LPIR ,Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2010, SMP Ipiems finalis dari Surabaya.


LPIR ,Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2010, SMP Ipiems finalis dari Surabaya.



Jam Sembilan pagi saya dapat undangan dari Ibu YUNI Kepala SMP Ipeims Surabaya untuk mendampingi beliau memandu para wartawan dari Koran ibukota yang meliput kegiatan Ekskul Karya Ilmiah Remaja. Pada kesempatan tahun ini Bayu Prasetyo dan Agustian Putra siswa kelas IX mewakili sekolahnya ,tepatnya mewakili propinsinya berlaga di Yogyakarta di finalis Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2010. (LPIR),lewat penelitian Nata de Mello. Disamping satu produk kreatif unggulan lainnya yaitu Alat Pengukur Jarak Ultra Sonik Rekayasa Klinometer yang siap maju di Ajang Internasional.

Sebagai Komite Sekolah dan sekaligus Konsultan Edukasi saya sangat bangga melihat prestasi yang dicapai siswa siswi sekolah itu .Dari pengamatan saya ,Manajemen Kepala SMP Ipiems sangat peduli dan menjunjung tinggi asas transparance, fairness, accountable and stake holder involvement,dalam penyelenggaraan kegiatan persekolahan.Dikarenakan saya juga sering diminta memberikan pertimbangan pada kebijakan kepentingan terbaik siswa.Mulai dari planning, organize ,actuating and evaluating khas model Manejemen Berbasis Sekolah(MBS).

Menyimak proses investigasi para wartawan terhadap siswa ,dapat ditarik benang merah.bahwa KIR adalah wadah dari curiosity dan creativity para siswa. Dimana kedua C tersebut merupakan energi terkuat saat anak menjelang dewasa,berpikir analistik.

Pada dasarnya setiap anak memiliki rasa ingin tahu ,curiosity.Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM ) setiap ilmu terutama IPA ,teori akan mudah difahami jika dapat dipraktekkan.Maka dengan praktikum IPA dapat merangsang siswa untuk memiliki orisinalitas ide sebagai dasar kreatif.

Ternyata tidak hanya ketrampilan menciptakan karya produktif ,KIR juga mendorong siswa untuk memiliki kecakapan communication.Siswa harus dapat menjelaskan dengan lancar secra diskriptif proses dan mekanisme kerja produk yang diciptakannya. Lengkap dengan dengan bukti empiris dan landasan teorinya.

C,berikutnya Competition ,siswa diharapkan punya rasa percaya diri .Sehingga memiliki daya saing guna menunjukkan keunikan produk yang diciptakannya. Keberanian siswa untuk mempresentasikan hasil karyanya,sering saya sebut keberhasilan guru dalam mengarahkan siswa sebagai Demonstration Source,guru dapat men triger keberanian siswa membuktikan dan memamerkan hasil produk kreatifnya.

Dua C berikutnya adalah Cooperative and Character,KIR bukan cuma tugas personal tapi teamwork, karena itu kecakapan siswa dalam kerja sama ,cooperative ,tidak bisa ditawar.Jika kebiasaan meneliti di sekolah dikembangkan secara konsisten dan berkesinambungan .Secara tidak lansung pendidikan diSMP Ipiems sudah mengarah pada Character Building,Membangun karakter siswa dalam mengoptimalkan fungsi kognitifnya, berpikir analistik.

KIR ,bukan cuma aktifitas kegiatan otak kiri,logic thinking saja,melainkan siswa secara langsung memiliki soft skill yakni,Curiosity,Creativity,Communication,Competition ,Cooperative dan Character.Bagi sekolah KIR juga merupakan Value tersendiri,yaitu dapat meningkatkan potensi School Branding,pernahkah anda pikirkan ?

Komentar

  1. smoga karya yang dihasilkan dapat menambah daftar karya siswa - siswa berprestasi di indonesia dan menjadikan IPIEMS lebih maju lagi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT