Membangkitkan Fitrah anak.


Merancang kehidupan lebih Fitri
Fitra dalam kamus Indonesia Inggris ,jhon Mechols dan Hasan Shadily, bermakna : natural,tendency,disposition,character.

Menurut al –Ghazali, mak na fitra berarti:”dsar manusia sejak lahir “.Iman, siap menerima pendidikan,coriuosity,dorongan biologis ,dorongan untuk belajar berkesinambungan.

Ketika satu bulan penuh kita digembleng Shaum semestinya dapat mengembangkan perubahan paradigma berpikir , dalam menjalani kehidupan setahun kedepan.Sifat dan karakter perilaku yang harus mulai disucikan adalah;

1. Melestarikan alam dan lingkungan

Tidakkah kamu fikirkan bahwa Allah tlah menurunkan dari langit , lalu jadilah bumi ini hijau Qs. Al hajj 63

Untuk mencintai lingkungan kita harus mencintai kesehatan diri mulai dari makanan ,udara dan kehidupan yang sehat.Halalan dan thoyibah.Selanjutnya mencintai alam sekitarnya.

Keluarga setidaknya memikirkan kecukupan gizi keluarganya bukan sekedar pokoknya makan. Hasil penelituan menunjukkan kekurangan gizi ringan dan sedang dapat menurunkan kecerdasan anak. Mengajarkan kebersihan ,kerapian dan keindahan, ajari anak gemar berolahraga, ajari anak gemar menanam ,merawat dan melestaraikan lingkungan sekitarnya.

Kembangkan budaya membaca , menulis dan mengamati sebagai budaya kreatif.Ajarkan anak memperkuat keimanannya melalui ciptaaanNya .

2.Bangga pada etnis dan golongannya.

“Mereka berkata, “ Apakah kalian datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang telah kami dapati dari moyang kami yang mengerjakannya ?”. (Qs. Al Furqan 44).
Bangga pada eksklusifitas kampus / sekolah dan bangga pada strata sosial keluarga adalah contoh. Salah satunya akibat sistem pendidikan di Indonesia;

a. Sisdik kita lebih pada angka ,orientasi kcerdasan ratio dan tidak menghargai proses belajar.

b. Lebih pada ketrmapilan multiple choice,daripada decision making skill seperti:Handling conflic,asertif,anger management, self direction,emphatic and social intelegent.

c. Tidak semua guru menyadari dan mengenal secara mendalam pentingnya kecerdasan emosi.


3. Gengsi

“banyak mobil mewah tetap laris terjual di indinesia pada saat krisis.karena bangsa kita dalam mnggunakan mobil bukan karena fungsinya tapi karena beranggapan dapat meningkatkan status To see and to be seen. Melihat dan dilihat oarang adalah prinsip dalam gengsi tersebut.

Di Singapura konsumen Indonesia termasuk konsumen yang doyan belanja bukan karena fungsinya melainkan penampilan. Segalanya diekspresikan dalam bentuk pembelian demonstratif, impulse dan hedonistik.

“jika kalian mengikuti kebanyakan orang yang ada dimuka bumi ini, niscaya mereka menyesatkan kalian dari jalan Allah…. Qs Al an’am:116

4. Made in” image”.

“Allah telah menjajikan kepada orang yang beriman dan beramal shaleh untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini, sebagaimana orang orang yang dahulu dijadikanNYa khalifah”. QS an Nur 55.

Pudarnya bahasa lokal lebih suka bahasa gaul , bahasa inggris hilang tata krama dsb Adalah aktifitas yang harus dihadapi. Meskipun alasan nya masuk akal yakni globalisasi dapat membanjiri kita dengan ragam nilai. Kita juga tidak faham secara mendalam nilai nilai yang kita ikuti. Yang penting gaul yang penting ngetrend. Produk lokal kuno ndesit &murahan.

5.Santai dan bersenang- senang.
“ Dan hendaklah merasa takut orang orang yang jika meninggalkan di belakang mereka anak cucu yang lemah Qs An nisa ‘9)

Acara infotainment, sinetron film dan lawak adalah yang paling menonjol diacara hiburan puasa. Menunjukkan gejala masyarakat kita sudah terlalu lelah dengan problem kehidupannya sendiri.Kurangnya minat menggali lebih dalam informasi yang diterima. Mengakibatkan tidak ada mekanisme untuk mempertanyakan kembali kebenaran isi berita. Akibatnya kadang bisa mengantar kita pada kekecewaan. Juga lebih melihat penampilan daripada isi.

6.Suka pesta

Mangan –mangan kumpul ,kumpul kumpul mangan adalah kegiatan yang mulai sangat disukai.

‘Atau,apakah kalian mengira bahwa kbanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya ‘Qs- Furqan :44

7.Berpikir belakangan.

“janganlah kalian mengikuti apa yangkalian tidak emempunyai pengetahuan tentangnya . sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati , semuanya akan diminta pertanggung jawabannya Qs. Al Isra :36.

8.Instan

“ Dan, diantara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan , tanpa petunjuk dan tanpa wahyu yang bercahaya “. Qs Al hajj :8.

Tradisi keilmuan islam sudah lama mengenal tradisi kritik sejak abad 3H, metodologi standart seprti ilmu Jarhwa Ta’dil, Ilmu rijal al Hadist, kritik sanad ,matan dsb.
Berisi proses transmisinya, kualitas moral pembawanya kondisi materi hadist Dsb.

Pada pemahaman alQuran asbaunnuzul seringkali diabaikan,pentingnya wahyu hanya didasarkan pada generalisasi kata –kata yang digunakan bukan pada peristiwa pewahyuannya.al –‘ibrah bi ‘umum al-lafaz labi khusus al sabab, wallahualambishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT