Emphaty –Teaching, Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru
Perubahan pola pembelajaran dari teaching oriented menjadi berfokus pada
kebutuhan belajar siswa bisa mengubah
persepsi tentang arti peran guru bagi siswa,dari sekedar mengajar menjadi
sebuah interaksi dalam pembelajaran.Banyak terjadi dilapangan ,dengan adanya
inovasi pembelajaran yang berpihak kepada kepentingan terbaik siswa ,alias
pembelajaran yang berempati,minat dan respect
siswa akan meningkat pesat dan dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif karena siswa terpenuhi kebutuhan
psikologinya dalam belajar,sekaligus anda sebagai guru bakal dikenang sebagai
guru yang bersahabat.
Namun masih banyak guru guru kita
yang seolah tidak melihat pentingnya memiliki empati kepada siswa dan lebih
sekedar menjalankan tugas hanya sebatas menggugurkan kewajiban.Mereka masih
memiliki superior ego yang menganggap
guru sebagai satu satunya sumber ilmu dengan metode pembelajaran yang
konvensional… bahkan sebagaian mereka beranggapan empati kepada siswa tidak
penting dan tidak berdampak pada keefektifan belajar mengajar.padahal tanpa
memiliki kemampuan mengerti keadaan siswa,empati,siswa juga kesulitan untuk
mengerti dan menghargai keberadaan
gurunya.
Perlu kita sadari bahwa saat ini “kekaburan
-nilai” ,termasuk peran dan status guru
dimata siswa telah memporak porandakan super ego siswa,siswa tidak secara serta
merta otomatis menghormati,mengerti dan menghargai gurunya. Guru tidak bisa
memaksakan kehendak untuk mendapat rasa hormat siswa hanya berbekal status yang
diembannya. Saat ini rasa hormat orang lain tidak dapat diminta,seorang guru
yang ingin mendapatkan rasa hormat dari siswanya harus memiliki reputasi
kualitas kepribadian yang memadai terutama memberikan pengalaman bermakna saat
berinteraksi dengan guru bersangkutan.
Pembelajaran dengan empati ,empathic teaching harus dapat mempresentasikan secara
langsung identitas kepribadian dan metode pembelajran yang dikembangkan anda
dikenang sebagai guru yang berkesan dalam kegiatan pembelajaran.Empati yang
anda berikan kepada siswa akan
meningkatkan keterikatan dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran,dimana keterikatan
emosi,memori,perasaan dan pengalaman dari tiap individu sebagai siswa dapat terakomodasi sekaligus terpuaskan
kebutuhan belajarnya.
Lewat pembelajaran empati ,seorang
guru dapat menarik perhatian siswa,memotivasi,menumbuhkan keyakinan dan
menginspirasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.Pentingnya menyadari dampak empati terhadap semanagat
belajar siswa,sebab perasaan dimengerti kebutuhannya oleh seorang guru adalah
merupakan kepercayaan siswa terhadap guru.Perasaan kecewa dan merasa tidak
dihargai oleh guru adalah satu satunya alasan siswa untuk enggan mengikuti
pelajaran yang disampaikan oleh gurunya ,bahkan bisa berbalik tidak menghargai
gurunya. Pilhan keputusan bagi siswa untuk mengikuti pelajaran secara tulus kepada gurunya adalah “personal statement”
Kekuatan empati guru dalam kegiatan
mengajarnya harus mampu berinteraksi dengan siswa sejak pertemuan pertama
sampai siswa lulus.Pada saat siswa pertama kali masuk kelas .Kesan mendalam
tentang kebaikan hati guru akan menancap kuat dalam benak siswa, sebuah
pertemuan kelas harus bisa menarik
perhatian dan minat siswa untuk belajar berkesinambungan.selanjutnya siswa dapt
dengan gembira memahami pentingnya belajar bagi masa depan nya.Sehingga dimana
pun siswa berada selalu mengingat pesan gurunya.
Kekuatan empati berdampak sangat
besar bagi motivasi siswa dan dapat dilihat pada perubahan perilaku baik
dirumah maupun di sekolah. Karena pada saat dan seusai belajar siswa bisa merasakan ,dan melihat besarnya
perhatian guru terhadap kepentingan terbaik dirinya.
Siswa seakan mendaptakan
sugesti,kontak batin ,kepercayaan,kesetiaan dan kasih yang tulus atas
kebutuhannya belajarnya sehingga mereka lebih bersemangat belajar bersama
anda.lewat emapati dan kasih sayang seorang guru siswa akan jauh lebih optimis
berjuang masa depan lebih baik . Diera
serba instan dengan melunturnya nilai nilai kehidupan maka hanya dengan
menanmkan kebaikan akan berbuah kebaiakan diantaranya melalui emphaty teaching.
Cobalah anda ukur sendiri kualitas
empati yang anda berikan;
1. Koneksi emosi ,emotional connection; apakah rasa empati yang anda berikan
adalah tulus sehingga membangun keterikatan emosi dengan siswa..?
2.
Pegakuan, emotional recognation :apakah
rasa empati anda membuat siswa bisa membedaklan pelayanan pendidikan yang anda
berikan dapat dibedakan dengan gurun
yang lain…?
3.
Relevan ,emotional relevancy ,apakah
empati yang anda berikan memiliki relevansi atas kebutuhan belajar siswa..?
4.
Bisa diakses , emotional accesibility,apakah rasa empati anda memudahkan
siswa dalam bmenghubungi anda dimana mereka sangat membutuhkan penguatan dan
pendampingan…?
5.
Memiliki makna ,emotional value ,apakah rasa empatai
anda dapat memberikan kebermaknaan hidup bagi diri pribadi maupun siswa.
Sarana
pembelajaran yang paling sederhana dari efektifitas pembelajaran adalah
mengerti posisi siswa dan dapat berkomunikasi dari sudut pandangnya sesuai usia
perkembangan,saatnya emphaty teaching
menjadi sarana mendampingi siswa diera kemerosotan moral…!
Komentar
Posting Komentar