Pendidikan Karakter Guru & Kesadaran Ibnu Sina
Pendidikan Karakter Guru & Kesadaran Ibnu Sina
Belajar dari Ibnu Sina /Avicena ilmuwan tokoh ilmu kedokteran bedah tulang yang diakui dunia ,dapat, menyadari kesalahannya . Bagaimana akhlak para guru kita
Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan,pada usia belasan tahun ,beliau sudah mendalami dan menguasai ilmu ilmu filsafat,eksata dan ilmu diniya (agama). Pada suatu hari beliau sedang mengajar muridnya-muridnya. Ibnu Maskawih ,seorang alim yang sangat terkenal,ikut mendatangi ruang belajar tempat Ibnu Sina melakukan tugas mengajarnya .Lantas Ibnu Sina melempar sebuah jauzah (sejenis buah pinang) kepada Ibnu Maskawih sambil bertanya dengan sombong:”Berapakah luas permukaan kulit dari buah ini ?”.
Ibnu Maskawih menjawab :”Perbaiki akhlakmu lebih dulu. Kau perlu memperbaiki akhlakmu daripada menentuakan berapa luas permukaan buah ini “.Kemudian ia memberikan buku –buku pelajaran ahlak yang kebetulan dibawanya untuk diberikn kepada ibnu Sina. Saat itu Muka ibnu sina merah padam karena menahan malu dan sejak itu beliau bertekad memperbaiki ahlaknya…Tarikh Ulum Aqli,dar al-Islam.
Sikap rendah hati itu bagian dari alim- ulama Sebagaimana sabda Nabi SAW :”beruntunglah orang yang merendahkan diri tanpa mengurangi harga dirinya. Ia hidup sederhana tanpa membuat dirinya hina. ……………… Hr Bukhari.
Salah seorang Profesor bidang Ilmu Perilaku Organisasi darai Intitute Bisnis ter kemuka pernah menceritakan penyesalannya karena hampir tidak meluluskan mahasiswanya program doktor : hanya karena kesimpulan dari Desertasi tidak sesuai dengan data dari literatur yang dikuasainya. Padahal mahasiswa tersebut melakukan penelitaian tentang Alokasi Anggaran Keluarga Untuk Pendidikan menempati urutan kesekian bukan urutan kedua seperti literature yang dimiliki professor.. Karena bukti empiris mahasiswa tersebut mengambil objek penelitaian didaerah yang menjunjung tinggi adat dan kebaiasaan daripada prioritas alokasi dana pendidikan anaknya. Berbeda dari objek penelitian yang ditulis pada literatur tersebut.
Sebagai guru kadang cara mekanisme mempertahankan ego ,entah karena takut kehilangan wibawa atau benar benar tidak kompeten. Sering diwujudkan dengan perilaku seperti; merasa metode dan ilmunya yang paling benar enggan didebat ,tidak suka berbeda pendapat dengan siswa / guru lainnya. Siswa dianggap belum tahu apa apa dsb.
Bagi guru yang memiliki krisis identitas maka dibutuhkan konsep akhlak dalam rangka membangun karakter guru meliputi :persepsi tentang citra diri, ,budaya mengajar dan cara pandang terhadap konsep mendidik.
Guna menunjang pembentukan karakter tersebut
Pertama ,guru senantiasa membiasakab diri untuk memiliki keinginan menjadi yang terbaik.Melalui tujuan utama Visi dan misi mengajarnya yang relaistis;meliputi ;penguasaan materi pelajaran dan ketepatan metodologi serta alat evaluasi,kemempuan guru mengendalikan emosi diri,kemempuan guru mengendalikan siswa dan membuat kelas menjadi aktif dan kesiapan guru dalam mendenagar kritik.
Kedua profesionalitas harus dimaknai sebagai hasrat besar untuk terus belajar,melalui pendidikan dan alatihan atas insiatif sendiri ,memiliki buku –buku yang berkaitan dengan beban tugasnya ,menggunkan ICT untuk pengembangan diri dsb, Makna berikutnya adalah hasrat melayani yang tinggi diwujudkan dalam bentuk kecakapan komunikasi pembelajaran denagn bahasa yang jelas sistematis dan bahasa yang mudah difahami.kemampuan menrima saran dan kritik tanpa perasaan tersinggung.hadir tepat waktu dan taat pada aturankedisiplinan yang disepakati.Sedangkan makana terakhir professional adalah hasrat besar menghargai orang lain terutama siswa.
Ketiga ,keteladanan,menginggat karakter itu dibangun dari contoh peran (role model) dan selayaknya guru adalah patut dipatuhi (digugu ) dan ditiru .Maka perilkau seperti dapat dipercaya, menghargai diri sendiri dan orang lain,bertanggung jawab,adil dan terbuka ,punya kepedulian dan memiliki semangat kebangsaan,harus ditampilkan dalam perilaku keseharian dan dibiasakan. Karena karakter itu akibat dari kebiasaan.
Belajar dari Ibnu Sina /Avicena ilmuwan tokoh ilmu kedokteran bedah tulang yang diakui dunia dapat, menyadari kesalahannya Bagaimana akhlak para guru kita
Komentar
Posting Komentar