Cara mengatasi Siswa Bermasalah Di kelas ( Karakter Kompetensi Kepribadian Guru Profesional)
Kank kami ini serba sulit ,jika kami sedikit bertindak keras kepada siswa
bisa menjadi persoalan besar bagi sekolah ,karena orang tua siswa tidak terima
,tapi jika kami” lunak” anak anak ini sering bermasalah di dalam kelas
...Lantas kami harus bagaimana...?
9.Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. QS As
Syams 9-10
Menghadapi siswa saat ini bukan pekerjaan mudah apalagi jika inputnya memang terdiri dari anak anak yang tidak terkondisi hidup teratur dan biasa patuh
pada aturan. Apalagi jika mereka berbuat ulah di dalam kelas ,kesulitan guru
adalah merespon sekaligus menguasai kelas ,classroom Management. Terlebih di
era kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ,segala pengalaman
siswa yang tidak menyenangkan bisa saja ditulis di jejaring sosial mereka tanpa
terdeteksi guru bersangkutan apalagi jika gurunya sendiri pun tidak menguasai
TIK khususnya pengolahan jejaring sosial.
Semestinya guru bersangkutan menjadi pribadi yang dapat dipercaya siswa
sebelum mereka memutuskan untuk mencurahkan permasalahannya di jejaring sosial
mereka .Untuk menjadi guru yang bisa dipercaya siswa guru tersebut harus dapat
mengembangkan kompetensi kepribadiannya
setidaknya seperti :
1. Tidak Tergesa- gesa Marah
Perilaku siswa bermacam macam dan tidak jarang bisa sangat menjengkelkan
sehingga beberapa guru mengatakan” kami harus bagaimana lagi berbagai cara
sudah kami lakukan ya sudah akhirnya kami pukul ...guru kan juga manusia..!”.Padahal
dibalik ulah siswa yang bermasalah itu ada berbagai latar belakang... Bisa jadi
latar belakangnya adalah permasalahan pribadi yang dihadapi siswa itu
sendiri,bisa jadi munculnya masalah karena mereka merespon anda sebagai guru
yang dianggap mendatangkan masalah baginya dsb. Intinya jangan tergesa gesa
marah ...
Guru bersangkutan harus menyadari
menghadapi beragam perilaku siswa termasuk siswa bermasalah adalah tantang bagi
kompetensi kepribadian guru,justru lantaran itulah keberadaan guru dibutuhkan
bukankah pembelajaran adalah menumbuhkan perubahan perilaku kearah kebaikan dan
kemajuan.
Dengan sikap tidak tergesa gesa marah itulah anda sebagai guru dapat
melihat sisi lain dari perilaku siswa yang bermasalah itu. Dal hal ini guru
harus mampu put your self in the other shoes
artinya menepatkan diri dari sisi siswa
dengan latar belakang permasalahan yang
dihadapinya. Kalau seandainya anda jadi dia ...
Guru harus tahu apakah permasalahan
siswanya adalah masalah psikologis atau neurotik yang memang membutuhkan
bantuan tenaga ahli . Maka dari itu guru tidak boleh tergesa gesa marah agar
dapat mengenali gangguan perilaku akibat masalah yang dihadapi siswa.
2. Hasrat dan Minat Membantu Kesulitan Siswa.
Dalam mengatasi permasalahan siswa guru bersangkutan harus memiliki
hasrat yang kuat untuk membantu memecahkan
persoalan yang dihadapi siswa sekaligus
,memiliki minat untuk mempelajari jalan
keluarnya. Disinilah peran rasa empati guru dibutuhkan dikarenakan rasa empati
guru dapat meningkatkan perasaan peka
terhadap realitas yang dihadapi siswanya
(to be sensitive the reality ) sekaligus berpikir jalan keluarnya,sense to goal.
Rasa empati ini amat penting bagi guru agar dapat menyusun rencana
pembelajaran berbasis kebutuhan belajar siswa. Dengan adanya rasa empati guru
bersangkutan dapat mengenali ,memberikan jalan keluar atas permasalahan yang
dihadapi siswa sekaligus dapat mengelola konflik perasaan yang dihadapi guru
bersangkutan. Guru yang memiliki rasa empati atas permasalahan yang dihadapi
siswa biasanya lebih dihargai siswanya
karena dianggap yang paling mengerti persoalan diri peserta didik.
3. Miliki Strategi Pembelajaran Berbasis Permasalahan
Siswa.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran atau merencanakan strategi
pengelolaan kelas bukan sekedar rutinitas administrasi saja melainkan juga
kemampuan guru berpikir imajinasi tentang situasi kelas yang bakal dihadapinya.
Kemampuan guru dalam memvisualisasikan platform pembelajarannya semestinya
sudah mencakup situasi real yang dihadapi siswa di dalam kelas . Harus mampu
menjawab tantangan kesulitan yang bakal dihadapinya termasuk solusi efektivitas
pembelajaran...
Memang menyusun rencana /strategi pembelajaran tidak serta merta dapat langsung menyelesaikan masalah namun
setidaknya guru bersangkutan memiliki rencana tindakan strategis atas situasi “perang
‘ yang bakal dihadapinya. Dalam hal mengatasi permasalahan siswa atas siswa
bermasalah harus dilakukan secara bertahap.Tidak boleh tergesa gesa ,termasuk
memang harus berkonsultasi dengan berbagai pihak seperti dengan guru/wali kelas
sebelumnya,kepala sekolah ,orang tua siswa, pengawas sekolah dan para ahli( psikolog
/psikiater).
Tugas
guru di masa depan memang tidak mudah ,namun jika guru memiliki hasrat belajar
yang kuat semua persoalan bisa diatasi . Termasuk belajar menghadapi tantangan permasalahan siswa dan siswa bermasalah.
Uraian tersebut mengajak guru untuk memahami siswa yang membuat masalah dikelas ...Siip
BalasHapussangat penting dan memberikan solusi. trimaksih...
BalasHapusyang jadi masalah jika orangtuanya tidak menerima kelakuan anaknya sendiri cenderung menyalahkan sekolah
BalasHapus