Komunikasi Pembelajaran Efektif dan Manfaatnya Bagi Siswa. (Teknologi Pendidikan )
“ serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”. QS An -Nahl 125
“Selamat pagi ,anak anak..!”.
“Selamat pagi ,bu...”
“Semoga kalian selalu dalam kegembiraan
hari ini..., tahukah kamu ,bahwa....!”. Kelas menjadi hening setelah mendengarkan game pembukaan
pembelajaran ,selanjutnya kelas menjadi
ramai oleh celoteh beberapa siswa untuk menebak pertanyaan guru bersangkutan. Selanjutnya bagaimana membina komunikasi pembelajaran efektif ..?
Dialog merupakan
kegiatan komunikasi yang dilakukan setiap orang,tugas para guru pun selalu
melakukan kegiatan komunikasi verbal
dalam setiap kegiatan pembelajaran .Yang perlu dipertanyakan adalah komunikasi
yang efektif guna kepentingan terbaik peserta didik,terutama
oleh guru. Sehingga siswa betah belajar berlama- lama bersama guru
bersangkutan.
Tidak sedikit
guru dengan hanya sibuk menerangkan ilmu yang diajarkan dengan segudang konsep atau teori yang ada
dalam buku paket,atau sekedar menjalankan tugas mengajar di depan kelas, namun
sangat minim dengan dialog yang dapat merangsang rasa ingin tahu,minat dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan belajarnya.
Komunikasi
dialogis dalam kegiatan pembelajaran bukan sekedar
menyampaikan teori atau konsep dari mata pelajaran . Melainkan menciptakan theater of mind dalam diri siswa ,sehingga siswa dapat mengikuti
alur pembelajaran secara menyenangkan. Untuk mewujudkan hal itu seorang guru
juga dituntut kemampuan untuk mendengarkan ,karena dengan mendengarkan guru
bersangkutan bisa mengarahkan proses belajar sesuai dengan kebutuhan pelajar
siswa.
Tujuan komunikasi dialogis dalam kegiatan
pembelajaran,selain untuk mengukur daya serap ,konsentrasi dan tingkat
pemahaman materi yang akan ,sedang dan telah diajarkan secara optimal,yang
lebih penting adalah menambah penguatan kepada guru bersangkutan untuk
memperkaya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik dalam
proses menjalani kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian
guru dapat mempersiapkan rencana pembelajaran dengan media dan sumber belajar
serta daftar pertanyaan yang relevan sehingga memperkuat daya serap dan
pemahaman atas teori yang diajarkan. Dialog dengan siswa juga akan memberikan citra guru sebagai citra
guru yang bersahabat. Dengan dialog , juga dapat membuat guru bersangkutan
memiliki pengetahuan terhadap kebutuhan tingkat kompetensi dan kecemasan siswa
dalam belajarnya.
Komunikasi
dialogis dalam kegiatan pembelajaran (kemampuan berbicara persuasif dan
mendengar) memerlukan beberapa syarat yang wajib dimiliki tenaga pendidik.
Pertama,menggunakan bahasa yang bisa
dimengerti siswa. Sudah kewajiban
guru untuk meningkatkan kecakapan untuk
menerjemahkan konsep teori menjadi
bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa sehingga siswa dapat menyerap
pelajaran yang sedang berlangsung.
Bahasa sederhana,contoh yang relevan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya akan memudahkan siswa dalam mencerna materi yang sajikan.
Kedua,mengkaji materi yang akan di sajikan. Tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
mempunyai manfaat bagi pengetahuan,keterampilan dan sikap mental peserta
didik. Maka kemasan materi yang bakal disajikan teori /konsep dari mata
pelajaran dan target dari kompetensi diharapkan harus merupakan kesatuan yang dapat
menstimulasi ranah kognisi,afeksi ,psikomotor dan spiritualitas siswa secara
integratif.
Ketiga ,Metode penyampaian . keterampilan dalam
menyampaikan materi mata pelajaran semestinya memperhatikan situasi ,karakter
peserta didik,teknik dan taktik persuasif yang dapat mengajak siswa secara
tidak langsung telah memasuki proses kegiatan pembelajaran ,soft teaching. Sehingga secara langsung
siswa memiliki pengalaman bagaimana mempelajari materi pelajaran yang dapat
diingat dalam memori .Keterampilan guru dalam menyediakan media dan sumber
belajar akan mendukung proses pembelajaran efektif.
Keempat ,Konsisten menilai hasil karya siswa.
Banyak siswa mengeluh lantaran banyak tugas yang diberikan oleh guru namun semakin
banyak siswa yang kecewa lantaran tugas yang dikerjakan siswa sering
secara konsisten tidak diperiksa olah guru bersangkutan . Perilaku tidak
konsisten guru dapat menurunkan kredibilitas guru dan membuat pembelajaran
tidak efektif karena siswa enggan kecewa.
Kelima ,mengevaluasi daya serap siswa .Evaluasi
tersebut dapat berupa pertanyaan yang membuat siswa dapat mengembangkan
pemahaman atas teori yang sudah diajarkan, atau menciptakan suasana yang
membuat siswa berani bertanya . Dengan demikian seorang guru dapat mengukur
efektivitas kegiatan pembelajarannya sendiri.
Keenam, Kemampuan menumbuhkan kompetensi siswa. Setelah mengetahui ukuran daya serap dan
kompetensi masing-masing siswa seorang
guru dapat merancang upaya peningkatan dan pengembangan prestasi yang mungkin dapat dicapai masing- masing siswa .
Dengan
berkomunikasi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran akan membuat siswa
memiliki semangat belajar untuk mencapai prestasi
Komentar
Posting Komentar