Memupuk Semangat Profesional Dalam Tugas Membelajarkan Siswa. (Kompetensi Profesional Guru )
“Jika sistem dan
situasi kebijakan terus seperti ini ,bagaimana saya bisa mendidik siswa untuk
berprestasi ,lama lama kami bisa kehilangan semangat ...!”.Begitulah keluhan
seorang guru SMA.
Tidak jarang kondisi yang
tidak dapat dikendalikan sering membuat
stres dan dapat menurunkan semangat dalam menjalankan tugas . Terlebih seorang guru dituntut untuk selalu
inovatif atau memanfaatkan sumber yang ada di lingkungan setempat untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi
siswa. Sekaligus memupuk semangat belajar siswa untuk mencapai tetap
termotivasi dalam tugas belajarnya dan berprestasi. Jika kondisi stres
dibiarkan bisa jadi kedua tugas utama guru bersangkutan bisa saja
terbengkalai..”.
“ dan orang-orang
yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan
mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.’ Qs Ara’d 21
Cara sederhana adalah memilah persoalan yakni persoalan yang
bisa diupayakan untuk berubah dan
persoalan yang benar benar diterima lantaran tidak memiliki kewenangan untuk
mengubahnya sekaligus harus patuh dalam menjalankannya (faith a comply).Sehingga
anda sebagai guru bisa lebih fokus untuk berupaya pada kinerja optimal mencapai target yang diharapkan
,tanpa harus terbebani perasaan kecewa yang berlebihan karena persoalan
persoalan yang tidak mungkin diubah.
Inilah beberapa langkah yang patut ditumbuhkan dalam setiap
profesional pendidik.
1.
Antusiasme
:Antusiasme adalah semangat dan motivasi internal yang menggerakkan perilaku
untuk mencapai target sekaligus prestasi yang diinginkan. Seorang guru patut
terus menghidupkan api semangatnya dengan gembira dalam melaksanakan kegiatan proses belajar
mengajar secara konsisten .Dengan
demikian hari hari selama melaksanakan
tugas kegiatan pembelajaran diwarnai semangat dan kegembiraan yang
bermakna .
2.
Dedikasi
;seorang guru sepatutnya memiliki pemahaman landasan pendidikan dalam upaya
membangkitkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Tercermin dalam proses
pelaksanaan tugas ,kepribadian,kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik.
Dedikasi diharapkan dapat diperlukan untuk peningkatan mutu pendidikan mutu
pendidikan di tempat tugas guru yang bersangkutan.
3.
Belajar
berkesinambungan ;seorang guru semestinya harus menjadikan pembelajaran
seumur hidup sebagai kecintaannya terhadap profesi yang digeluti , dengan
banyak membaca literatur konsep
pembelajaran efektif dan meningkatkan keterampilan melalui diklat /seminar
serta fokus mengembangkan strategi pembelajaran efektif. Penggunaan media TIK
sebagai media dan sumber belajar efektif bagi siswa.
4.
Spiritualitas:
Seorang guru harus memiliki spirit dalam menegakkan prinsip prinsip
pembelajaran,seperti prinsip kebenaran,kebaikan ,keadilan dan tanggung jawab. Sehingga
memiliki konsistensi melaksanakan pengolahan dan analisa hasil penilaian hasil
proses kegiatan pembelajaran siswa secara objektif.
5.
Kesediaan
saling tolong menolong . seorang guru dituntut untuk memiliki ketulusan
tanpa pamrih dalam membimbing siswa sekaligus dapat memotivasi siswa untuk
mengembangkan kemampuannya. Demikian seorang guru dituntut memiliki kompetensi
sosial yang tercermin dalam kesediaan untuk saling tolong menolong kepada
siswa,sesama rekan guru dan masyarakat .
6. Hidup lebih bermakna; hidup seorang
guru diharapkan tidak boleh memiliki
penurunan dalam pelayanan prima pembelajaran. Agar memiliki semangat prima
dalam melayani tugas pembelajaran seorang guru harus menjadikan tugas profesi
sebagai imajinasi kebermaknaan hidup .Hidup lebih bermakna karena pengalaman menjalankan tugas profesinya sebagai pendidik sehari hari.
7. Meningkatkan Keterampilan Membelajarkan
siswa;dalam tugas membelajarkan siswa guru tidak hanya menuntaskan
kewajiban mengajarnya sesuai ketentuan administrasi ,melainkan lebih pada
menjadikan tukas mengajarnya sebagai sesuatu yang amat berharga dalam hidup.
Guru semestinya dapat menjadi inovator dan inspirasi siswa dan rekan guru
lainnya untuk memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Tercermin dalam
kemampuan penggunaan metode inovatif
dalam pengembangan dan pengayaan materi
pelajaran. Sehingga dapat meningkatkan prestasi yang dicapai siswa selama
proses dan hasil belajar siswa.
Pada akhirnya setiap pendidik dituntut untuk
senantiasa “sigap “ dalam kondisi apapun mendampingi siswa dalam tugas
belajarnya. Bagaimana pendapat anda...?
Komentar
Posting Komentar