Intercative Teaching dalam Mengelolah Kelas.
Intercative Teaching dalam Mengelolah Kelas.
“Sekiranya anda tidak dapat member kelapangan orang lain dengan harta maupun dengan jiwamu, Sabda Rosullullah SAW.”maka berilah mereka dengan wajah anda yang berseri seri serta budi pekerti (ahlak )yang baik”. Sahabat anas ra. Berkata :”adalah nabi SAW tidak menghadapkan mukanya kepada seseorang dengan sesuatu yang tidak disukainya”.
Ketika seorang guru masuk kelas semestinya mereka sudah menyadari bahwa siswa adalah pribadi unik dengan ragam penyesuain diri. Sehingga guru tidak boleh hanya berfikir ,mengejar target kurikulum saja.Melainkan betul betul memberdayakan setiap siswa dikelas itu .Jika memang guru memahami falsafah mendidik tidak sekedar mengajar.
Interactive
Ketika seorang guru member kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan pelajaran didepan kelas. Tiba tiba dari ujung sebelah belakang bangku baris keempat terlibat ngomong sendiri dengan berberapa siswa.Bukan hendak mnegomentari uraian temanya yang sedang presentasi melainkan membuat topic pembicaraan sendiri. Saya , pernah lihat rekasi normal dari guru bersangkutan.kepada siswa yang dikenal suka bikin heboh dikelas.
“……kamu itu sudah bodoh nakal,ngomong sendiri ! kamu bapak ingat ingat selalu bikin onar dikelas pada jam mata pelajaran bapak.Saya nggak mau dengar alasan apapun dari kamu. Pokonya kamu harus …KELUAR !. bentak pak guru.
Dan anak ini pun betul betul keluar kelas tanpa rasa bersalah….
Sebagai “pengamat perilaku “ saya tidak terlau heran reaksi antara guru dan murid itu didalam accident KBM. Karena logika normal, reaksi mereka sama sama benar,meskipun tidak menyelesaikan masalah.!
Jika interactive diartikan aktifnya sebuah hubungan dan hubungan yang aktif. Tidak semestinya reaksi seperti tadi terjadi .Tulisan Goowin,SE and Mahoney, MJ.Modification of aggression through modeling. An experimental probe. Journal Of Behaviour therapy and experimental Psychiatri 1972.”research has shown that youngsters who rehearse these kinds of self statements do learn to respond to aprovocation without aggressive”.
Dibalik perilaku siswa yang ‘bermasalah” dari pengalaman saya, adalah cermin dari dinamika kejiwaannya . Tepatnya mereka anak anak yang cemas,gelisah dan mempunyai persoalan psikologis.Akibat perlakuan keluarganya dirumah atau lainnya.
Guru semestinya memiliki cadangan kesabaran ganda dalam menghadapi siswa bermasalah.Apabila seorang guru berani belajar memandang persoalan secara berbeda , mendengarkan secara berbeda dan merasakan apa yang dirasakan oleh siswa.
Cara menghadapi siswa yang ber”masalah “ pada kasus ini ;bias dilakukan dengan mendekati siswa yang ribut sendiri.”Coba mas Aif,kita berikan kesempatan kepada teman kita yang saat ini nampaknya akan mengusulkan ide –ide menariknya. Ayo coba kamu Dicky ,sampaikan pendapatmu…daripada ribut sendiri !”
Siswa merasa diperhatikan,disadarkan akan kondisi pembelajaran dan dijinkanuntuk berpendapat didepan kelas. Disamping itu siswa diajarkan cara menghormati pendapat orang lain.Tidak ada lagi kan siapa yang dilecehkan …!
Komentar
Posting Komentar