Kiat Menciptakan Pembelajaran Tematik dan Integratif (Kurikulum 2013)
“Hari ini kita akan membuat apa anak anak…?”
“Sinom Bu..!” jawab beberapa siswa SD Kreatif.
Sambil berdandan ala Mbok penjual Jamu sang ibu guru
menjelaskan proses pembuatan sinom dan segala manfaatnya kepada siswa siswi yang terpana melihat penampilan gurunya saat
menjalankan tugas kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran yang kreatif,tematik dan
integrative seorang guru diharapakan
dapat berinteraksi secara efektif dengan siswanya berusaha menciptakan conversation atau percakapan
antar guru dan siswa serta siswa dan siswa lainnya.Karena itu dibutuhkan bahan
cerita yang dalam kegiatan pembelajaran disebut pembelajaran tematik. Tanpa
mempersiapkan tema yang akan disampaikan sulit bagi siswa untuk memiliki
imajinasi dan interaksi dengan gurunya.
Menciptakan proses pembuatan sinom contohnya akan
merangsang siswa untuk belajar IPA dengan mengidentifikasi daun,berbahasa
Indonesia yang baik dengan mengucapkan kalimat yang tepat ,belajar matematika
komposisi air dan daun serta belajar agama dikarenakan tumbuhan adalah
ciptaanNYa adalah pembelajaran tematik yang terintegrasi atau tematik
integratif.
Aspek internal :teaching
values to student dan eksternal : creating
student conversation dapat berjalan seiring pada kegiatan pembelajaran
tematik integrative. Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integrative ;
Pertama :tema yang
akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa.
Tema tersebut harus mencerminkan nilai nilai kehidupan
,ilmu pengetahuan,kalimat bermakna dan gaya kompetensi mengajar anda.Ambil
contoh pada tema pembelajaran kesehatan lingkungan karakter perilaku masyarakat dalam membuang
sampah semestinya dapat menggugah rasa empati siswa terhadap kesehatan dan
kebersihan lingkungan yang selanjuta menjadi bahan “penelitian” siswa dalam
kegiatan belajarnya.Hal ini penting agar siswa ter kelola imajinasinya tentang
akibat dampak penumpukan sampah atau busa sabun yang bisa merusak
ekosistem.Dengan demikian akan tebina “keterdekatan emosi” antara siswa dengan materi yang
dipelajarinya.
Kedua : Tema harus
didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan.
Seorang guru harus mampu menggugah rasa ingin tahu
siswa dengan pembukaan yang menarik,
ambil contoh “apa jadinya jika kehidupan didunia ini sudah krisis air..”. Dapat
dipastikan akan menimbulkan konflik dalam benak siswa dengan memberikan jawaban
beserta aneka argument nya ,tentu
saja tema harus dapat menggiring isu
untuk sampai pada sebuah klimaks “kalau semua orang membuang sampah atau
penumpukan busa deterjen tidak tekendali sehingga membuat kerusakan ekosistem
air bukankah kehidupan bisa menjadi semakin sulit bahkan
berakhir..”.Selanjutnya tentu saja pesan moral merupakan bentuk dari inti sari
pembelajaran tematik dengan mengemukan langkah langkah konkrit yang bisa
menjadi nilai sikap hidup siswa.
Ketiga : Kemampuan
mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada berceramah.
Komponen terpenting dari pembelajaran tematik dan
integrative adalah kemampuan mendengar dan menyimak dari seorang guru guna
mngikuti alur daya serap dan daya kritis siswa.Pembelajaran tematik integrative menjadi menarik dikarenakan ada konflik atau problem
yang ingin disampaikan , problem base
learning . Tema yang menarik dapat
menjadi bahan diskusi dan sumber belajar siswa daripada sekedar membangun
pengetahuan dengan berceramah.Dibutuhkan “keberanian
moral” guru untuk mengakui kebenaran pendapat siswa sekaligus menghargai adanya
sebuah perbedaan pendapat yang disampaikan siswa.
Pembelajaran tematik integrative dapat menjadi sarana
meningkatkan semangat belajar siswa yang inspiratif, Bagaimana pendapat anda…?.
Komentar
Posting Komentar