan gairah belajarnya,apalgi jika guru tidak segera menyadari bahwa kehadirannya mendapat penolakan dari siswa.
Siswa belajar juga berharap mendapatkan sistuasi belajar yang menyenangkan dan meningkatkan rasa ingintahunya secara kreatif.. Dengan siswa merasa menjadi bagian dari kegiatan belajarnya akan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri siswa.Pada akhirnya dapat meningkatkan pestasi belajar. Karena itu berdasarkan usia perkembangan siswa seorang guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajarannya  sesuai dengan psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan  yang dialami siswa.

Faktor budaya belajar ,sering kali ditentukan oleh kebiasaan atau norma yang berlaku dilingkungan siswa berada. Siswa bisa saja tidak memiliki ritme belajar yang kuat karena dilingkungan sekitar siswa kegiatan belajar itu bukan prioritas utama,sehingga siswa cenderung larut terhadap kegiatan di lingkungan setempat. Maka guru dituntut dapat bekerja sama denagan orang tua siswa untuk menciptakan iklim belajar dirumah melalui interaksi dan komunikasi berkesinambungan.

Metode belajar yang tepat adalah metode pembelajaran yang dikembangkan guru sesuai dengan kondisi real dan problem yang dihadapi siswa.Guru harus mulai mencari tahu kesenjangan yang terjadi antara target /harapan guru dan pencapaian siswa dalam belajarnya.Guru harus membuat siswa menyadari pentingnya meningkatkan kemampuan nyata dalam menguasai pelajaran yang diajarkan  meinimal tercapai ketuntatasan kompetensi yang diraihnya.Kadang siswa siswa perlu di motivasi dan diberikan inspirasi agar bersemangat mencapai prestasi. Penggunaan Media ICT dalam kegiatan belajar semestinya menawarkan kemudahan ,kepraktisan serta pengalaman menyenangkan siswa belajar.Hal ini akan   membuat siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran dikelas yang monoton menjadi interaktif dan berkesan ,membuat akan terus berusaha menambah informasi baru ilmu yang ingin diketahuinya.

Apabila guru dapat mengenali factor proses pembelajaran akan lebih mudah membangun kesadaran dan prestasi belajar siswa…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT