Cara Mudah Buat Siswa Belajar Lebih Mengerti (Psikologi Belajar)
“Buat siswa bahagia dalam belajarnya jangan ditakuti, buatlah siswa
lebih mudah mempelajarinya jangan dipersulit”. Kalimat ini sering didengar
para pendidik,namun masih sering dilupakan dan tidak jarang siswa bertambah
bingung saat menjalani proses belajarnya.
Proses pembelajaran kadang bisa
membingungkan siswa dan masyarakat,apalagi
jika penentu kebijakan menetapkan “kurikulum yang tidak ramah” terhadap siswa,jadinya
siswa bukan belajar malah sebaliknya
terlalu lelah karena banyak tugas pembelajaran yang harus dikerjakan. Kurikulum yang memaksa siswa karena terlalu
banyak metode, perangkat atau alat ukur
yang digunakan,siswa dibombardir dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan
pengalaman hidup sehari hari,tanpa diberi kesempatan berpikir atau waktu untuk
beristrahat secara mental.Setiap kurikulum baru
seringkai menimbulkan masalah baru.
Sebagaimana sabda Nabi
SAW : “Permudahlah jangan dipersulit
,gembirakan jangan buat susah”. Kalimat tersebut mengajak
para pendidik untuk tidak menimbulkan kebingungan dan kecemasan siswa
dalam menjalankan proses pembelajaran. Setiap upaya belajar siswa harus
dikelola secara proaktif sehingga proses pembelajaran maupun metode yang
dikembangkan harus dapat menimbulkan minat belajar siswa. Jika diurai lebih
dalam maka pembelajaran yang menyenangkan ini menganut beberapa prinsip.
Prinsip hargai
kompetensi awal siswa, seorang pendidik harus dapat mengenali kompetensi awal
siswa sebagai upaya untuk mempersiapkan
proses pembelajaran berikutnya. Sehingga
siswa mendapatkan pengetahuan dan kompetensi secara bertahap sekaligus
memperkuat kompetensi yang sudah didapat siswa sebelumnya.
Kedua, cara penyampaian
materi, mengemas berbagai macam metode pembelajaran dan menawarkan
berbagai alternative pemecahan masalah
dari berbagai tugas atau problem yang dihadapi siswa sebagai rangkaian kegiatan
belajar yang terintegratif.
Ketiga, menyederhanakan
berbagai konsep atau teori dan rumus sehingga membuat siswa lebih mengerti atas
materi yang diajarkan apalagi jika dikaitkan dengan kehidupan sehari hari yang
relevan dengan kehidupan siswa.
Keempat, menciptakan alat evaluasi yang
berkesinambungan dan kontinyu , sesuai
dengan capaian proses pembelajaran yang diraih siswa akan dapat termonitor dan
terkelola secara optimal. Sehingga guru dapat memberikan treatment sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa.
Tentu saja upaya untuk
membahagiakan siswa dalam belajarnya tidak boleh terlepas dari kurikulum yang
berlaku. Intinya setiap guru dituntut untuk lebih kreatif menciptakan suasana
pembelajaran yang sesuai dengan karakater dan gaya belajar siswa. Namun masih
ada factor yang dipertimbangan yakni faktor psikologis siswa termasuk tingkat
stress yang dihadapi siswa. Selamat mencoba.!
Komentar
Posting Komentar