Peran Kompetensi Kepribadian Guru bagi Siswa.


“Bagaimanapun juga guru bukan hanya mentrasfer pengetahuan saja,melainkan juga harus dapat menjadi panutan. Seringkali siswa tidak menaruh respek kepada seorang guru lantaran perilakunya yang “tidak  dapat diterima” siswa. Lantas seberapa besar Kompetensi Kepribadian Guru terhadap siswa...?”

 نتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنڪَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ‌ۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡڪِتَـٰبِ لَكَانَ خَيۡرً۬ا لَّهُم‌ۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَڪۡثَرُهُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (١١٠) 


 
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. QS Al Imran (3) :110




Kepribadian  atau personality adalah elemen mendasar sesorang membina hubungan dengan orang lain apalagi seorang guru kepada siswanya. Eric Fromm dalam bukunya “Man from Himslef An iquiry Into the Psychology of Ethic  menyebutkan  :personality is the heriteh and acquired psychic qualities which are charecteristic of one individual and which make individual unique .  Sedangkan bagi guru kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang mantap ,stabil ,dewasa ,arif ,berwibawa ,menjadi teladan yang baik dan berakhlak mulia.Maka siswa dapat mengambil ketaladanan sebagai berikut :

Pertama ; Siswa dapat menjunjung tinggi pelaksananaan disiplin sekolah secara optimal. Karena guru memiliki kepribadian yang mantap dan stabil .,mereka dapat menunjukan perilaku disiplin dalam pelaksanaan tugas  ,santun dalam tutur kata ,sopan dalam tindakan,menyadari peran sebagai seorang pendidik ,menjaga kode etik profesi pendidik  dan mentaati norma yang berlaku secara konsisten dan berkesinambungan. Sehingga siswa menjadi segan untuk melanggar peraturan karena habit dan atmosfir sekolah didukung oleh perilaku guru yang mantab tadi.

Kedua :Siswa dapat menghargai peran guru sebagai pendidik. Di karenakan guru dalam melaksanakan tugas profesinya menampilkan kemandirian dalam bertindak ,mulai pelaksanaan tugas,pengambilan keputusan sampai keberanian refleksi diri. Sosok yang memiliki etos kerja sebagai pendidik diwujudkan dengan bekerja keras, melaksanakan tugas secara bertanggung jawab,serta senantiasa menambah wawasan guna pengembangan diri. Sehingga siswa bisa mendapatkan pengalaman yang membangun semangat dan etos belajar nya  .

Ketiga ; Siswa merasa dihargai  dan ditempatkan sebagai mitra guru dalam kegiatan pembelajaran.Dikarenakan guru dalam menjalakan profesi mendidiknya berorientasi kepada kepentingan terbaik siswa. Memiliki keterbukaan hati ,pikiran dan pengalaman baru tercermin dari kesanggupan guru menerima kritik  saran  dan keluhan dari siswa secara langsung maupun tidak langsung   serta dapat menempatkan diri secara proporsional.Sehingga siswa dapat berekspresi dan mengaktualisasikan kemampuan secara bertanggung jawab.

Keempat : Siswa mendapatkan inspirasi ucapan dan tindakan dari guru bersangkutan . Dikarenakan  dalam menjalankan profesinya guru dapat memotivasi siswa melalui ucapan dan tindakan yang berpengaruh positif terhadap peserta didik.Integritas dan dedikasi  kepribadian guru terwujud dalam perilku yang dihormati peserta,rekan sejawat dan masyarakat.Sehingga siswa mendapat role model /teladan dari  gurunya.

Kelima : Siswa memiliki Kecerdasan Spiritual (SQ). Dikarenakan guru memiliki akhlak mulia yang menghargai keberagaman agama,menerapkan ajaran agama dalam perilaku keseharian,menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran dan keihlasan. Sehingga siswa memiliki kesadaran akan pentingnya menjalankan perilaku sesuai hati nurani sebagai dasar dari kecerdasan spiritualnya melalui contoh kongkrit dari guru.

Seorang guru yang memiliki kepribadian akan mencetak siswa yang memiliki karakter dan kepribadian  akan mencetak siswa unggul ,berakhlak mulia dan berprestasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT