Personal Brand Bagi Guru
Kank ,apakah guru itu perlu “Citra “ diri agar lebih professional …?
Seseorang datang bertanya kepada Nabi SAW:”apakah yang terbaik didalam Islam,ya Rasulullah..?”. Nabi menjawab : “ Memberi makanan dan memberi salam ,baik terhadap orang yang Anda kenal atau yang tidak anak kenali !”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhary dan Imam Muslim yang diterima Abdullah bin Ash
Sebagaimana product atau corporate ,brand memiliki arti penting bagi kemajuan dan perkembangan mereka.Merk (brand ) adalah value indicator bagi seluruh stakeholder perusahaan (pelanggan,karyawan,serta investor ).pelanggan cenderung membeli produk yang sudah punya nama (merk ).karyawan senang bekerja pada perusahaan yang memiliki nama. Investor pun lebih nyaman memilih perusahaan yang sudah punya nama .perushaan sangat mengerti pentinngnya mambangun merk karena itu mereka berani berinvestasi. Seorang gurupun semestinya berani berinvestasi untuk membangun personal brand bagi dirinya.Sejak lama “brand” guru dikenal sebagai “oemar bakri” ,digugu dan dan di tiru ,pahlawan tanpa saja sebagai atribut atau orang yang pantas memberikan solusi yang dihadapi masyrakat,sebutan untuk guru secara umum.
Ditengah tengah krisis kepercayaan terhadap guru lantaran tunjangan sertifikasi tidak secara signifikan mengahasilkan atau menaikan mutu pendidikan .Atau ulah sebagian oknum guru yang makin merusak citra guru itu sendiri.kalau anda tidak memiliki “personal branding” kuat ,maka meskipun anda adalah guru yang ahli atau bahkan akhlak anda mulia .tetap saja anda dianggap sebagaimana guru guru yang lain” community branding “.Sepatu mungkin sama saja dipakai untuk alas pelindung kaki namun jika memakai sepatu ber merk pasti beda harganya.
Dalam keseharian personal branding tercermin dari reputasi positif perilaku keseharian individu,”orang orang- besar” yang terkenal mempunyai “soft -asset “ yang istimewah seperti cerdas,motivasi tinggi,semngat berprestasi,berbakat,interpersonal skill dan tulus dalam melayani.kalau seseorang sudah memiliki personal branding ucapannya menjadi mahal,untuk mendengar ucapannya dalam seminar harus mengeluarkan ratusan ribu untuk menjadi peserta seminar.Demikian juga guru yang memiliki personal branding dapat dipastikan kehadirannya dirindukan ucapannya ditunggu-tunggu.
Brand seperti apa yang patut dibangun seorang guru..?. Jawabnya sederhana yaitu brand yang terpercaya (amanah ) dan dibangun berdasarkan kualitas reputasi kehidupan guru bersangkutan .Seorang memiliki brand tetu saja reputasinya dilihat dari banyak aspek diantaranya bagaimana kemampuan melaksanakan tugas dapat menaikan mutu pembelajaran siswa,memiliki kepribadian terpuji,pemahaman wawasan kependidikan dan partisipasi dalam kemasyarakatan .Seorang guru dilihat bagimana siswa lebih berkembang secara optimal prestasi belajarnya.Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya ,brand berkaitan dengan persepsi sehingga reputasi yang dibangun seorang guru selaras dengan persepsi yang akan dibangun.
Secara sederhana seorang guru dapat memasarkan diri melalui ,kecakapan dalam melaksanakan kegiatan/proses belajar –mengajar,objektivitas dalam memberikan nilai peserta didik,memiliki jiwa pendidik dengan menyayangi dan mengayomi peserta didik dan mengenal dasar ,fungsi serta tujuan pendidikan nasional.Apapun status guru ,PNS,Honorer atau GTT perlu personal brand perlu di bangun dan dikelola.personal brand adalah intangible asset yang sangat bernilai seperti merk produk ternama atau orang orang terkenal.
Personal branding ,dengan melakukan reputasi kepribadian berkualitas dalam keseharian inilah yang perlu dibangun para guru di Indonesia agar lebih mempunyai “value”.
Komentar
Posting Komentar