Berpikir Untuk Berkembang, Think to Development .Tafakur


Berpikir Untuk Berkembang, Think to Development .Tafakur


Apalah arti sebuah ibadah sepanjang hidup yang kita lakukan jika selama melakukannya tidak menambah dekat kepadaNya dan tidak menambah bagusnya ahlak. Bukankah akan lebih utama hanya dengan mengutamakan potensi fikir sesaat. Namun denganNya kita menjadi mengerti . Betapa besar ke AgunganNYa.Bahkan dalam derita yang kita alamipun Tuhan tak bermasud menyia-nyiakan kita.

Bahwa dalam sukse dan kegagalan , gembira dan derita adalah bukti Tuhan Maha Berkendak hanya manusia yang sehat logikanya yang bisa berfikir logis .Selalu ingat dimana pun posisi dirinya berada selalu melihat betapa keterwakilan Tuhan ada dalam penciptaaanNya.Sehingga tak terasa terucap dari bibirnya :”Rabbana makhalaqta hadza bathilaan ,subhanna faqina adzabannar”,Ya tuhanku tidaklah engkau jadikan semua ini dengan sia-sia ,selamatkanlah kami dari siksa neraka. QS Ali-Imran 191.

Namun cukup banyak orang tersesat kejalan kehancuran dikarenakan ketidak beresan akalnya. Diakali oleh tipu daya nafsunya.Dikarenakan banyak orang berakal justru mempertuhankan dirinya sendiri dan menolak ketetapan TuhanNya. Maksudnya bisa mengakali Tuhan namun justru hancur oleh tipu dayanya sendiri.

Maka agar tidak terjerumus pada akal yang mengakali kebenaran Tuhan berikut pedomanNya.:

1.Rasa percaya diri adalah bukti keimanan. Selama rasa percaya diri itu berwujud pada percaya bahwa dalam diri kita selalu dalam lindungannya , dalam kasihnya dan dalam penyempurnaanya. Jika kelak kita ditimpa kesulitan sesungguhnya kesulitan itu tak ada jika muaranya adalah kemudahan untuk kita. Sulit itu hanya sebuah nama jalan bagi kita untuk kemudahan. Berarti pada hakekatnya kesulitan itu tak ada.

Jangan ragukakan kebesaranNya karena saat ini kita berada dan sedang menikmati akibat dari kasihnya bukankah”Wafilardhi,ayatun lilmuuqiniina- wafii anfusihim afala yubshirun ‘ Azaariyaat 20-21. Di bumi ini ada bukti –bukti Kebesaran Kekuasaan Allah , bagi yang meyakini.Dan bagimu sendiri apakah tidak kauperhatikan .
Jika anak tidaka PD ajaklah dia memperhatikan dirinya. Potensi akalnya( Mata hari), potensi perasaannya (bumi) dan potesi sikap dan keberbakatannya.

2.Jika hidup ini hanya melihat kurangnya tak akan pernah cukup berapapun berkah yang sepatutnya kita nikmati.Alih alih kerakusan bisa membahagiakan diri justru menjadi belenggu yang mencekik diri. Bukankah kita bakal kelaparan justru dalam kekayaan karena besarnya bakhil takut hartanya berkurang.

Jika kita menghendaki keberkahan yang banyak jangan pernah usir pertanda kehadirannya dengan menolak berterima kasih kepada yang kelihatannya tak berarti.Sebab hanya orang yang pandai bersyukur , sekecil apapun berkah itu ia menyadari Tuhan bakal menambahnya.Bukankah barang siapa bersyukur maka akan bertambah sedikit apa pun yang diterimanya.

Manusia lebih mengembangkan potensi keluh kesahnya dibanding rasa syukurnya.Akibatnya apabila sabar tak dapat dikuasainya maka keluh kesah bakal mencelakakannya.cintai Tuhan atas karunia nya.

3.Kadang ketekunan dan keyakinan yang kita imani masih berseputar mendapatkan ganjaran pahala.Jika memang pahala sebagai orientasi ibadah kita .Semestinya kita berupaya memberikan yang terbaik dari yang kita bisa .Karena kita meyakini bakal mendapatkan berlipat dari yang kita lakukan.

Meyakini bahwa Allah tidak akan mencelakakan kita akan memberi kekuatan bagi kita untuk berupaya semaksimal mungkin dari apapun yang kita bisa. Dan keresahan ,kegelisahan dikarenakan perbutan yang kita lakukan. Ada ketidak sanggupan yang tidak kita bisa tolak yaitu lupa atau salah.Kita bisa melihat betepa ujian kepedihan terdahulu tak sepedih yang kita alami.Kita patut meminta pertolongan padaNya seyakin apapun yang kita bisa . Mengapa ?Jika lantaran tanpa ijinnya
Apapun takkan bisa terwujud . Qs. 2;286

4. Jatuhnya hukuman /siksaNya kepada orang yang mengingkari ketetapan Nya bukan hanya untuk menakutinya.Melainkan memberikan isyarat kita bahwa konsekuensi dari pelanggaran itu akan kita terima karena perbuatan dirinya. Pada prinsipnya Tuhan tidak pernah menghukum siapapun yang berbuat salah dan dosa.Mengapa ...?
Manusia lah sendiri yang memilih hukuman itu ,bukankah siapa yang bersyukur itu untuk dirinya,dan kufur itu mengingkari dirinya sendiri.

5.Betapa bodoh manusia karena salahnya bukan membuat kehidupan lebih baik,betapa tidak tahu malunya manusia dalam kesalahannya pun masih tetap bangga.Padahal nama baik serta kebaikan yang dikenang bukan lantaran anda baik.tetapi Allahlah yang Maha Baik menutup aib kita.

Manusia lebih memilih neraka siksa batinnya sendiri dan tetap bangga dengan dirinya . meskipun topeng kepalsuan serta merta terus mendera . manusia memilih dan menyangka bertopeng itu menyelamatkan padahal hatinya diliputi kegalauan. Mengapa ?

Bahkan penghapusan kesalahan kepada Nya sudah disediakan kita enggan mengambilnya. Dan lebih memilih galau karena jeritan nuraninya.Tobat adalah penyelamatan dari penolakan dari dalam diri.
Mari kita gunakan logika berpikir untuk lebih mengenal kebesaranNya, bagaimana dengan konsep berpikir anda ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT