Design Winning Learning Plan & Guarantee Successful Student Implementation.


Design Winning Learning Plan & Guarantee Successful Student Implementation.



“…dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran ukuranya dengan serapi rapinya”QS Al Furqaan : 2


Para pakar menyebut bahwa setiap anak itu cerdas ,setiap anak itu jenius,setiap anak itu
berbakat dsb,itu berarti setiap anak memiliki potensi keberhasilan nya masing masing.Maka tugas orang tua dan gurulah yang semestinya membangkitkan potensi terpendam yang dimiliki masing masing anak itu.Dengan mengenali potensi yang dimiliki anak anak tersebut maka dapat disusun strategi pengembangannya.

Pertama: Character

“ Dan Dialah yang mencipatkan bagi kamu sekalian ,pendengaran ,penglihatan dan hati. Amatlah sedikit kamu bersyukur “. QS . Al Mu’minuun :78

Character merupakan identitas perilaku yang melekat pada diri setiap anak yang meliputi keseluruhan perasaan,system nilai ,hasrat dan cita citanya. Sedangkan karakter siswa lebih banyak diwranai dan dibentuk oleh lingkungan temapat tinggal dan kebiasaan kebiasaan didalam keluarganya.Namun karakter anak yang sudah terbentuk bukan haga mati yag tidak bisa berubah. Karena anak juga memiliki pertumbuhan hati nurani yang dapat memberikan penilaian dan penghayatan atas baik buruk ,benar salah terhadap stimulus ,lingkungan dan dunianya.Dalam perkembangannya anak dapat mengadakan penilaian terhadap pertumbuhan fisiknya,kebutuhan emosi dan sosialnya dan spiritualitasnya.

Disinilah guru dan oang tua berperan memberikan arah dan pengenalan nilai yang membuat anak bisa meniru,mengenali ,mengahayati ,memahami ,menjadikan pedoman perilaku sampai menginternalisasi dan mengkristalisasi system nilai yang diyakininya. Kenalilah karakter anak kemudian tumbuh kembangkanlah nilai nilai kebaiakan yang ada dalam dirinya.

Kedua : Competence

“kamu adalah umat yang terbaik dilahirkan manusia menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah “. QS Ali ‘Imran :110.

Competence adalah kemampuan nyata yang dimiliki siswa yang didapatnya melalui proses pembelajaran .Proses pembelajaran siswa yang mampu membuat siswa menjalani proses 3N . Niteni (mengingat), Nirokne (meniru/reka ulang ) ,Nambahi (inovasi). Sehingga siswa memiliki kecakapan memproduksi sebuah daya cipta yang didapat dari belajar kepada orang lain sekaligus menciptakan karya inovatif dengan pengalaman pengalaman nya sendiri.

Sedangkan kompetensi siswa bukan saja berfokus pada kompetensi akademik saja melainkan olah fikir , olah hati ,olah raga dan olah rasa. Mengingat setiap manusia harus belajar sepanjang hidup maka tugas guru dan orang tua adalah menyediakan “lingkungan –belajar “anak untuk selalu melatih kemampuannya,mengasah pengetahuannya yang digunakan dalam persiapan menghadapi tantangan yang berat di masa depannya.

Ketiga : sense of Comptetition


“….. mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah,yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan kepadanya… Qs Ali Imran :97

Sejalan dengan kompetensi yang dimiliki setiapa manusia mempunyai hasrat untuk mengekspresikan kemampuan diri,,bersaing dan meiliki harga diri. Hasrat ingin menunjukan diri bisa lebih baik inilah yang mengantar setiap manusia untuk berani bersaing sebagai bentuk kesadaran diri akan pentingnya pengakuan. Daya saing,sense of competetion ini adalah bagian dari keinginan akan diakui keberadaannya. Daya saing inilah yang membuat manusia menghayati pengembangan diri ,kebanggan diri ,otonomi diri dan penyesuaian diri terhadap tututan lingkugan serta besarnya rasa di Aku i.

Guru dan orang tua semestinya dapat mengelola dan menyediakan iklim daya saiang yang sehat kepada siswa agar dapat menunjukan potensi terbaiknya terutama kemampuan mengemabngkan dan menemukan hal hal baru yang berguna bagi peningkatan dan perkembanganilmu pengetahuan serta kesejahteraan umat.

Keempat: Change

“….sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “. Qs ar Ra’d:11

Change,perubahan tidak dapat dimungkiri adalah sebuah kepastian.Dengan adanya perubahan di segala aspek kehidupan menuntut siswa untuk siap berubah menghadapi dunia luar dan hal hal objektif disekelilingnya.Seringkali karena manusia mempertahankan “zona nyamannya” menjadi enggan untuk melakukan perubahan.mereka tidak berani melakukan introspeksi diri ,tidak berani menerima kenyataan dan merasa tidak ada gunanya berubah mengakibatkan tidak memiliki keberanian melakukan perubahan kearah kebaikan dan kemajuan.

Tugas guru dan orang tua adalah memberikan keteladanan pentingnya melakukan perubahan perilaku dan mental terutama jika menyangkut dalam kemajuan dan perbaikan diri. Sehingga anak merasakan indahnya dan pentingnya melakukan perubahan.perubahan yang mengarah pada kegairahan hidup dalam menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi disekeliling dan dinamika dalam diri sendiri. Kerena dengan melakukan perubahan seorang siswa dapat bergerak menuju cita cita yang diinginkannya .


Kelima : Chance

“…… janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”s Qs Fushshilat :30.

Chance ,salah satu cara manusia untuk meraih keberhasialan adalah ditentukan oleh kemampuan dalam merencnakan,mengembangkan dan memanfaatkan peluang atau chance yang telah terbentang dihadapannya. Sebagai bagian dari implementasi character,competence,sense of Competition ,change yang telah dimilikinya.Kemampuan memanfaatkan peluang adalah cara efektif.

Orang tua dan guru perlu memberikan masukan kepada siswa untuk mengambil tindakan dan melakukan sesuatu dalam menggunakan peluang sebaik baiknya.Dengan keberanian memanfaatkan peluang siswa akan belajar sesuatu yang baru yang memberikan berharga. Memanfaatkan chance adalah menciptakan perasaan puas bagi anak karena mereka akan terus menerus belajar ,mencoba ,melakukan dan memperbaiki diri.



Keenam ,Challenge

“ Dan sesunguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran ,maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran”. QS Al Qamar :17.

Masa anak dan remaja memang dihadapkan pada berbagai challenge,mereka melakukan berbagai macam uji coba ,ingin menjadi trend setter baik positif maupun negative . Perilaku remaja dalam challenge ini seringkali meresahkan terutama yang berdampak negative karena dapat membuat suram masa depan mereka sendiri.Belum lagi bahwa bekal ilmu pengetahuan di sekolah merupakan challenge bagi kecakapan hidup saat siswa kembali ke masyarakat apalagi dengan terbatasnya lapangan pekerjaan.Apabila siswa dibiarkan sendirian me reka-reka challenge yang dihadapinya tidak jarang bisa menimbulkan frustrasi bagi dirinya.

Tugas orang tua dan guru adalah mendorong remaja untuk tidak pesimis dengan keadaan yang sedang dan bakal dihadapinya.Sebaliknya justru mereka merasa tertantang sebagai bawaan usianya untuk tetap optimis bersemangat dan berupaya secara optimal.Sehingga siswa memiliki ketrampilan manajemen waktu,disiplin,produktif ,kreatif ,optimis,bersemanagat belajar ,bertanggung jawab ,beradapasi dan beriman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT