Seri : Kiat Menjadi Guru Jenius , Milikilah Keterbukaan Hati & Pikiran (1)




 



 Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". QS Yusuf 108

Seorang guru yang jenius  adalah guru yang memiliki kemampuan  melihat persoalan pendidikan secara  menyeluruh ,memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan mulai dari perubahan kurikulum sampai 

perubahan pola perilaku siswa,mampu memberikan pelayanan prima pendidikan secara berkesinambungan. Mereka adalah guru yang memiliki kreativitas ,imajinatif dan tidak menyalahi aturan  baku Undang Undang Pendidikan Nasional. Secara sederhana  guru yang jenius adalah guru yang kreatif ,cerdas namun tidak lepas dari kurikulum yang telah ditentukan.


Seorang guru memang harus piawai dalam mentransfer konsep /teori atau ilmu  yang kuasai  . Namun tetap diperlukan ide kreatif ,imajinatif dan inovatif untuk menyampaikan kepada siswa dengan mengenali kebutuhan siswa dalam belajar. Guru memang perlu membuat kisi kisi materi yang disampaikan namun juga perlu menerjemahkan ke dalam karakter media pembelajaran yang perlu digunakan agar siswa lebih mudah menyerap pelajaran  dari yang abstrak menjadi kongkrit. Dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya guru yang memiliki kompetensi keilmuan saja yang dibutuhkan  melainkan kreativitas dalam pengelolaan kelas,classroom  Management.  

Seorang guru jenius adalah seorang pelopor  inovasi pembelajaran ,

kemampuannya dalam menarik minat belajar siswa  berbeda dari guru lainnya,mulai dari cara menerangkan pelajaran,komunikasi persuasif ,pendekatan personal- emosional ,ide inovasi pembelajaran ,pemanfaatan media  & sumber pembelajaran,permainan dalam pembelajaran ,serta cara memotivasi siswa.

Prestasi akademik  adalah mutlak bagi guru dikarenakan berkaitan keilmuan yang diajarkan namun tidak berarti  dapat  langsung  diterima begitu saja oleh siswa. Sering kita lihat guru yang memiliki prestasi akademik bagus sering ditolak siswa karena cara membawakan materi hanya membuat siswa  bingung melihat ruwetnya materi yang disampaikan guru bersangkutan. Ini membuktikan bahwa  prestasi akademik saja tidak cukup  ,dibutuhkan juga kepribadian yang diterima serta cara mengajar yang disukai siswa.

Inilah beberapa cara agar seorang guru disebut guru jenius yang menghasilkan siswa super jenius:

Pertama, Milikilah  Keterbukaan Pemikiran  

Dari ‘Aisyah ,ia berkata : “Saya pernah datang kepada seorang perempuan Yahudi. Perempuan itu berkata : ‘ Sesungguhnya ada siksa kubur karena kencing “.
‘Saya berkata ‘ Kamu dusta..!”. 
Perempuan itu menjawab : “tidak..!,sesungguhnya kulit dan kain yang terkena air kencing  itu merasa tersiksa ‘.Rosulllah saw .pun keluar untuk shalat ketika kami saling bersikeras,lalu Nabi bersabda : “Ada apa ini ?” Saya pun  menceritakan  kepada  beliau masalahnya ,kemudian beliau menjawab :’ “perempuan itu benar ‘. (HR Ibnu Abi Syaibah).

 Pada peristiwa tersebut ,Nabi SAW sedang mengajarkan arti keterbukaan hati dan pemikiran jika sudah menyangkut aspek kebenaran.  Sementara dalam dunia pendidikan kita,  ada cukup banyak guru dan dosen kadang kadang sulit menerima kebenaran  dari siswanya,atau  menolak kritik dan pendapat siswa  lantaran  mempertahankan gengsi superioritas sebagai guru/dosen meskipun siswa benar benar dapat membuktikan kebenaran pendapatnya ,bahkan tidak jarang guru /dosen bersangkutan marah dan mengancam pada hasil akademik yang dicapai siswanya..

Jika hal ini terjadi maka bukan saja  siswa tidak kreatif ,melainkan malas ber insiatif ,mengembangkan rasa ingin tahu   sampai  enggan menghormati guru bersangkutan. Sehingga  kegiatan pembelajaran menjadi  tidak efektif. Jadi seorang guru yang jenius haruslah  memiliki keterbukaan hati dan pikiran menurunkan harga diri serta menempatkan diri sebagai mitra belajar siswa.  Sekaligus  harus dapat melihat potensi siswa dengan baik,sekalipun mungkin pendapat dan kritik siswa itu bertentangan dengan  kebiasaan belajar yang telah “dipelajarinya”.  

Ambil contoh : seorang  patut memberikan pertanyaan ditengah  atau disela sela materi yang disampaikannya  dengan satu atau beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengukur daya serap siswa ,pengetahuan ,persepsi ,inteligensia , bakat dari individu siswa atau kelompok. Walaupun bisa saja jawaban mereka berbeda beda dari yang diterangkan jika menyangkut pertanyaan tentang pendapat siswa .

Seorang guru harus sabar sambil terus mendorong siswa agar dapat mempertanggungjawabkan jawaban atas pertanyaan dengan prinsip keilmuan yang benar dengan demikian siswa merasa belajar caranya belajar ..learn how to Learn...!


 Jika siswa menjawab atau berpendapat yang mungkin tidak sesuai dengan teori yang guru kuasai ,seorang guru tidak boleh marah melainkan semestinya dapat mendorong siswa untuk memperkuat argumennya dengan landasan  keilmuan yang benar.  “ oke ,kita  anggap jawabanmu benar ,lantas apa yang membuat kamu yakin jawabanmu benar ..tolong bapak berikan landasan teorinya, data ,atau fakta yang bisa kita mengerti bersama”. Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT