Panduan Melatih Siswa Terampil Berpikir , Kurikulum 2013: “Pentingnya Belajar Caranya Berpikir (Learn How To Think ) ! “ (1)

Pada dasarnya setiap anak memiliki caranya sendiri ,untuk mempertahankan diri, bersaing dan menjadi pemenang, maka tugas  seorang guru adalam menunjukkan kepada anak cara menemukan  dan mengembangkan potensi yang dimilikinya itu. Salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk menalar ,berbagai persoalan yang dihadapinya ,sebagai bentuk upaya bertanggung jawab atas  dinamika  perkembangan hidupnya. Dengan memberikan   keleluasaan  anak untuk dapat mengambil keputusan untuk kepentingan terbaik dalam hidupnya. Ambil contoh pada perilaku anak yang lebih memilih menemukan segala macam jawaban pertanyaan melalui mesin pencarian seperti google daripada berpikir sendri.

Seorang guru patut mengingatkan siswanya yang memiliki perilaku enggan berpikir dan hanya mengandalkan pencarian di internet dengan melakukan personal approach yang berorientasi pada siswa.

“Saya sebenarnya sedih melihat kelakuan kalian yang sedikit sedikit mencari jawaban dengan browsing di internet ,bisa bisa otakmu tumpul karena tidak pernah digunakan ..!”.

“Ibu ini cerewet banget, bukankah ini sudah jamannya menggunakan internet untuk menemukan segala macam jawaban…?.

“Ok , Jadi menurut kalian  di jaman ini sudah tidak diperlukan lagi kemampuan berpikir  ..! “.

“Ya  bukan begitu bu ,tapi selagi bisa  dengan cara yang lebih mudah  kenapa tidak…!”.

Pada titik ini seorang guru sudah  seharusnya mengajak siswa untuk mulai berpikir kongrit terhadap persoalan yang dihadapi siswa.  “Just because something  is important to you  it doesn’t automatically mean that others must sacrifice what is important to them. Student also need  to learn  define the problem…!” .

“Sekarang pertanyaan ibu,bagaimana jika dalam menghadapi  ujian, kalian sama sekali tidak diijinkan membawa masuk peralatan yang terkoneksi internet, padahal kalian sama sekali tidak terlatih untuk berpikir..?.

Beberapa siswa itu terdiam  dan bergumam..

“ iya sih,kan ujian tidak boleh bawa HP apalagi laptop dan diawasi secara ketat..!”

“Baiklah ,lantas pa yang semestinya kalian lakukan mulai saat ini...?

“Saya rasa saya harus membuat krepekan kecil saat ujian,setelah browsing..

“apalagi.. ?”

“Sebisa mungkin menyembunyikan HP dan bisa memakai dengan ijin kekamar kecil..”

“Mungkin ada ide lain..?

“ Sepertinya saya memang mulai saat ini tidak boleh bergantung pada internet dan mulai berlatih menjawab atau berpikir..!”

‘ Baik sekarang kita analisa jawabanmu. Untuk jawaban pertamamu mungkin kamu akan   berhasil  jika  kamu tahu soal –soal   pasti yang bakal diujikan ,padahal soalnya kan acak dan sulit untuk bocor jadi bagaimana kau tahu kalau krepekannya cocok..?

 Beberapa siswa manggut manggut..

“Masih dijawaban pertamamu  itu bisa berhasil kalau  tidak ketahuan, lantas kalau ketahuan dan kamu dicoret  karena dianggap melakukan pelanggaran berat yang mengakibatkan kamu tidak lulus . Kedua  menyembunyikan HP dan ijin kekamar kecil …,munkinkah kamu bisa berhasil … ? Sepertinya mustahil..! karena logikanya kekamar kecil itu hanya sekali atau maksimal dua kali karena sakit dan tidak berkali kali ,apalagi  kekamarkecil secara berjamaah

“hahahaha..’. beberapa siswa tergelak tertawa.

Jadi apa yang mesti kalian lakukan..?

“ ya belajar bersungguh sungguh …”

“jadi kenapa tidak kalian coba saat ini..! dan lagi  ada ibu saat ini  yang akan membantu kalian   belajar lebih baik  dan mendampingi  kalian jika kalian kesulitan atau  tidak mengerti…setuju..!

“Setujuuuu’ jawaban mereka serentak.

Sebagaimana anda perhatikan dialog tersebut, seorang guru telah berhasil mengajak siswa untuk belajar bagaimana caranya berpikir menghadapi persoalannya sendiri tanpa doktrinasi, penistaan, penghakiman dan hukuman sehingga bangkit kesadarannya sendiri untuk tidak bergantung pada internet.!