Guru ,dengan Quality Satisfaction Score.


Guru ,dengan Quality Satisfaction Score.

 Qs An Nur 38:Supaya Allah membalas dengan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan dan menambah lagi karuniaNya………


Namanya Pak Rudianto . MM seorang guru SDN . Beliau guru kelas merangkap mengajar matematika. .Pada saat saya bertemu beliau saya bertanya “apakah tidak over estimate seorang Magister Management “hanya “ ngajar siswa SD,semestinya kan kepala sekolah …?”

“A h Kank Hari Bisa saja…..”

Saya tahu gelar MM nya ini didapat dengan susah payah mengingat beliau lulus di tahun 99 an. Dimana untuk mencapai gelar pada S2 bukan pekerjaan mudah.
Tidak seperti saat ini…!
.
Terlepas dari itu semua Pak Rudianto sangat disiplin dalam menulis segala macam adminitrasi pendidikan(Silabus RPP,PTK dsb ). Makanya tidak heran pada saat pengumpulan porto folio untuk sertifikasi beliau orang satu satu nya disekolah itu yang tidak panic. Tidak membebankan tugas KBM pada guru lain yang tidak memenuhi syarat sertifikasi . Seperti kebanyakan guru guru kita yang demikian mudahnnya memasrahkan amanat mengajarnya kepada guru lain untuk kepentingan porto folio (,maaf )ego sentries . Lebih para banyak siswanya keleleran…

Padahal kata Nabi :Cukup berdosa orang yang melalaikan tanggung jawabnya,”.


“Kank Hari karena guru mengajarkan cara membangun kompetensi maka dia wajib hukumnya memiliki komitmen untuk menuntaskan kewajibannya melayani siswa dari yang terbaik yang dia bisa.. Saya sangat puas jika saya bisa lakukan itu untuk anak anak/siswa!” beliau katakan dengan serius. Ini yang dimaksud the passion for task

Saya memilih diam sambil ingin melanjutkan” kuliah” implementasi etos kerja secara gratis melalui penuturan beliau.


“Sekalipun usia saya mendekati 50 tahun ,kank ,saya saat ini kursus privat computer guna ketrampilan memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT dan sekaligus saya akan ikuti kegiatan beberapa siswa saya yang memiliki akun face book “.

Loh pak , belajar computer bagi orang seusia bapak ini kan sulit . Setidaknya itu pengakuan dari hampir semua Guru Senior’…?” Saya mencoba memancing reaksinya.

“betul kank , bagi mereka yang memilih untuk tidak punya niat belajar berkesinambungan. Kita ini “motivator” Pembelajaran tentu saja kita harus teladankan the passion of knowledge, kepada siswa…jika mau gak ada yang sulit…!

Sementara itu istri beliau sering “protes” dikarenakan suaminya sebagai guru sering memikirkan kesulitan belajar siswanya. Dan sering mendiskusikannya kepadanya .’saya sudah sering ingatkan ,bapak satu ini jadi guru kelewat care pada siswanya…sampai kadang jika menjelang ujian belaiau mau member bimbingan belajar gratis di sekolah bahakan jika belum faham belaiau ijinkan kerumah…. Sebagai istri saya hanya mengingatkan kesehatannya.” Nampaknya ibu Rudianto ,istri beliau mengantarkan dua cangkir kopi hangat. Untuk kami berdua.


Tak mau kalah ,pak Rudianto kembali menyambung” Kank Hari bukankah tugas guru itu menyayangi dan memberdayakan siswanya…’’ Saya mengangguk setuju !

Saya pun segera berpikir apa yang dilakukan .itu wujud dari the passion for people.

Sebelum tulisan ini saya akhiri ada baiknya ,saya review kembali ,bahwa ukuran kepuasaan kinerja Quality Satisfaction Score seorang guru ,baik bagi guru maupun yang dilayaninya adalah ukuran the passion for task, the passion for knowledge & the passion for people. Bagaimana dengan mutu kinerja anda..?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT