Cara Mengatasi Stres Akibat “Kegagalan “ Dalam Mengajar (Kompetensi Kepribadian Guru)
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,Qs Al Ma'arij :20
Banyak guru yang secara
mudah menyalahkan kondisi sekolah,manajemen atau siswa sebagai penyebab turunnya
prestasi belajar siswa ;Ada yang mengatakan memang input nya dari kalangan seperti
itu sih,disekolah ini akan belum lengkap segala fasilitasnya ,rekan guru dan
kepala sekolah nggak mau peduli sih ...masih banyak alasan lain yang
diungkapkan saat siswa siswi dikelasnya prestasi belajarnya jeblok.
Padahal dengan hanya
menyalahkan atau mencari alasan yang dianggap tepat untuk menutupi ketidak berhasilan
tidak akan pernah mengubah apa apa ,apalagi meningkatkan prestasi belajar siswa .Maka inilah langkah mengatasi kegagalan dalam
kegiatan pembelajaran tanpa stres berlebihan :
Introspeksi diri
‘Kebanyakan kegagalan meningkatkan konsentrasi dan minat belajar siswa
lebih bukan datang dari “kebodohan’siswa
melainkan datang dari diri sendiri”
.Maka ,jangan gunakan ke”tidak
berdayaan diri “ dengan menghapus kekecewaan melalui mencari kambing hitam
dengan menyalahkan siswa dan kondisi.
Mulailah dengan introspeksi
diri seperti ; apakah anda sudah mempersiapkan dengan baik pertemuan kelas hari
itu dengan segala media dan sumber belajarnya,apakah anda sudah berkomunikasi
secara efektif dengan siswa saat proses kegiatan pembelajaran ,apakah anda
dapat menghidupkan suasana kelas sehingga siswa terlibat secara aktif ,apakah
anda dapat memberikan jawaban yang memuaskan atas sanggahan atau pertanyaan
siswa. Pertanyaan pertanyaan ini membutuhkan kebesaran jiwa seorang guru .
Menutup nutupi kekeliruan ,kegagalan,keterbatasan
dan rendahnya partisipasi siswa tidak
akan membuat anda dapat mengatasi kesulitan siswa dalam meraih prestasi akademiknya.
Tidak akan pernah mengubah apapun jika anda hanya bersikukuh
pada kekeliruan anda kecuali menambah
rasa stres dan dongkol yang terpendam
dalam hati sendiri.hanya dengan introspeksi diri dengan mengakui kenyataan bahwa kegagalan itu
datangnya dari diri sendiri,keberanian mencari akar permasalahan dan niat yang
kuat untuk memperbaiki keadaan yang dapat membuat anda lebih bergairah untuk
mengajar .
Menganalisa cara mengajar
“otak bisa mengalami kebosanan jika
mendapatkan stimulus yang rutin ,tidak disukai ,monoton atau hal hal yang sama
yang sejak awal memang membosankan”
.Seperti;penampilannya selalu marah marah
begitu,tidak bersahabat,cara menerangkannya begitu saja ,cerita yang dibawakan
hanya itu itu saja dsb. Untuk itu seorang guru perlu menganalisa tentang caranya mengajar seperti : “apa yang mesti kulakkan agar siswa
tertarik pada kegiatan pembelajaran yang kulakkan hari ini, media dan sumber
belajar apa yang relevan dengan materi yang akan aku sampaikan,Apakah aku perlu menggunakan media ICT atau multi media
agar siswa dapat memahami konsep yang abstrak itu menjadi” nyata”.
Seorang guru semestinya juga
bisa membayangkan bagaimana tidak nyamannya belajar dengan cara yang tidak
disukai,sekaligus guru perlu memikirkan cara cara mengajar yang disukai dan ditunggu
siswa sebagaimana dirinya menyukai,perlakukan siswa sebagaimana anda ingin
diperlakukan .Guru perlu memikirkan
sesuatu yang membuat siswa memiliki minat sehingga mereka mempunyai alasan
mengapa harus belajar bersama anda..
Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan
“Milikilah kesenangan
bahwa bertemu siswa adalah sebuah pertemuan yang menyenangkan,dengan demikian
suasana kelas bisa menjadi menyenangkan sekaligus bisa mengatasi kelesuan
mental anda”
Bayangkan betapa motivator
handal ,tokoh tokoh besar itu jika dalam kelas seminar atau diklat sangat
menyenangkan untuk diikuti pembelajarannya,setidaknya mereka sangat senang
bertemu anda minimal berupaya menyenangkan anda karena dirinya memang pribadi
yang menyenangkan. Mereka adalah tokoh yang selalu berpikir bagaimana mengelola
rasa ingin tahu atau daya konsentrasi anda. Seorang guru tidak boleh membiarkan
kesamaan dalam cara dan pendekatan pada pertemuan yang sama. Milikilah informasi
yang relevan sesuatu yang menarik untuk diberitahukan kepada
siswa .
Mengingat siswa saat ini
memang banyak maunya ,lebih cerdik dan mudah bosan. Seorang guru dapat
meningkatkan kemajuan belajar siswa dengan antusiasme .
Jangan pernah berpikir menjadi
guru berwibawa itu sekedar ditakuti
siswa apalagi membawa persoalan
kekecewaan pribadi dalam menghadapi aneka keunikan siswa. Jika anda tidak mampu
mengendalikan emosi akan terasa pada
suasana belajar siswa. Miliki kemampuan mengatasi konflik pribadi lantaran
memang siswa tidak berhak tahu apapun yang anda hadapi.
Cara efektif untuk
menghilangkan stres saat mengajar adalah memiliki gairah belajar secara ber sungguh
sungguh terutama untuk kegiatan
pembelajaran...
Artikel yang begitu bermamfaat, trims kawan! Benar setiap rutinitas akan selalu melahirkan kebosanan, sehingga diperlukan cara-cara khusus untuk mensiasatinta.
BalasHapusTerima kasih responnya Pak Agus Purnomo
BalasHapusTrim's Kang,artikel dapat sebagai tambah pengalaman kami di lapangan.
BalasHapusterima kasih pak Suroto semoga bermanfaat
BalasHapusSyukron, sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih pak math numeric
Hapus