Meningkatkan Kepemimpinan Guru Jatim Dimata Siswa ,the Art of Leadership Teaching
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya “. QS An –Nisa :58
Rosulullah bersabda : “Umatku akan senantiasa
dalam kebaikan ,selama tidak memandang amanat sebagai keuntungan dan sedekah
sebagai kerugian “.
Peran dan fungsi seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran sangat vital ,karena ditangan gurulah siswa dapat menikmati
kegiatan belajarnya,demotivasi bahkan phobia sekolah.Karena tantangan itulah dibutuhkan
seorang guru yang memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu mempengaruhi siswa
–yang dapat mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai target kompetensi yang
diharapkan terutama prestasi belajar.
Namun sayang tidak banyak guru menyadari peran
kepemimpinan dalam berinteraksi dengan warga sekolah terutama siswa.Karena
sikap dan pola pikir guru tidak jarang
malah dijauhi siswa ujung ujungnya siswa mengalami penurunan semangat
belajar.Indikator meningkatnya kesejahteraan guru tidak signifikan dengan mutu
kinerjanya menunjukan kepercayaan atas kepimipinan guru untuk memberikan
dedikasi terbaiknya kepada anak bangsa
belum optimal. Salah satu penyebabnya
adalah kesadaran bahwa keberadaan guru adalah kepercayaan besar dari
masyarakat dan negara.
Cukup banyak guru yang gagal meraih rasa
hormat minat dan tereliminasi dari para siswa. Ketidak mampuan menjadi
menampilakan pribadi seorang pemimpin tidak hanya membuat guru tidak disukai
kehadirannya ,tapi juga bisa membuat siswa mengalami demotivasi dalam kegiatan
belajarnya”…..Be Te aku ,lagi lagi guru
itu masuk kelas…!” Jika mayoritas siswa tidak menghendaki kehiran guru
bersangkutan didalam kelas ,bagaimana kegiatan pembelajaran bisa berlangsung
optimal..? . Meskipun belum ada aturan baku bahwa guru yang tidak dikehendaki
kehadirannya lantaran kompetensi dan kepemimpinannnya didalam kelas bisa
dipecat tertutama PNS.
Agar menjadi guru yang memiliki jiwa seorang
pemimpin dibutuhkan seni memimpin:
1.
Seorang Guru adalah Sosok Yang
Digugu (ditaati) dan Di Tiru.
Untuk menjadi guru yang dapat
dijadikan teladan dibutuhkna sosok yang yang meiliki karakter alias integritas
dan identitas yang kuat,mencerminkan kematangan emosi,berjiwa melindungi dan
independen. Sehingga setiap perilaku dan perlakuan kepada siswa adalah murni
hasil dari kebijakan hati nurani yang mempertimbangan kepentingan kemajuan dan terbaik siswa yang didasarkan
atas fakta dan realitas hasil dari pemikiran dan analisa.Selain itu memiliki
jiwa kasih dan kepedulian pada setiap perbedaan individu siswa,individual differences focus.Sehingga
siswa dapat terakomodasi pengemabangan bakat dan minat nya guna mencapai
prestasi setinggi –tingginya.mengindarkan diri daai ketidak sesuaian antara
ucapan dan tindakan ,karena dapat menurunkan respect siswa tergahadap dirinya.
2.
Pelopor Semangat Belajar
Keberanian guru untuk dapat
menunjukkan kegigihan menghadapi perubahan dan mengatasi kesulitan dengan daya
juang dan semangat belajar tinggi akan menjadi insipirasi bagi siswa. Bagaimana
pun juga guru harus mengerahkan segala kemampuan untuk terus belajar dan
meningkatan kompetensinya sebagai pelopor semanagat belajar siswa.sesulit
apapun medan yang dihadapinya.Guru bukan sosok yang suka mengeluh oleh minimnya
sarana dan prasarana namun dengan berani melakukan berbagai terobosan dengan
berbagai daya kreatifnya. Daya
kreatifitas guru dapat menggunakan alam sekitar sebagai media belajar siswa
sekaligus mendorong siswa untuk berani berkompetisi meskipun dengan keminiman
fasilitas yang ada.Dengan demikian para siswa memilik rasa percaya diri dan
daya saing.
3.
Menciptakan Harmoni
Seorang guru yang unik dan
berkarakter dengan jiwa kepemimpinan biasanya tidak banyak dalam satu tim
disekolah dan tidak jarang gagasan serta
ide cemerlangnya tidak mendapat dukungan ,bahkan guru bersangkutan dimusuhi
oleh sesama rekan kerjanya. Mengendalikan tim memang bukan pekera mudah
apalagi tidak banyak orang secara suka
rela keluar dari “zona nyamannya” menyongsong
perubahan kerah kemajuan dan perbaikan.Tiadak jarag senioritas serta PNS
berperan dalam kesulitan mengadakan perubahan.
Seorang guru yang tidak memiliki the art of leadership akan sulit beradaptasi dengan perubahan di
internal sekolah ,tidak memiliki kemampuan
menetapkan prioritas kedepan lebih memilih bertahan dan bergabung dengan
“kroni “anti perubahan diantara sesama rekan guru.Sehingga potensi konflik
semakin lebar. Sebaliknya seorang guru yang bertalenta pemimpin akan mampu
menciptakan harmoni ,menyatukan perbedaan yang ada sehingga perbedaan karakter
,dapat mewujudkan target dari keinginan dan tujuan sekolah secara bersam sama
membela kepentingan terbaik siswa.
4.
Membangkitkan Potensi Dan Talenta
Siswa
Tidak
ada siswa bodoh yang ada siswa yang belum tereksplorasi
keberbakatannya menjadi sebuah prestasi. Setiap anak dikarunia oleh Tuhan talenta dan potensi yang unik. Namun karena
hambatan sosial,psikologis,latar belakang keluarga dan perlakuan serta program
pendidikan ,potensi itu tenggelam.Sehingga ,siswa terlihat seakan anak yang
gagal apalagi jika ukurannya hanya
prestasi akademik siswa, atau siswa yang sebenarnya memiliki potensi berperestasi akademik
menjadi kelihatan biasa biasa saja dan
tidak menonjol. Lantaran seorang guru tidak memiliki the art of leadersip terutama mengakomodasi dan membangkitkan ,potensi yang dimiliki
siswa.
Seorang
guru yang memiliki seni kepemimpinan akan mampu membangkitkan potensi siswa dan
memberikan semangat kepada siswa untuk mencapai prestasi puncaknya . Melalui
pemberian kebebasan kepada siswa untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya
tanpa ada sangsi pada prestasi akademiknya,jika siswa terpaksa mengambil
prioritas untuk berkompetisi bidang non akademik dibanding masuk kelas. Guru berasangkutan
dapat memberikan kepercayaan dan
dukungan kepada siswa. Dengan berprinsip “kebebasan yang bertanggung jawab”.
5.
Mengelolah Semangat Berprestasi
Guru
yang memiliki kecakapan the art of leadership dapat terus menjaga aura
berprestasi yang telah diraih sekaligus berupaya meningkatkan kemajuan sekolah
serta menjaga citra positif yng sudah terbentuk. Mengelola semangat berprestasi ini dapat menular kepada ssama
rekan kerja dan siswa baik mendapatkan
reward ,finansial ataupun tidak.
Seorang
guru dapat membangkitkan semangat pengabdian rekan guru serta kesadaran filosofi pendidikan
yakni memberdayakan siswa untuk mencapai prestasi optimalnya sekaligus menjadi
contoh perilaku dari motivasi nya.Sehingga guru yang lain pun memiliki
kebermakanaan dalam bekerja untuk memberikan pelayanan terbaik yang bisa
dilakukan demi kemajuan dan prestasi serta daya saing siswa..
Mutu out
put /out-come yang berkualitas
tergantung dari proses pendidikan yaang ada disekolah ,sedangkan mutu
proses pendidikan tergantung dari mutu para guru ,mutu guru sangat bergantung
pada mutu pengelolaan the art of leadership dari dalam diri
guru..!
Komentar
Posting Komentar