Strategi Pembelajaran Yang Lebih Bermakna (Kurikulum 2013)

Seorang guru saat ini tidak hanya dituntut bisa berceramah didepan kelas dan mencapai “target” kurikulum saja tetapi juga harus memahami makna  membelajarkan  serta mendidik siswa.. Makna membelajarkan dan mendidik  siswa  harus diwujudkan  dalam perencanaan,tujuan dan strategi pencapaian kegiatan belajar mengajar.









 Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, Qs Ibrahim :24


 Ibarat semua pohon pembelajaran adalah proses membangkitkan potensi tumbuh kembang peserta didik...!

Perencanaan bukan sekedar penyusunan rencana pembelajaran yang bersifat administrasi melainkan semuah imajinasi guru yang diwujudkan dalam perencanaan untuk menentukan materi apa yang akan diajarkan kepada siswa sesuai “kebutuhannya”.
Tujuan pembelajaran bukan sekedar menghabiskan materi pelajaran yang terdapat dalam buku paket ,melainkan mulai mengukur seberapa besar  pencapaian daya serap siswa dalam menyerap materi yang diajarkan.

Sedangkan strategi pembelajaran meliputi kepekaan guru dalam menggunakan metode yang tepat agar efektif  sesuai dengan perilaku dan gaya belajar siswa.Perencanaan pembelajaran adalah merupakan kewajiban guru .Tujuan pembelajaran diperuntukkan kepentingan terbaik siswa  ,sedangkan Strategi Pembelajaran merupakan kompetensi seorang  professional dan kompetensi pedagogic seorang guru.




Mulai dari perencanaan tujuan dan strategi pembelajaran semestinya dapat mempengaruhi  ranah kognitif ,afektif ,psikomotor dan spiritulitas peserta didik.Mempengaruhi kogintif siswa artinya bersifat memperkuat pemahaman atas ilmu yang dipelajarinya secara realistis dan logis,mempengaruhi ranah afektif  artinya  dapat mengasah sisi emosi dan empati siswa sekaligus membuat siswa menjadi senang dan  bersemangat dalam belajar, mempengaruhi secara psikomotor artinya siswa memiliki ketrampilan dalam menjalani hidup sesuai dengan perkembangan nya, mempengaruhi secara sipiritulitas artinya membuat siswa semakin meyakini kebesaran Tuhan lantaran ilmu yang dipelajarinya.

Jika perencanaan pembelajaran cuma untuk membuat siswa hafal atau mendapatkan nilai bagus  anda hanya baru menyentuh kognisi siswa ,anda adalah guru yang sekedar mengajar. Tetapi kalau anda sebagai guru dapat menyentuh sisi empati  dan meningkatkan keterampilan siswa  maka anda guru yang sudah menjadi inspirasi siswa .Namun apabila anda dapat meningkatkan akhlak dan keimanan siswa anda adalah guru  yang   memberi teladan  spiritulitas kepada siswa.

Tujuan pembelajaran anda bukan sekedar membuat  siswa hafal materi yang  diajarkan  namun terlebih dari itu  membuat siswa memahami dan selanjutnya dapat meningkatkan rasa ingin tahu nya  untuk belajar lebih luas dan lebih dalam secara berkesinambungan sehingga dapat meraih  prestasi dan daya saing.Karena itu tujuan pembelajaran harus anda desain agar siswa memiliki keterampilan diri dalam disiplin belajar sekaligus memiliki motivasi belajar yang tinggi secara berkesinambungan.

Strategi pembelajaran semestinya menjadi  “kepribadian” anda dalam melakukan kegiatan belajar belajar. sehingga.Pada ranah kognitif siswa ingin menjadi lebih baik dalam  penguasaan  materi pelajaran ,nilai angka akademik   dan berprestasi.Pada sisi afeksi dan pikomotor  siswa dapat membuat siswa menjadi suka bangga dan bermakna saat belajar bersama anda sehingga siswa memiliki rasa percaya diri karena dapat mengenali potensi “keberbakatannya”. 

 Pada akhirnya sebagai guru yang dapat membangun ranah spiritulitasnya dapat diwujudkan dengan membuat siwa berupaya agar dapat memberikan manfaat kepada lingkungan dan orang lain. Sehingga menghasilkan budaya meneliti dan kreatif produktif menyelesaikan persoalan dan memberikan solusi dari persoalan hidup disekitarnya

Bagaimana agar siswa merasa bermakna dalam kegiatan pembelajarannya tergantuung bagaimana anda sebagai guru mengahayati makna mendidik dan membelajarkan siswa…?.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT