Pendekatan Psikologis Dalam Pembelajaran Matematika. (Solusi Kompetensi Guru pada Kurikulum 2013)


Kank ,bagaimana caranya agar siswa tertarik  dan memiliki kompetensi saat  belajar matematika..?






 " Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas".   QS al Isra' 12


Dari dulu  pelajaran matematika yang dianggap banyak menggunakan energi pikiran dalam penyelesaian masalah melalui berhitung dengan aneka ragam rumus memang banyak ditakuti siswa. Karena itu  dalam membangun ketertarikan pada pelajaran matematika perlu dibangun paradigma atau kesadaran baru bahwa matematika adalah pelajaran mudah logis dan menyenangkan dalam benak siswa . Dalam hal ini peran guru memegang peranan penting. Berikut beberapa pendekatan psikologis agar siswa tidak “takut” bahkan menyukai pelajaran matematika.


Pertama ,Mengenali Kecemasan dan Harapan  Peserta Didik.

Sebelum menentukan metode dan strategi pembelajaran yang bakal dirancang serta dilaksanakan,ada baiknya guru mengenali kecemasan dan harapan anak pada saat akan belajar matematika. Kecemasan dan  harapan siswa terhadap penguasaan  berhitung dan teknik operasionalnya. Mengingat situasi mental ,harapan dan kecemasan siswa sangat efektif dalam pembelajaran matematika. Maka Seorang guru perlu mengawali kegiatan pembelajarannya dengan  test ulang/pre test  secara sederhana sesuai  kemampuan yang diperkirakan sudah dikuasai siswa sebelumnya. Untuk memberikan keyakinan dan rasa percaya diri siswa bahwa mereka ternyata sudah bisa matematika.  

Kedua ,Mulai dengan yang Logis dan Relevan

Sistem kerja otak akan lebih mudah mengingat dan menerima informasi yang logis dan relevan. Dan matematika memang tidak bisa dilepaskan dengan logika yang logis .Pada tahapan logis anak bisa diajak menggunakan matematika dalam konsep berpikir dalam kehidupan sehari hari yang dialami dan relevan dalam kehidupan siswa. Seperti menghitung luas tanah pada rumahnya dikaitkan dengan nilai objek pajak pembayaran pajak bumi dan bangunan,dan contoh kongkrit lainya.

Setelah anak merasa bahwa matematika sangat erat dalam kehidupan sehari hari maka akan lebih mudah bagi guru untuk menggunakan rumus matematika ,guna mempercepat dan mempermudah perhitungan.  

Ketiga :Menyederhanakan Yang sulit Dan Menggembirakan Siswa .

Pembelajaran matematika hendaknya membangun persepsi siswa bahwa matematika bisa dipelajari secara menyenangkan sebagai langkah persiapannya belajar matematika. Mengingat ketidak-  berhasilan pembelajaran matematika lebih banyak disebabkan oleh ketidak -siapan siswa secara kognitif dan psikologi terhadap matematika. Karena itu kompetensi guru dalam menyederhanakan rumus rumus yang rumit menjadi sederhana bisa difahami dan relevan  dengan proses perkembangan berpikir siswa merupakan kunci sukses pembelajaran.

Guna menciptakan suasana pembelajaran yang menggembirakan ,menggunakan game atau beragam variasi  sebagai metode pembelajaran ,akan membuat siswa tertantang untuk belajar lebih dalam. Mengingat penguasaan matematika  menjadi kompetensi dan keterampilan dibutuhkan waktu bagai siswa untuk banyak berlatih dan mengulang  agar siswa benar benar menguasai nya.    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT