Menjadi Guru dengan Kinerja Bintang


Guru dengan Kinerja Bintang

Seorang guru mempunyai performance insght dalam menjalankan tugas pelayanan pendidikan kepada siswa.Selama guru bersangkutan dapat menumbuhkan potensi terpendamnya itu.Sangat banyak juara –juara oliempiade yang mengakui keberhasilan menjadi pemenang dikarenakan jasa para gurunya. Itu berarti disetiap guru memiliki potensi high performance teacher,atau guru dengan kinerja bintang.
Berikut potensi yang bisa dikembangkan

Motivasi Diri

Seorang memiliki kecakapan sebagai motivator handal. Siswa yang tidak bersemangat belajar atas penasehatannya bisa jadi memiliki semangat juara dan menjadi pemenang.Wali murid dapat kembali mempedulikan anaknya dalam kepentingan pendidikan.Juga karena penasehatan guru. Guru memiliki kecakapan dalam menasehati orang lain. Memiliki kecakapan sebagai motivator.

Namun tidak banyak guru yang dapat menasehati dan memotivasi diri sendiri sebik menasehati dan memotivasi orang lain.Buktinya tidak banyak guru yang memiliki semangat belajar berkesinambungan demi peningkatan kompetensinya. Apalagi berlaga dalam kompetisi yang bergengsi dalam bidang keilmuan yang dikuasaainya.

Bahkan yang terjadi guru malas mengupdate bahan bacaan serta mengembangkan pembelajaran kreatif dan inovatif demi kepentingan terbaik siswanya.

Jika guru memiliki hasrat menjadi pemenang yang terbaik bagi dirinya . seperti harapannya kepada siswanya . dapat dipastikan kinerjanya sangat luar biasa. Kesadaran diri atau aturan yang memaksanya ?

Mengenali potensi non akademik siswa.

Dikarenakan target kurikulum , ketuntasan kompetensi minimal atau apapun lah namanya, lebih banyak berfokus kepada angka akademik siswa. Bahkan urusan citra sekolah pun dibebankan disana.Sampai tidak jarang banyak guru mengambil jaln pintas memoles kecakapan akedemik siswa untuk mendongkrak citra yang dimaksud. Akibatnya siswa makin tidak mengenali kompetensinya sendiri.

Siswa memlki keragamannya sediri dari sisi IQ,sifat , kemampuan dan keberbakatan.Tentu pendidikan tidak dapat memberikan kecakapan apa –apa bagi siswa untuk menghadapi tantangan hidup sekeluar dari sekolah. Kalau potensi siswa dianggap sama yaitu harus mendapat angka akademik yang memadai semntara kompetensi keberbakan siswa/life skill siswa beragam.Tidak terakomodasi dengan baik.

Seorang guru sepatutnya mengenali sifat dan keberbakatan siswanya sekaligus menumbuh kembangkannya.

Persepektif Belajar

Bukan rahasia umum bahwa tugas guu saat ini hanya mengajar , mentransfer ilmu pengetahuan didepan kelas.Meski masih banyak guru yang belum memadai kompetensi keilmuannya (akademiknya ) namun tugas guru adalah mengajar. Karena ukuran kinerja seseorang tergantung jam mengajar minimal. Seperti mengajar minimal 24 jam dalam seminggu, bukan jam mendidik.!
Padahal guru adalah seorang yang layak diteladani dan dipatuhi karena tugas kemuliaan mendidik anak manusia,generasi penerus bangsa.

Pendidikan adalah menumbuh kembangkan whole personality siswa bukan sekedar mengasah kecakapan kognitifnya saja , apalagi hanya bisa menghafal.Khusus makna belajar unesco memberi kategori :learn how to know,learn how to be, learn how to do &learn how to live together.

Barangkali guru harus memaknai arti profesinya sebagai proses menumbuh kembangkan potensi siswa . Belajar berkesinambungan melalui tugas mendidik.

Kecakapan sosial.

Kecakapan sosial merupakan gabungan dari pengenalan diri dan penghargaan kepada orang lain. Seoarang guru harus mengenali emosinya sendiri seperti marah ,jengkel ,sedih cemas , stress dan perasan tidak berdaya.Jika guru sudah mengenali emosinya sendiri. Sepatutnya guru sanggup mengelolanya agar tidak berdampak pada hubungan dengan siswa atau masyarakat sekolah.

Kecakapan sosial berikutnya adalah menghargai dan menghormati orang lain terutama siswa.Dengan menghargai siswa ,guru dapat mengakomodasi keragaman siswa dalam sifat kompetensi dan potensi keunggulan lainnya. Termasuk siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.

Kecakapan sosial yang terakhir seorang guru harus dapat membina relasi yang harmonis dengan wali murid , sesama rekan , kepala sekolah ,pengawas dan masyarakat sekitar.

Kecakapan ICT

Informasi ,komunikasi daan tehnologi adalah sebuah sarana yang harus dikuasai seorang guru. Guru tidak boleh sampai ‘gaptek” dikarenakan perkembangan ICT makin hari makin pesat. Amat besar pengaruhnya bagi perkembangan psiko neuoro sosial anak –anak.

Seorang guru harus terampil menggunakan media ini untuk kegiatan belajar mengajarnya. Kecakapan dasar presentasi menggunakan power point mutlak harus dikuasai guru .Sampai menciptakan desain pembelajaran kreatif menggunakan animasi.

Kecakapan berikutnya adalah networking guna kepentingan membangun brand pribadi atau menjalin kerjasama peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa.
Jika perlu guru harus memiliki web site dan blog pribadi guna mengasah ketrampilan menulisnya.

Tidak bergantung perintah atasan

Hambatan terbesar keberhasilan pembelajaran sesuai kompetensi unik siswa, karena sekolah dan guru terbelenggu berbagai macam aturan dan petunujuk dari instansi terkait. Sehingga menurut para guru dan kepala sekolah mereka merasa tidak mungkin berkembang.Betulkah...?

Yang terjadi bisa “betul” tapi juga bisa berarti sekolah tersebut kebetulan salah mempersepsikan sebuah aturan . Terbukti cukup banyak sekolah dalam satu kompleks atau wilayah tertentu , prestasi siswa dan guru nya sangat luar biasa. Melesat dari sekolah sekolah satu wilayahnya.

Sering penulis temui sekolah memang “memaksakan “ keseragaman dalam segala hal untuk satu wilayah (UPTD) atau satu gugus. Padahal siswa dan berbagai lingkungannya beragam . jika hanya keseragaman saja maka tidak mungkin masing masing sekolah dapat ber kompetisi secara optimal.

Guru harus berinisiatip dalam mengembangkan kreatifitas guna kepentingan terbaik siswanya. Membangun kompetensi , berkompetisi dan berkooperatif adalah bagian kecakapan yang harus dimiliki guru. Jika ingin keberagaman kompetensi siswa dapat menjadi kekuatan tersendiri.

Bagaimana dengan kinerja guru kita ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT