Pendidikan Karekter (3) Transformasi Sekolah menuju MBS Murni,Siapkah ?
Pendidikan Karekter (3)
Transformasi Sekolah menuju MBS Murni,Siapkah ?
Menurut Head of HR Nokia Siemens Net work (NSN): ,Lovandi Ferrizal:”seorang professional itu harus memeliki Value Based Competency (innovation, costumer focus ,seeking and sharing knowledge),Business Competency ,Problem Soving ,decision making dan kecakapan tehnis”.Artinya ketrampilan kerja dan sikap, sama pentingnya..! . Bahkan riset SWA survey kepada 100 profesional manajer keatas 53%,hard skill &50% soft skill dibutuhkan dalam pekerjaan.Lantas bagaimanakah mempersiapkan siswa memenuhi kebutuhan diatas …?
Sudah saatnya sekolah menerapkan secara utuh Manjemen Berbasis Sekolah sebab pihak sekolahlah yang dapat mengenali,mengorganisaikan,mengolah dan menumbuh-kembangkan setiap input dari daerahnya masing masing. Mengingat siswa memiliki keragaman budaya setempat, harapan lingkungan social dsb.
Beberapa Negara yang sudah mengembangkan MBS dapat meningkatkan kualitas SDM nya. Adalah Kanada, gerakan MBS dilakukan di Distrik Sekolah Negeri Edmonton di Alberta dikenal sebagai “school site decision making ).Implementasinya menghasilkan alokasi beberapa resource bagi guru/non guru ,peralatan ,pembekalan dan pelayanan.Untuk menjaga mutu pendidikan dilaksanakan proses monitoring Siswa di kelas 3,6,9 dan 12 secara regular diuji untuk semua bidang pelajaran .Setiap tahun dilaksanakan suvey semacam costumer satisfaction index mencakup pendapat siswa ,guru ,kepala sekolah ,orang tua siswa masyarakat ,dinas pendidikan dan dunia usaha dengan system ranking.. Ciri pokok MBS di Kanada adalah keterlibatan orang tua ,masyarakat dan pelaku bisnis didalamnya termasuk penempatan beberapa sumber daya dan menentukan bagaimana hasilnya yang dicapai.
MBS di Hongkong:memberikan keleluasaan partisipasi lebih besar kepada orang tua,guru dan alumni dalam perencanaan , pengelolaan dan evaluasi terhadap aktivitas sekolah. Kegiatan semacam ini memungkinkan sekolah menentukan prioritas ,mengalokasikan anggaran dan trensparansi informasi kepada masyarakat yang akuntabel.
Menurut I N .Thut dan Don Adams (2005) penyelenggaraan pendidikan di Negara Negara Asia hampir memiliki keunikan satu sama lain. Di Cina semula mendasarkan diri pada filsafat Konfusianisme kemudian berlanjut menjadi filsafat Komunisme. Di Korea selatan menekankan bekerja keras dan cinta tanah air yang mengarah pada pendidikan untuk mendukung Industrialisasi. Di India ,sejak 1986 pendidikan menegah didesain dapat memberikan kesadaran lingkungan science dan tehnologi serta kerifan lokan seperti yoga,sebagian besar kemajuan pendidikan di India didukung oleh aneka instituei swasta. Sementara itu untuk daya saing global di india penerapan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar kuliah plus dengan beaya kuliah relative murah dibanding di Indonesia Di Jepang memadukan kebudayaan dan tradisi kuno dengan modern,Meskipun menurut sebuah Koran Jepang ,Mainichi Shimbun,membuat survey belum lama ini memunculkan bahwa pendidikan dan ekonomi adalah dua hal yang diprihatinkan masyarakat Jepang. Masyarakat Jepang tidak percaya diri akan sukses dimasa depan melihat kondisi saat ini. Bagaimana denagn sitem pendidikan Di Indonesia …?
Tentu saja kita harus bangga dengan bangsa sendiri melalui kemampuan Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan Manejemen Berbasis Sekolah Murni artinya pengelolaan sekolah mutlak kewenangan sekolah dengan perangkatnya,Sementara pemerintah itu hanya berfungsi sebagai pendamping dan monitoring.mendorong setiap sekolah memiliki kemampuan bersinergi dengan pengusaha ,intansi bisnis ,masyrakat dan instansi terkait.
Sedangkan kecakapan minimal Kepala Sekolah dalam MBS :
1. Out Come Driving :menyusun kurikulum local yang mampu membekali siswa untuk ,the gradual step to the real world ,ketika lulus nanti.
2. Innovation:Inovasi sekolah dalam rangka membekali siswa memiliki keberanian untuk Change, Competence ,sense of competitions and Character,
3. Public Relations Management: yang bisa merangkul stake holder dari beberapa elemen ;siswa,guru,sekolah lain dunia industry ,instansi pemerintah dan Media.
4. Membekali kecakapan dan ketrampilan siswa berbasis kewira -usahaan agar dapat hidup lebih baik selepas sekolah .
Ketika kriteria profel Kepala Sekolah ini pernah saya sampaikan beberapa tahun yang lalu kepada Prof Suhargono dari IKIP Jakarta,beliau menjawab…..”mencari kepala Sekolah seperti itu dimana ya Har ?
Sampai sekarang saya pun juga belum tahu, apakah ada Kriteria Kepala Sekolah seperti ini …!
Komentar
Posting Komentar