Student Touch
Seri Kank Hari Insight Management
Student Touch
Saat sesi tanya jawab TOT dimana saya didaulat membawakan materi’Smart Prenting for Teacher “. Saya mendapat pertanyaan tentang bagaimana memenangkan hati siswa dan wali murid,how to be win the heart/ dari seorang Kepala Sekolah RSBI di daerah Pasuruan. Setelah beliau mengikuti pemaparan saya yang lebih marketing daripada ilmu pendidikan itu sendiri .Memang saya sengaja memberikan materi strategi marketing daripada ilmu pendidikan , karena saya tahu konsep-konsep “baru “pasti lebih menarik bagi mereka .
Pada prinsipnya “teaching process must be easy to understand” agar proses pengajaran bisa dimengerti siswa ,harus dimulai dulu dengan kemampuan guru mengenali kemampuannya sendiri. Pengetahuan akan kemampuan diri mutlak harus dimiliki,paling tidak “tahu batas kemampuan diri dan tahu bagaimana mengembangkan kompetensinya”. Mengingat masih banyak siswa yang mengeluh akan kompetensi guru yang tidak memadai,”kalau pak anu yang ngajar males ah, banyak nggak ngertinya,,!”
Kesadaran akan kompetensi diri harus diwujudkan oleh guru bersangkutan dengan memperkuat pengetahuan akan bidang keilmuan yang diajarkannya. Guru harus melakukan Job Enrichmnet. Ketepatan pemilihan materi ajar dan metodologi kegiatan mengajar ,penggunaan media ICT dan alat peraga serta alat evaluasi adalah bukti kesungguhan guru mengembangkan diri.Karena siswa pada prinsipnya akan respectfull pada guru yang ahli dalam bidanganya. Sehingga siswa memiliki gairah belajar. Pada akhirnya dapat membentuk prestasi serta perilaku belajar yang juga menyenangkan hati wali murid.
Prinsip kedua,Student Intelligent Gathering capability,hanya guru yang bisa berdamai dengan dirnya sendiri, yang dapat menciptakan kelas sebagai “surga “ yang menyenangkan bagi siswa.Kedamaian hati seorang guru jika hard skillnya memadai ,hard skill yang saya maksud kompetensi akademik. Sehingga guru meresa PD dengan ilmu yang diajarkan. Komponen kedua adalah aspek kepribadian guru. Ketulusan dan job meaning bagi guru akan mendorong siswa untuk berani bertanya dan terlibat pada prose kegiatan belajar (KBM).Sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif dan disukai siswa.Kemampuan guru mengupdate kemampuan mengajar agar relevant dengan kondisi siswa adalah kompetensi mutlak yang harus dimiliki guru; Sehingga siswa betah berlama –lama dengan gurunya.
Prinsip ketiga,”Cross –teach capability”, seperti halnya salesman yang gagal selalu mempunyai beragam alasan untuk membela diri. Makanya diperlukan cross selling untuk membuktikan alas an alasan yang disampaikan salesman itu tidak benar. Demikian juga guru , perlu dicross alasan –alasan guru yang gagal meningkatkan prestasi siswa. Karena banyak siswa yang bisa “nyantol ‘ jika diterangkan oleh guru tertentu untuk bidang mata pelajaran yang sulit sekalipun. Pembuktian terbalik ini agar guru bersangkutan dapat mengoreksi diri. Bahwa factor keefektifan KBM adalah jika guru bersangkutan requested oleh siswa.
Minimal ketiga prinsip inilah yang dapat merebut hati orang tua dan siswa. Dikarenakan mereka mendapatkan bahwa sekolah telah melakukan aktifitas memberikan yang terbaik bagi siswa. Siswa merasa sekolah adalah istana yang menyenangkan bagi kegiatan belajarnya
Komentar
Posting Komentar