Logika Iman dalam hadapi Ujian Nasional
Terlepas dari pro –kontra tentang ujian nasional . kenyataannya mulai siswa sampai kepala dinas dilanda kecemasan. Apalagi dengan embel embel harus dilakukan dengan jujur. Artinya memotret wajah hasil pendidikan sesungguhnya . ya mudah –mudahan berhasil !
Bagi siswa sebagai objek langsung ujian nasional pasti harap –harap cemas. Meskipun tahun ini boleh mengulang jika tak lulus.. tapi rasa cemas mendera juga. Berbagai upaya sudah dilakukan mulai bimbel, try out sampai doa bersama. Seakan akan ujian itu perang yang mempertaruhkan hidup dan mati. Seakan akan masa depan kehidupan tertumpu pada ujian nasional. Hasilnya justru banyak orang yang lalai dari logika Iman.
Supaya gampang saya beri contoh kass bagaimana logika iman juga amat berperan dalam kelulusan siswa,
“Andika , keseharian bukan anak yang termasuk sepuluh besar dan tidak juga bodoh –bodoh amat. IQ nya termasuk rata –rata bawah. Tidak ada hasrat baginya untuk sepuluh besar.Hanya dia berupaya tuntas mengerjakan segala tugas dan taat beribadah. Orang tuanya pun tidak terlalu panik dengan keadaan anaknya.
Menjelang ujian anaknya tidak terlalu diforsir untuk dapat nem terbaik. Tapi selalu diingatkan untuk tetap belajar.Memang sih akhirnya lulus dengan nilai pas –pasan. Tapi saat ini dia berhasil menjadi kepala cabang sebuah BUMN di diluar Jawa.”. cerita pengalaman pribadi nya ini disampaikan saat saya memberikan pencerahan disekolah islam favorit dikawasan Surabaya Timur..
Dimana logika iman diterapkan oleh Andika. Iman memang bukan sekedar keparcayaan kepada Tuhan .
Iman memiliki empat landasan ;keyakinan ,jihad ,sabar dan tawakal.
Yakin
Orang yang beriman selalu berkeyakinana bahwa perjalanan hidupnya sudah tertulis olehNya. Jadi yang harus dilakukan adalah mengahadapi tantangan hidup. Karena hidup hanya menjalankan tugas peran kehidupan.
Orang tua yang beriman menanamkan keyakinan kepada anak untuk ihtiar .tanpa rasa cemas karena semua hasil sudah menjadi ursanNYA. Yakin pada diri sendiri, yakin bisa dan yakin dibantu Tuhan.
Jadi mengapa mencemaskan sesuatu yang belum tentu menghampiri anda . padahal masih banyak tugas yang bisa kita lakukan. Mudah –mudahan anda sanggup ya , mengatakan pada anak saat cemas menghadapi ujian !
Jihad
Jihad banyak yang mengartikan berperang dijalan Tuhan . betul kalo lagi perang !. tetapi makna jihad juga berarti mujahid maknanya berjuang dan iti’jihad atau berpikir. Pejuang yang berpikir untuk kemenangan .dan berpikir tentang kemenangan tentu butuh perjuangan.
Orang yang beriman hanya berjuang dan berpikir mencapai kemenangan , bukan mencemaskan kekalahan.Karena peperanagan bukan soal kalah menang ,juga bukan taktik strategi tetapi semangat juang.
Artinya sudahkah orang tua dan guru sanggup membangkitkan semangat tempur siswa ?
Sabar
Sabar lebih mudah nya kita sebut tangguh mengahadapi kesulitan.Orang beriman tidak takut berada dalam situasi yang sulit . Tidak menyerah mengahadapi hambatan. Dan terus maju menyelesaikan peperangan.
Sudahkah orang tua siswa dan guru mengkondisikan siswa tangguh menghadapi kesulitan.?. karena yakin sebenarnya kesulitan hanya sebuah alas an untuk menemukan kemenangan.
Tawakal
Tawakal adalah titik tertinggi dari harapan. Dikarenakan keyakinan yang besar terhadap yang Maha memungkinkan. Sudahkah orang tua siswa dan guru bisa bertawakal setelah berhasil menyelesaikan tugas. Dan berani menerima hasil apapun yang telah dicapai. Jika belum bagaimana siswa belajar menerima keyataan kelak !
Bukan saatnya mengatakan Iman itu bahasa qolbu,ternyata iman juga logika. Anda berpendapat lain ?
Komentar
Posting Komentar