Titik Balik Karakter Guru Profesional Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013
Kank
,dalam kurikulum 2013 ada banyak pendekatan
untuk metode mengajar lantas apakah yang semestinya guru persiapkan...?
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit,
Pohon itu memberikan
buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. QS Ibrahim 24-25
Di era yang semakin kompetitif lengkap dengan dampak negatifnya,kurikulum
tidak boleh hanya sebagai dokumen konsep
tentang kegiatan belajar mengajar ,melainkan menuntut para guru untuk kreatif
mengembangkan strategi & metode kegiatan belajar mengajarnya tujuannya
meningkatkan kompetensi akademik dan
talenta yang dimiliki siswa.
Dunia pendidikan semestinya mengikuti perkembangan zaman,di era pesatnya
teknologi informasi komunikasi ,peserta
didik semakin pintar dan “berdaya’,seorang guru harus mencari cara untuk menemukan strategi pendekatan yang pas
untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajarannya. Sudah semestinya
pembelajaran tidak menggunakan pedoman
baku yang kaku mengingat beragamnya kondisi situasi dan life style siswa.
Pertentangan sering kali terjadi antara guru yang tetap bertahan dengan metode old teaching ,alias
berceramah, dengan metode yang menstimulasi minat belajar siswa. Yang
pada intinya mereka enggan melakukan perubahan menyesuaikan keadaan. Sebaliknya
siswa yang sudah melek teknologi dan mendapatkan
pola asuh yang lebih demokratis dari orang tuanya cenderung menuntut lebih
banyak perubahan kepada gurunya agar mereka betah belajar. Pertentangan antara pola pikir guru dan tantangan
perubahan harus dijembatani melalui
relasi horisontal yang harmonis antara guru dengan peserta didik. Antara guru
dan murid saling belajar dalam mempelajari ilmu yang sedang dipelajarinya (learning how to Learn )
Dalam menyongsong datangnya perubahan kurikulum para guru harus mencoba segala kemungkinan
yang bisa dikembangkan baik eksplorasi lingkungan sebagai sumber /media belajar
maupun menggali potensi unik yang dimiliki peserta didik untuk memiliki
kompetensi yang berdaya saing. Tujuannya bukan sekedar membuat siswa memiliki
nilai akademik tinggi tetapi sekaligus berkarakter (value
of learning ), sehingga siswa memiliki semangat dan minat kuat dalam belajar.
Untuk itu tugas guru adalah :
Pertama ,Menciptakan suasana siswa betah belajar.
Dalam konsep ini siswa betah belajar lantaran minat yang kuat terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya atau kepiawaian guru
dalam classroom Management. Siswa
belajar berdasarkan minat yang tinggi terhadap ilmu yang dipelajarinya lebih
mudah bagi guru karena siswa lebih
konsentrasi untuk mempelajari lebih dalam . Sementara membuat siswa berminat
untuk belajar terlebih lagi ilmu yang disukainya adalah tantangan tersendiri
bagi kompetensi profesional dan kompetensi pedagogiknya.
Seorang guru diharapkan harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,menantang dan merangsang
minat siswa. Disinilah kecakapan guru dalam mengelola kelas amat dibutuhkan
agar siswa benar benar terkondisi
belajar yang sesungguhnya secara menyenangkan. Dengan siswa merasa senang
belajar siswa bersangkutan memiliki semangat belajar berkesinambungan.
Kedua : Interpersonal Skill
(kecakapan Hubungan antar pribadi ).
Interpersonal skill di
sini memiliki makna saat guru berada di dalam kelas maupun diluar kelas menjadi
mitra belajar siswa lantaran keterampilannya dalam membina hubungan antar
pribadi,guru mitra belajar dan penampang tumbuh kembang karakter siswa. Kemampuan mentranfers ilmu pengetahuan sehingga mudah diserap
seluruh siswa adalah kompetensi profesional dan
pedagogik guru dalam kegiatan mengajarnya.
Sedangkan menjadi pendamping pembangunan karakter siswa adalah kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian
guru sehingga siswa menjadi “patuh “ akan nasihat gurunya serta meneladani perilaku
guru bersangkutan.Sehingga guru bersangkutan memiliki personal value dimata siswa dan orang tuanya
Membuat siswa dapat menyerap pelajaran dengan mudah adalah persoalan
teknologi pendidikan di mana para guru sudah sering mendapatkan pelatihan tentang
efektivitas pembelajaran Sedangkan membuat guru memiliki personal
value dimata siswa adalah wujud dari ketulusan ,empati dan dedikasi kepada
panggilan profesi seorang pendidik.
Ketiga :Guru Memberi Arah bagi Kemajuan
Masa Depan Siswa
Dalam hal ini guru dituntut untuk bersikap terbuka adil dan memperhatikan
potensi ‘unik” yang dimiliki siswanya dari yang berprestasi ,biasa saja sampai
perilaku luar biasa.Umumnya perhatian guru hanya terfokus ada peserta didik
yang berprestasi dan berperilaku luar biasa lantaran siswa bermasalah,sehingga
siswa yang biasa saja tidak mendapat
perhatian.
Agar tujuan dari kurikulum tercapai
seorang guru harus dapat memberikan solusi atas permasalahan setiap
siswanya mulai dari memberi peluang dan kesempatan siswa meraih prestasi,mendorong
siswa mencapai prestasi setinggi tingginya
dan berdaya saing sampai membantu siswa
mengatasi problematik yang dihadapinya.
Sehingga siswa memiliki pola pikir
bahwa bersekolah memiliki arti penting bagi kehidupannya saat ini dan kepentingan terbaik masa depannya,selamat
menyongsong datangnya perubahan kurikulum...!
Komentar
Posting Komentar