Branding Sekolah Negeri
Kank hari Insight Management seri
¬ “Branding “ Sekolah Negeri !
Saat gagasan ini saya sampaikan wawacanra by phone dalam insert pagi info penddikan di 107,5 FM Rapendik. Pak Margono,pemandu acara itu ,menyatakan bahwa “hanya sekolah swasta yang bertarif internasional yang melakukan itu….Lantas bagaimana dengan sekolah negeri ?”
Memang sekolah negeri tanpa strategi Branding sudah sangat laku,karena demand lebih banyak dari suplainya.Peminat masuk SMP , SMA dan SMK negeri sangat banyak dibanding jumlah sekolah. Sekolah negeri dianggap gengsi sekaligus rasa aman dalam standart minimum pendidikan serta gratis , jika mendapat dana BOS. Namun juga jangan lupa sekolah swasta dengan tarif internasional pun bisa inden hingga 2 tahun sebelumnya . Home schooling serta pilihan tidak melanjutkan sekolah adalah competitor yang harus dicermati..!Kalau pengelola memiliki idealisme mencerdaskan generasi penerus bangsa.
.
Pakar marketing Daryl Travis mengatakan “A brand is on unwritten contract of intrinsic value ‘. Beradasarkan prinsip inilah kepala sekolah negeri semestinya sudah menyiapkan “Brand Building Strategi”.nya Agar sekolah negeri bersangkutan tidak hanya dibedakan dari nomer urut pendiriannya,melainkan memiliki nilai pembeda dari sisi kualitas out put.Mengingat ada harapan tak tertulis dari orang tua jika anaknya bersekolah di negeri.
Intrinsic value yang tersimpan dihati orang tua murid biasanya mengenai,tidak sekedar lulus, mempunyai daya saing dan berakhlak mulia. Dalam menciptakan lulusan semestinya sekolah negeri sudah tidak paranoid lagi dengan kuantitas lulusan mengingat standart yang digunakan adalah standar nasional pendidikan . Sehingga seandainya Ujian Nasional diteruskan sebagi penentu kelulusan tidak menjadi persoalan. Mengingat sarana dan prsarana serta standart proses menggunakan kurikulum berstandart nasional.
Strategi branding bagi sekolah negeri untuk kompetnsi akademik siswa meliputi kualitas curiosity dan creativity. Kepala Sekolah selayaknya menentukan competitive marketing planning dengan mempertimbangkan antrophologi dan segmentasi siswanya.Melalui penyusunan strategi value misi dan visi sekolah.
Untuk meningkatkan competitive advantage siswa sekolah semestinya memiliki program tutorial keberbakatan siswa. Baik untuk prstasi akademik maupun ekstra kurikuler yang lainnya. Berbagai kompetisi yang diikuti siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri dan daya saingnya.
Sedangkan dalam rangka membentuk karakter mulia bagi siswa. Dapat diciptakan kebiasaan kebisaan etika dan moral melalui keteladanan KS dan guru –guru disekolah yang bersangkutan. Dengan demikian moral value standart moral dapat menjadi sitem nilai . Bagi pedoman perilaku siswa di rumah ,sekolah dan lingkungan social. Baik saat dan setelah selesai sekolah.
Mungkinkah Kepala Sekolah juga memiliki Branding Skill tinggal bagaimana treatment Dinas Pendidikan terkait di masing masing daerah…Setujukah anda dengan saya?
Komentar
Posting Komentar